Gairah di Olimpiade Paris 2024, Aplikasi Kencan dan 300 Ribu Kondom Gratis Membuat Desa Atlet Jadi Surga Romansa

Olimpiade Paris 2024 Diprediksi Jadi yang Paling Bergairah karena Alasan Ini

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Jul 2024, 17:57 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 17:57 WIB
Olimpiade Paris 2024: Atlet dan Pencarian Cinta di Aplikasi Kencan! (AP Photo/Andy Wong)
Olimpiade Paris 2024: Atlet dan Pencarian Cinta di Aplikasi Kencan! (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Jakarta - Selama Olimpiade Musim Panas di Paris, 'Kota Cinta' mungkin menginspirasi para atlet Olimpiade untuk beralih ke aplikasi kencan. Menjelang upacara pembukaan pada Jumat, 26 Juli 2024, beberapa pengguna TikTok menyarankan pengguna aplikasi kencan untuk mengubah lokasi mereka ke Paris agar dapat berpotensi menjalin hubungan dengan atlet Olimpiade.

Seorang juru bicara Bumble mengatakan kepada PEOPLE bahwa menjelang Olimpiade, pihaknya melihat peningkatan jumlah orang yang mengubah lokasi profil Bumble mereka ke Paris dan menambahkan informasi tentang Olimpiade Paris dalam profil mereka.

Seorang juru bicara Tinder juga mengungkapkan kepada PEOPLE bahwa sejak awal Juli 2024, ada peningkatan hampir 20 persen dalam aktivitas menggeser di Prancis dan peningkatan 103 persen dalam penggunaan Mode Paspor Tinder, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari berdasarkan kota atau menjatuhkan pin di peta untuk mulai menyukai, mencocokkan, dan mengobrol dengan orang lain di tujuan pilihan mereka.

Brown juga menambahkan,"Ada peningkatan jumlah pengguna dengan deskripsi pekerjaan 'Olimpian' (+52 persen) dan 'atlet' (+43 persen) di profil Tinder pengguna di Paris."

The Sun juga menyoroti hal ini. Setelah larangan berhubungan seks yang diberlakukan selama Pandemi COVID-19 di Olimpiade Tokyo 2020, Komite Olimpiade Internasional kini telah mencabut larangan tersebut.

Situs kencan seperti Tinder, Bumble, dan Hinge dilaporkan mengalami lonjakan penggunaan di Desa Atlet. Di St Denis, lokasi Desa Atlet, ratusan pengguna baru bergabung untuk mencari hubungan romantis. Para ahli percaya bahwa meskipun panitia Paris telah menyediakan ranjang anti-seks yang terbuat dari kardus, Olimpiade kali ini akan menjadi yang paling penuh gairah.

Padahal, ranjang ini dirancang untuk mencegah atlet terlalu bersemangat di malam hari dan sekaligus mendukung keberlanjutan dengan bahan yang dapat didaur ulang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kondom Gratis di Perhelatan Olimpiade Paris 2024

Antara 26 Juli dan 11 Agustus, hampir 15.000 orang, termasuk sekitar 10.500 atlet, akan menghuni Desa Olimpiade. Terlepas dari pencapaian medali mereka, banyak yang diperkirakan akan berhasil dalam hal romansa, baik di kamar tidur maupun di area lain dalam kompleks.

Penyelenggara Olimpiade menyadari fenomena ini dan telah mempersiapkan berbagai hal, termasuk penyediaan sekitar 300.000 kondom gratis di berbagai titik di kompleks. Kondom-kondom ini hadir dalam warna biru, merah, hijau, dan ungu, yang mewakili Olimpiade Paris 2024.

Seorang pelari cepat yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan kepada The Mail,"Ketika Anda mengumpulkan 14.500 atlet paling bugar di dunia ke dalam satu desa, Anda bisa menebak apa yang akan terjadi. Sebelum Olimpiade, tidak banyak aktivitas pindah tempat tidur. Akan tetapi begitu kompetisi dimulai, kami menjadi gila untuk itu."

 


Olimpiade Paling Seksi Saat Perhelatan Olimpiade London 2012

Olimpiade London 2012 pernah mengklaim sebagai 'Olimpiade paling seksi' dengan 150ribu kondom yang dipesan, tapi jumlah tersebut kalah jauh dibandingkan dengan 450.000 kondom yang dipesan untuk Olimpiade Rio 2016, seperti dikutip dari The Sun.

Seorang anggota staf pelatih menambahkan bahwa saat ini, para atlet muda lebih banyak menggunakan Hinge untuk berkencan dibandingkan Tinder yang lebih populer di Olimpiade sebelumnya.

Selama Olimpiade Tokyo, seorang TikToker, Reed Kavner, bahkan mengatur lokasi Tinder Plus-nya ke Desa Atlet dan membagikan informasi tentang atlet yang muncul. Beberapa atlet terkenal, seperti Lisa Carrington dari Selandia Baru dan Katerine Savard dari Kanada, juga menggunakan aplikasi tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya