Liputan6.com, Jakarta - Permainan daring atau game online kerap membuat anak-anak ketagihan untuk terus memainkannya hingga lupa waktu.
Bahkan, game online tertentu misalnya yang memiliki konten kekerasan dapat memengaruhi kondisi psikologis dan kognitif para pemainnya, terutama pada anak-anak.
Baca Juga
“Misalnya menyebabkan perilaku agresif, permasalahan kontrol emosi, kesulitan pengendalian diri, hambatan kognitif,” kata psikolog anak dari Universitas Airlangga (Unair), Nur Ainy Fardana kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis dikutip Rabu (23/4/2024).
Advertisement
Guna mencegah anak terpapar dampak negatif game online, Nur Ainy menjelaskan lima tips yang perlu diketahui orangtua yakni:
Batasi dan Awasi Penggunaan Gawai Anak
Hal pertama yang dapat dilakukan orangtua adalah membatasi waktu dan mengawasi penggunaan gawai dan game online sehari-hari.
“Hindarkan anak-anak dari game bertema kekerasan dan pilihlah yang bertema edukasi. Dampingi anak bila perlu untuk memastikan game yang mereka mainkan aman.”
Beri Pengertian Soal Pentingnya Pembatasan Main Game Online
Orangtua juga perlu memberi pengertian pada anak mengenai pentingnya membatasi diri dari bermain game online bertema kekerasan. Dan memberitahu bahwa apa yang ada pada game tersebut tidak boleh dilakukan di kehidupan nyata karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Cari Bantuan Jika Anak Sudah Kecanduan
Tips ketiga, jika anak sudah menunjukkan gejala kecanduan, orangtua hubungi profesional untuk mendapatkan bantuan atau dampingan.
Pilih Game Online yang Mendidik
Nur Ainy tak memungkiri, di satu sisi, game online dapat memberikan hal yang positif bila digunakan secara bijaksana dengan konten yang mendidik.
Adapun game yang baik adalah game yang memiliki karakteristik berikut:
- Mengembangkan keterampilan kognitif, sosial dan kolaborasi.
- Meningkatkan kreativitas.
- Meningkatkan kemampuan Bahasa.
- Melatih ketekunan dan kemandirian.
- Melatih pemecahan masalah serta respons motorik.
“Ada beberapa contoh game yang baik: educational game for kid, game lego, kids puzzles-wooden jigsaw dan lain-lain.”
Advertisement
Cari Alternatif Kegiatan Lain
Tips kelima yakni memberi kesempatan pada anak untuk mencari alternatif kegiatan lain yang lebih bermanfaat dibandingkan bermain gim bertema kekerasan.
Misalnya, dengan mencari hobi lain atau kegiatan lain yang positif, seperti membaca, olahraga, belajar bela diri, bermain musik, dan lain sebagainya.
“Sibukkan anak dengan aktivitas positif sehingga tidak hanya terpaku pada game online,” saran Nur.
Kenalkan Buku pada Anak
Seperti disampaikan Nur Ainy, orangtua dapat mengenalkan kegiatan alternatif bagi anak salah satunya membaca.
Dalam menumbuhkan minat membaca pada anak, setidaknya orangtua perlu melakukan lima hal ini:
Memberi Contoh yang Baik
Membuat anak gemar membaca tidak cukup hanya dengan menyuruh mereka untuk membaca saja.
"Anak adalah peniru ulung. Jika orangtua sering memberikan contoh melakukan aktivitas baca di rumah, maka akan lebih mudah untuk mengajak anak ikut membaca buku," kata Nur Ainy.
Atur Waktu Membaca Bersama Anak
Membaca juga dapat dijadikan sebagai bagian dari quality time bersama anak. Misalnya dengan kegiatan read aloud atau membaca nyaring sebelum tidur. Selain membuat anak semakin cinta membaca, kegiatan ini juga dapat mempererat bonding antara orangtua dan anak.
Ajak Anak ke Perpustakaan atau Toko Buku
Orangtua dapat mengagendakan waktu khusus bersama anak untuk pergi ke perpustakaan atau ke toko buku. Dan biasakan memberi hadiah buku pada anak.
Ciptakan Suasana yang Menyenangkan Saat Membaca
Letakkan Buku di Rumah dalam Jangkauan Anak.
Advertisement