Menkes Budi Gunadi Ingin Rumah Sakit IKN Jadi Ikon Baru dengan Sentuhan Seni

Menkes Budi ingin rumah sakit ini tidak hanya dilihat sebagai fasilitas kesehatan, tetapi juga sebagai ikon yang mengingatkan semua orang bahwa ini adalah rumah sakit Ibu Kota Nusantara.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 14 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2024, 15:00 WIB
Menkes Budi Gunadi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung ke lokasi pembangunan Rumah Sakit Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Kamis (11/7). (Foto: Kemenkes RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan Rumah Sakit Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Kamis (11/7). Didampingi oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya, arsitek ternama Andra Matin, dan seniman kontemporer Sunaryo, Menkes Budi meninjau progres pembangunan rumah sakit yang kini telah mencapai lebih dari 50% sejak peletakan batu pertama pada Desember 2023 lalu.

Dalam kunjungannya, Menkes Budi menekankan pentingnya elemen artistik dalam pembangunan Rumah Sakit IKN. Kehadiran seniman Sunaryo diharapkan mampu memberikan nuansa keindahan nusantara pada arsitektur rumah sakit. "Kalau bisa, beliau (Pak Sunaryo) bisa bangun satu patung yang bisa menggambarkan keindahan alam nusantara," ujar Menkes Budi.

Menkes Budi juga menjelaskan visinya untuk Rumah Sakit IKN. Dia ingin rumah sakit ini tidak hanya dilihat sebagai fasilitas kesehatan, tetapi juga sebagai ikon yang mengingatkan semua orang bahwa ini adalah rumah sakit Ibu Kota Nusantara.

“Ini juga agar rumah sakit ini tidak hanya dilihat sebagai rumah sakit, tapi sebagai ikon sehingga semua orang kalau datang ke sini ingat kalau ini rumah sakit nusantara,” tambahnya.

Sementara arsitek Andra Matin mengatakan, konsep desain rumah sakit mengutamakan keselarasan dengan lingkungan sekitar dan konsep nusantara.

"Jadi, rumah sakit ini saya ingin bangun blend dengan lingkungannya. Jadi, bangunannya menggunakan warna yang down to earth bukan warna yang teriak-teriak. Kemudian, kami juga menggunakan fasad yang blend dengan arsitektur nusantara," jelas Andra Matin.

 

 

Arsitek Andra Matin Perhatikan Aspek Fungsional

Selain estetika, Andra Matin juga memperhatikan aspek fungsional bangunan yang dirancang hemat energi. "Bangunan ini juga dirancang supaya lebih hemat energi, yaitu bangunannya tidak dibuat satu building, tapi dipecah menjadi dua. Di tengahnya, ada taman sehingga ada cross ventilasi. Ada cahaya yang bisa masuk,” paparnya.

Sentuhan Estetika Seniman Sunaryo

Seniman Sunaryo menambahkan bahwa patung yang akan ditempatkan di halaman depan rumah sakit bukan hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga sebagai penyeimbang fasad bangunan. "Patung di sini bukan hanya untuk menjadi estetika taman, tetapi nanti menjadi semacam keseimbangan dengan bangunan itu sendiri," kata Sunaryo.

Dengan tinggi sekitar sepuluh lantai, instalasi patung yang direncanakan akan memiliki tinggi antara 10-12 meter, sehingga dapat dikenali dari kejauhan. Ini diharapkan menambah kesan artistik dan unik bagi para pengunjung.

 

Menkes Berharap Keindahan Arsitektur RS Bisa Dinikmati Semua Orang

Mengakhiri kunjungannya, Menkes Budi berharap keindahan arsitektur Rumah Sakit IKN ini, termasuk instalasi patung Sunaryo, dapat dinikmati oleh semua, baik yang berkunjung maupun yang hanya melewati rumah sakit tersebut.

“Patung ini dapat menyatu dengan lingkungan dan gedungnya. Tidak hanya dapat dinikmati oleh orang yang ada di rumah sakit, tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya,” pungkasnya.

Dengan sentuhan seni dan arsitektur yang indah, Rumah Sakit IKN diharapkan menjadi simbol harmoni antara fungsionalitas dan estetika, mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya nusantara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya