7 Penyebab Gatal di Malam Hari, Stres dan Perubahan Hormon Masuk Daftar

Gatal di malam hari bisa disebabkan karena berbagai faktor medis atau gaya hidup, ini daftar penyebabnya.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 25 Jul 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi gatal, penyakit kulit
Ilustrasi gatal di malam hari. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Gatal di malam hari yang terasa di sekujur tubuh atau di bagian tertentu bisa disebabkan karena berbagai faktor medis atau gaya hidup.

Penyebab kulit gatal di malam hari dapat meliputi ritme sirkadian alami tubuh, kondisi kulit kronis, hingga faktor gaya hidup dan lingkungan. Kadang-kadang, gatal di malam hari bisa menjadi tanda suatu masalah kesehatan yang lebih serius.

Gatal-gatal yang muncul tanpa sebab yang jelas di seluruh tubuh pada malam hari adalah masalah umum dan sering kali bisa diatasi dengan pengobatan rumahan atau obat-obatan yang dijual bebas. Kulit gatal di malam hari ini juga dikenal sebagai pruritus nokturnal.

Dari kondisi kulit hingga stres sehari-hari, rasa gatal yang tidak dapat dijelaskan di sekujur tubuh pada malam hari dapat disebabkan oleh berbagai faktor. 

Dilansir dari Verywell Health pada Kamis, 25 Juli 2024, berikut adalah alasan paling umum penyebab gatal di malam hari.

1. Ritme Sirkadian

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di International Journal of Women's Dermatology pada tahun 2021, mengungkapkan bahwa beberapa bagian penting dari siklus tidur-bangun 24 jam atau yang dikenal dengan ritme sirkadian dapat menyebabkan perubahan pada kulit Anda di malam hari.

Terkadang, hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya kulit gatal tanpa ruam. Selain itu perubahan suhu tubuh, kelembapan atau kelembaban kulit, dan fluktuasi hormon juga semuanya dapat menyebabkan rasa gatal di malam hari.

 

2. Suhu Tubuh dan Aliran Darah

Pada malam hari, suhu tubuh Anda turun berkat kelenjar di otak yang mengaturnya, yang disebut hipotalamus. 

Kelenjar ini memberi isyarat pada tubuh Anda untuk menjalani fase pendinginan alami selama tahap gerakan mata tidak cepat atau non-rapid eye movement (NREM) saat tidur, tepat saat Anda mulai tertidur.

Saat kulit Anda melepaskan panas dalam fase ini, sensasi gatal dapat meningkat.

3. Tingkat Hormon

Hormon penetral peradangan seperti  kortisol mengikuti ritme sirkadian tubuh Anda. Ketika konsentrasi kortisol paling rendah pada malam hari dan tengah malam, tubuh Anda kurang mampu mengurangi peradangan.

Dengan demikian, Anda cenderung tidak dapat melawan rasa gatal.

4. Sitokinin

Sitokin adalah protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sitokin tertentu dapat merangsang neuron sensorik yang memicu rasa gatal di tubuh Anda.

Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan kondisi kulit gatal dermatitis atopik mungkin mengalami peningkatan ekspresi sitokin ini di kulit mereka.

5. Stres

Otak Anda bereaksi terhadap stres dan rasa gatal secara bersamaan. Ketika salah satu dari keduanya meningkat, kemungkinan yang lain juga akan meningkat.

Siklus ini bisa mempengaruhi siapa saja, mulai dari mereka yang hanya mengalami stres ringan hingga mereka yang mengalami kecemasan lebih berat. Stres dan rasa gatal dapat memulai dan memperpanjang siklus ini.

Selama siang hari, otak Anda berada di bawah kontrol eksekutif kortikal yang tinggi, artinya otak Anda sibuk mengatasi berbagai keputusan hidup setiap menitnya.

Namun, pada malam hari, ketika gangguan berkurang, Anda lebih cenderung merasakan rasa gatal yang mungkin tidak Anda sadari saat siang hari.

6. Perubahan Hormon

Perubahan hormon dapat menyebabkan kulit kering dan gatal. Selama menopause, kelenjar sebasea Anda memproduksi lebih sedikit minyak, yang dapat meningkatkan dehidrasi kulit dan menyebabkan kulit Anda menjadi kering dan gatal. 

Gatal-gatal yang berlebihan juga dapat terjadi selama kehamilan. Hal ini juga diduga disebabkan oleh hormon.

Seiring dengan perkembangan kehamilan, kulit di sekitar perut menjadi lebih kencang, yang juga dapat menyebabkan kulit gatal. 

7. Kelembapan Kulit

Kulit Anda secara pasif kehilangan kelembapannya di malam hari. Jika kondisi kulit yang ada seperti dermatitis atopik memengaruhi kesehatan lapisan terluar kulit Anda (stratum korneum), dapat menimbulkan rasa gatal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya