Liputan6.com, Jakarta - Mengantuk setelah makan siang adalah fenomena yang umum terjadi pada banyak orang. Setelah makan siang, tubuh cenderung merasa lelah dan mengantuk, membuat sulit untuk tetap fokus dan produktif. Apa sebenarnya yang menyebabkan mengantuk setelah makan siang?
Salah satu penyebab utama mengantuk setelah makan siang adalah proses pencernaan makanan. Ketika kita makan, tubuh harus bekerja keras untuk mencerna makanan yang dikonsumsi. Proses ini membutuhkan banyak energi dan mengalihkan aliran darah dari otak ke sistem pencernaan.Â
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, otak menjadi kurang mendapatkan pasokan darah dan oksigen, yang menyebabkan rasa kantuk.
Advertisement
Makanan yang kita konsumsi juga dapat mempengaruhi tingkat energi dan rasa mengantuk setelah makan siang. Makanan yang kaya karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, atau pasta, dapat meningkatkan produksi serotonin dalam otak.
Serotonin adalah zat kimia yang berperan dalam mengatur suasana hati dan tidur, seperti dikutip dari Medical News Today pada Senin, 3 Juni 2024. Kenaikan kadar serotonin dapat membuat kita merasa lebih mengantuk setelah makan siang.
Selain itu, jumlah makanan yang kita konsumsi juga dapat mempengaruhi tingkat rasa ngantuk. Makan terlalu banyak dapat membuat perut terasa penuh dan berat, sehingga menyebabkan rasa kantuk.
Sementara itu, makan siang terlalu sedikit dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah, yang juga dapat menyebabkan kelelahan dan mengantuk.
Â
Â
Tips Mengatasi Ngantuk Setelah Makan Siang
Untuk mengatasi kelelahan dan mengantuk setelah makan siang, ada beberapa tips yang dapat diikuti. Pertama, pilihlah makanan yang sehat dan seimbang. Hindari makanan berat dan berlemak yang sulit dicerna. Sebaliknya, konsumsilah makanan yang mengandung protein, serat, dan vitamin yang dapat memberikan energi yang lebih stabil.
Selanjutnya, hindari makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Cobalah untuk mengatur porsi makan agar tidak terlalu kenyang atau terlalu lapar setelah makan siang. Porsi yang tepat akan membantu menjaga tingkat energi dan mengurangi kelelahan yang timbul setelah makan.
Selain itu, jangan lupa untuk beristirahat sejenak setelah makan siang, seperti dikutip dari Sleep Foundation. Tidur siang singkat selama 15 s.d 20 menit dapat membantu mengurangi kelelahan dan mengembalikan energi tubuh. Namun, pastikan tidur siang tidak terlalu lama agar tidak mengganggu pola tidur malam.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan kita dapat mengatasi kelelahan dan mengantuk setelah makan siang, sehingga tetap dapat menjalankan aktivitas dengan fokus dan produktif.
Â
Advertisement
Kenapa Setelah Makan Kita Ingin Tidur atau Mengantuk?
Mengantuk setelah makan adalah fenomena umum yang disebabkan oleh beberapa faktor. Setelah makan, terutama makanan tinggi karbohidrat dan gula, tubuh melepaskan insulin untuk mengatur kadar gula darah, yang meningkatkan produksi serotonin dan melatonin di otak, menyebabkan rasa kantuk.
Selain itu, pencernaan makanan, terutama dalam jumlah besar, membutuhkan banyak energi, yang dapat membuat tubuh merasa lelah. Ritme sirkadian tubuh juga berperan, dengan kecenderungan alami untuk merasa mengantuk di sore hari.
Faktor-faktor lingkungan seperti kurangnya aktivitas fisik dan suasana kerja yang monoton juga dapat memperparah rasa kantuk setelah makan.
Apa Gunanya Makan Siang?
Makan siang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan energi dan produktivitas sepanjang hari. Setelah pagi yang sibuk, tubuh memerlukan asupan nutrisi untuk mengembalikan energi yang telah digunakan.
Makan siang yang seimbang, yang mencakup karbohidrat, protein, dan lemak sehat, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah rasa lelah, dan meningkatkan konsentrasi.
Tanpa makan siang, seseorang mungkin mengalami penurunan energi yang signifikan, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja secara efektif di sisa hari.
Selain memberikan energi, makan siang juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi pada siang hari membantu memenuhi kebutuhan harian akan vitamin dan mineral yang esensial.
Nutrisi seperti serat, vitamin C, dan zat besi dapat diperoleh dari makanan yang sering dimakan saat makan siang, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein.
Kebiasaan makan siang yang sehat dapat membantu mengontrol berat badan, menurunkan risiko penyakit kronis, dan memperbaiki kesehatan pencernaan.
Di sisi sosial dan psikologis, makan siang juga memberikan kesempatan untuk beristirahat dan bersosialisasi. Ini adalah waktu untuk melepaskan diri dari rutinitas kerja, beristirahat sejenak, dan berinteraksi dengan rekan kerja atau teman.
Istirahat ini penting untuk kesehatan mental, karena membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Dengan demikian, makan siang tidak hanya bermanfaat untuk tubuh, tapi juga untuk kesejahteraan emosional dan sosial, yang semuanya berkontribusi pada produktivitas dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Advertisement
Jam Makan Siang Itu Jam Berapa?
Jam makan siang biasanya berlangsung antara pukul 12 siang hingga 2 siang, tergantung pada budaya dan kebiasaan kerja di suatu tempat.
Secara umum, makan siang dilakukan di tengah hari untuk memberikan jeda setelah aktivitas pagi dan mempersiapkan tubuh untuk sisa hari yang sibuk.
Pada jam-jam ini, tubuh secara alami mengalami penurunan energi, sehingga makan siang membantu mengembalikan stamina dan fokus.
Waktu makan siang yang ideal dapat bervariasi, tetapi biasanya disesuaikan dengan jadwal kerja atau sekolah untuk memastikan semua orang mendapatkan istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga produktivitas dan kesehatan sepanjang hari.
Dikutip dari Healthbeat, makan siang sebaiknya dilakukan sekitar empat hingga lima jam setelah sarapan. Sebagai contoh, jika kamu sarapan pada pukul 7 pagi, makan sianglah antara pukul 11 pagi hingga 12 siang.
Jika pada hari tertentu kamu tidak dapat makan siang hingga pukul 2 siang, rencanakanlah camilan di antara kedua waktu makan tersebut.
Jika Anda membutuhkan camilan, sertakan kombinasi protein, karbohidrat, dan lemak.
Misalnya, makanlah stik keju rendah lemak dengan apel, atau satu hingga dua cangkir sayuran dengan seperempat cangkir hummus. Tujuannya adalah untuk mencegah rasa lapar yang berlebihan di antara waktu makan.