5 Tips Cegah Anak Terpapar Dampak Negatif Game Online, Orangtua Perlu Tahu

Game online tertentu misalnya yang memiliki konten kekerasan dapat memengaruhi kondisi psikologis dan kognitif para pemainnya, terutama pada anak-anak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Apr 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 09:00 WIB
5 Tips Cegah Anak Terpapar Dampak Negatif Game Online, Orangtua Perlu Tahu
5 Tips Cegah Anak Terpapar Dampak Negatif Game Online, Orangtua Perlu Tahu. Foto: Ade Nasihudin/liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Permainan daring atau game online kerap membuat anak-anak ketagihan untuk terus memainkannya hingga lupa waktu.

Bahkan, game online tertentu misalnya yang memiliki konten kekerasan dapat memengaruhi kondisi psikologis dan kognitif para pemainnya, terutama pada anak-anak.

“Misalnya menyebabkan perilaku agresif, permasalahan kontrol emosi, kesulitan pengendalian diri, hambatan kognitif,” kata psikolog anak dari Universitas Airlangga (Unair), Nur Ainy Fardana kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis dikutip Rabu (23/4/2024).

Guna mencegah anak terpapar dampak negatif game online, Nur Ainy menjelaskan lima tips yang perlu diketahui orangtua yakni:

Batasi dan Awasi Penggunaan Gawai Anak

Hal pertama yang dapat dilakukan orangtua adalah membatasi waktu dan mengawasi penggunaan gawai dan game online sehari-hari.

“Hindarkan anak-anak dari game bertema kekerasan dan pilihlah yang bertema edukasi. Dampingi anak bila perlu untuk memastikan game yang mereka mainkan aman.”

Beri Pengertian Soal Pentingnya Pembatasan Main Game Online

Orangtua juga perlu memberi pengertian pada anak mengenai pentingnya membatasi diri dari bermain game online bertema kekerasan. Dan memberitahu bahwa apa yang ada pada game tersebut tidak boleh dilakukan di kehidupan nyata karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Cari Bantuan Jika Anak Sudah Kecanduan

FOTO: Pembatasan Waktu Bermain Game Online di China
Seorang pria bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). Tidak semua orang menyetujui pembatasan bermain game online di China. (GREG BAKER/AFP)

Tips ketiga, jika anak sudah menunjukkan gejala kecanduan, orangtua hubungi profesional untuk mendapatkan bantuan atau dampingan.

Pilih Game Online yang Mendidik

Nur Ainy tak memungkiri, di satu sisi, game online dapat memberikan hal yang positif bila digunakan secara bijaksana dengan konten yang mendidik.

Adapun game yang baik adalah game yang memiliki karakteristik berikut:

  • Mengembangkan keterampilan kognitif, sosial dan kolaborasi.
  • Meningkatkan kreativitas.
  • Meningkatkan kemampuan Bahasa.
  • Melatih ketekunan dan kemandirian.
  • Melatih pemecahan masalah serta respons motorik.

“Ada beberapa contoh game yang baik: educational game for kid, game lego, kids puzzles-wooden jigsaw dan lain-lain.”

Cari Alternatif Kegiatan Lain

Mengurangi Kepenatan Saat Menunggu, Anak-anak Diajak Membaca Buku
Karena, dengan membaca buku, siapapun bisa menemukan berbagai informasi dan pengetahuan baru yang terdapat dalam tulisan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tips kelima yakni memberi kesempatan pada anak untuk mencari alternatif kegiatan lain yang lebih bermanfaat dibandingkan bermain gim bertema kekerasan.

Misalnya, dengan mencari hobi lain atau kegiatan lain yang positif, seperti membaca, olahraga, belajar bela diri, bermain musik, dan lain sebagainya.

“Sibukkan anak dengan aktivitas positif sehingga tidak hanya terpaku pada game online,” saran Nur.

Kenalkan Buku pada Anak

Perpustakaan Mobil Keliling
Anak-anak membaca ragam buku cerita dongeng di Taman Menteng, Jakarta Senin (14/8/2023). (merdeka.com/imam buhori)

Seperti disampaikan Nur Ainy, orangtua dapat mengenalkan kegiatan alternatif bagi anak salah satunya membaca.

Dalam menumbuhkan minat membaca pada anak, setidaknya orangtua perlu melakukan lima hal ini:

Memberi Contoh yang Baik

Membuat anak gemar membaca tidak cukup hanya dengan menyuruh mereka untuk membaca saja.

"Anak adalah peniru ulung. Jika orangtua sering memberikan contoh melakukan aktivitas baca di rumah, maka akan lebih mudah untuk mengajak anak ikut membaca buku," kata Nur Ainy.

Atur Waktu Membaca Bersama Anak

Membaca juga dapat dijadikan sebagai bagian dari quality time bersama anak. Misalnya dengan kegiatan read aloud atau membaca nyaring sebelum tidur. Selain membuat anak semakin cinta membaca, kegiatan ini juga dapat mempererat bonding antara orangtua dan anak.

Ajak Anak ke Perpustakaan atau Toko Buku

Orangtua dapat mengagendakan waktu khusus bersama anak untuk pergi ke perpustakaan atau ke toko buku. Dan biasakan memberi hadiah buku pada anak.

Ciptakan Suasana yang Menyenangkan Saat Membaca

Letakkan Buku di Rumah dalam Jangkauan Anak.

Infografis Peranan Penting Orang Tua dalam Pengasuhan Anak (Parenting)
Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya