K-9 adalah Anjing yang Bantu Polisi dalam Misi Pengamanan, Ini Jenis dan Cara Melatihnya

Anjing pengamanan atau K-9 perlu dilatih dengan baik agar dapat menjalankan tugas lebih maksimal.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 11:00 WIB
Anjing Pelacak
K-9 adalah Anjing yang Bantu Polisi dalam Misi Pengamanan, Ini Jenis dan Cara Melatihnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indra penciuman tajam yang dimiliki anjing membuat hewan tersebut kerap dipercaya oleh polisi untuk melacak bahan peledak atau narkoba.

Dalam dunia kepolisian, anjing seperti itu disebut Security K-9 atau anjing pengamanan. Sebagai bagian dari banyak operasi keamanan di seluruh dunia, peran Security K-9 kini semakin berkembang.

Tidak hanya sekadar penjaga, melainkan menjadi mitra penting dalam deteksi narkoba, pencarian dan penyelamatan, serta operasi anti-terorisme.

Tugas dari K-9 tergantung dengan tujuan dari penggunaannya. Sebagai contoh, Detasemen K-9 yang dimiliki oleh Polri memiliki tugas mendeteksi bahan-bahan berbahaya seperti bahan peledak atau mencari korban dalam sebuah operasi pencarian dan pertolongan bencana.

Dalam dunia Security, K-9 memiliki beberapa jenis anjing yang digunakan karena kecakapan mereka, contohnya Doberman.

Sebelum menjalankan tugas, para anjing dilatih terlebih dahulu agar dapat bekerja sama dengan baik dengan polisi.

Pelatihan K-9 yang sesuai dengan standar nasional atau internasional menjadi hal yang amat penting. Pelatihan harus dilakukan oleh pelatih dan pendamping anjing yang bersertifikat.

Sebagai Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang menawarkan solusi pengamanan terintegrasi, Nawakara menekankan pentingnya sinergi handler dan anjing K-9 di lapangan demi mendapatkan hasil yang maksimal.

Pelatihan Harus Perhitungkan Kesejahteraan Anjing K-9

Polisi Kerahkan Anjing Pelacak K9 Cari Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Polisi kerahkan anjing pelacak K9 cari korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)

Deputy CEO & Transformation Nawakara, Satria Djaya Najamuddin menjelaskan, unit anjing atau K-9 merupakan pencegah bahaya yang sangat efektif karena visibilitasnya.

Anjing yang terlatih dan pendamping bersertifikat dapat memberikan nilai tambah untuk patroli fasilitas dan deteksi keamanan.

Tim K-9 Nawakara sendiri memiliki pengetahuan dan pengalaman menyeluruh dalam berbagai tugas seperti menjaga keamanan gedung, pelabuhan, bandara, keamanan acara hingga pendeteksi narkoba dan ancaman bom.

“Dalam penggunaan anjing K-9, ada beberapa tantangan dan kontroversi yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah isu etika oleh handler dalam penggunaan mereka. Beberapa metode pelatihan yang lebih keras telah menimbulkan kekhawatiran tentang kesejahteraan anjing,” kata Satria dalam keterangan pers, Rabu (19/6/2024).

“Oleh karenanya sertifikasi dan pelatihan sangat penting dilaksanakan agar tidak terjadi isu-isu yang tidak diinginkan terutama mengenai kenyamanan antara area publik dan anjing K-9,” ujarnya.

Pilih Jenis Anjing yang Tepat Sesuai Kemampuannya

Satria juga menyarankan untuk memilih jenis anjing yang tepat untuk tugas tertentu. Ini menjadi kunci sukses dalam program Security K-9.

“Ada karakteristik unik yang membuat mereka cocok untuk berbagai jenis tugasnya. Sebagai contoh, Anjing Gembala Jerman sering dianggap sebagai ‘pekerja keras’ dalam dunia Security K-9. Sedangkan Belgian Malinois dikenal karena kecepatan dan agilitasnya.”

“Adapun Labrador Retriever, sering dipilih untuk tugas yang membutuhkan interaksi yang lebih tenang dan sabar, seperti deteksi di bandara atau tempat umum lainnya,” papar Satria.

3 Tips Perkuat Sinergi dengan Anjing K-9

Guna menghadirkan sinergi handler dan anjing K-9, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan handler terhadap anjing:

Beri Ruang pada K-9 agar Mampu Beradaptasi dengan Baik

Dengan porsi yang cukup berat, anjing K-9 harus memiliki kemampuan kecermatan demi menyelesaikan ujian dengan baik. Beberapa kemampuan yang perlu dimiliki antara lain menemukan senjata api, benda kecil, dan orang hilang.

Supaya mereka bisa beradaptasi dengan baik, biarkan anjing K-9 menjelajahi area baru di bawah pengawasan.

Berikan waktu bagi mereka untuk mencium, mendengar, dan melihat sekeliling sehingga mereka bisa mengenal dan merasa nyaman dengan lingkungan baru.

Penting juga mengamati tanda-tanda stres pada anjing, seperti menggonggong berlebihan, gelisah, atau kehilangan nafsu makan. Jika anjing menunjukkan tanda-tanda stres, berikan lebih banyak waktu dan dukungan untuk penyesuaian.

K-9 Juga Butuh Kasih Sayang

Untuk membangun ikatan dan rasa percaya yang kuat, handler perlu memberi perhatian kepada anjing K-9.

K-9 sehari-hari akan diajari pelajaran ketangkasan, pencarian, serangan, pendakian, dan ketaatan. Hubungan yang kuat antara anjing dan handler akan meningkatkan kepercayaan dan komunikasi, yang sangat diperlukan saat menjalankan tugas di lapangan.

Pelatihan berbasis reward bisa digunakan untuk memotivasi anjing dan memperkuat perilaku positif.

Perhatikan Kebutuhan Handler dan K-9 Secara Berkala

Mengingat pekerjaan K-9 dapat menguras energi, jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi anjing K-9.

Pemulihan yang memadai penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Perhatikan juga kebutuhan utamanya, mulai dari asupan makanan yang seimbang dan berkualitas yang dapat menunjang stamina dan kesehatan.

Adapun perawatan kesehatan rutin, seperti pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan, penting untuk diperhatikan demi mendeteksi dan mencegah masalah kesehatan sejak dini.

“Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, anjing K-9 akan lebih mampu beradaptasi dengan baik di lapangan, siap menjalankan tugas-tugasnya dengan optimal, dan tetap sehat serta sejahtera,” pungkas Satria.

Infografis rabies
Bahaya Rabies, Waspada dengan Gigitan Anjing.(Liputan6.com/Triyasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya