7 Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak di Usia Sekolah, Begini Cara Mengatasinya

Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak, Orang Tua Harus Waspada

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 09 Mei 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 17:00 WIB
Jangan Sampai Terlambat, Orang Tua Wajib Tahu dan Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak (Foto: Rahil Iliya Gustian/Liputan6.com)
Jangan Sampai Terlambat, Orang Tua Wajib Tahu dan Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak (Foto: Rahil Iliya Gustian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tumbuh kembang anak adalah aspek penting yang harus dipantau dengan cermat oleh orang tua. Meskipun setiap anak memiliki tempo perkembangannya masing-masing, ada kalanya ketika anak dianggap mengalami keterlambatan dalam perkembangannya.

Setiap anak memerlukan stimulasi sejak dini untuk mendukung proses tumbuh kembangnya. Kekurangan stimulasi pada anak dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bahkan gangguan neurologis.

Pemerhati tumbuh kembang anak, Tante Mobi mengatakan bahwa tanda-tanda keterlambatan pencapaian perkembangan pada anak bisa diklasifikasikan dalam kategori usia.

Pada umur nol hingga 2 tahun, keterlambatan tumbuh kembang anak berupa keterlambatan gerakan asimetris dan fisik yang terlihat terkulai (low muscle tone). 

Sedangkan pada anak usia pra-sekolah, tanda-tandanya meliputi keterlambatan bicara, berjalan jinjit, dan kesulitan dalam mengatur emosi.

Di usia sekolah, beberapa tanda keterlambatan perkembangan yang bisa terlihat antara lain:

  • Kesulitan belajar
  • Hiperaktivitas
  • Inatensi
  • Impulsivitas
  • Regulasi emosi masih belum baik
  • Kemampuan sosial kurang baik
  • Masih mengompol

Maka dari itu, pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas bisa dilakukan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.

MS School, sebagai tempat praktik psikologi untuk anak dan orang dewasa, secara khusus membantu orang tua untuk mengatasi masalah tumbuh kembang pada anak.

Dengan fokus terapi yang berbasis neurologis untuk menggali akar masalah dan menyusun ulang pondasi dasar yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.

 

 

Terapi Berbasis Neurologis untuk Atasi Masalah Tumbuh Kembang Anak

Jangan Sampai Terlambat, Orang Tua Wajib Tahu dan Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak (Foto: Rahil Iliya Gustian/Liputan6.com)
Jangan Sampai Terlambat, Orang Tua Wajib Tahu dan Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak (Foto: Rahil Iliya Gustian/Liputan6.com)

Mengatasi masalah tumbuh kembang anak melalui terapi berbasis neurologis dimulai dari memperbaiki refleks awal, masalah sensorik, dan keseimbangan otak kiri dan kanan.

Memperbaiki refleks awal penting karena ini berperan dalam pengembangan dasar kemampuan kognitif, motorik, dan adaptif seseorang. Salah satu refleks awal yaitu refleks moro.

"Refleks moro itu stimulasinya bisa timbul dari suara atau dari gerakan tiba-tiba," kata Mobi dalam diskusi media MS School & Wellbeing Center dalam Membantu Atasi Masalah Tumbuh Kembang Anak yang dilaksanakan di Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024.

Keseimbangan otak kiri dan kanan juga penting karena bertanggung jawab atas berbagai fungsi otak, termasuk pemrosesan informasi, pemecahan masalah, dan kreativitas.

"Dengan memperbaiki aspek-aspek ini seseorang dapat meningkatkan kemampuan belajar, adaptasi, dan interaksi sosial mereka," ujar Mobi.

Salah Satu Bentuk Terapinya dengan Play Therapy

Jangan Sampai Terlambat, Orang Tua Wajib Tahu dan Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak  (dok. Unsplash.com/@lastnameeaster)
Jangan Sampai Terlambat, Orang Tua Wajib Tahu dan Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak (dok. Unsplash.com/@lastnameeaster)

Play Therapy atau terapi bermain menjadi salah satu bentuk terapi yang disediakan di MS School. Terapi bermain membantu anak-anak mengekspresikan emosi, menyelesaikan masalah, dan memfasilitasi penyembuhan melalui bermain secara terapeutik.

Mengutip dari laman WebMD pada Rabu, 8 Mei 2024, bermain dapat membantu anak-anak yang memiliki masalah tumbuh kembang belajar dan terhubung dengan orang lain, baik anak-anak maupun orang dewasa, dengan cara yang mereka pahami.

Terapi bermain dapat meningkatkan kemampuan sosial dan emosional bagi anak dengan autisme, membantu mereka berpikir dengan cara yang berbeda, menambah kemampuan bahasa atau komunikasi mereka, dan memperluas cara mereka bermain dengan mainan dan berhubungan dengan orang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya