Anak Bisa Alami Kecemasan, Ini 5 Cara Orangtua Membantu Si Kecil

Anak-anak sering mengalami kecemasan dan orangtua adalah sosok penting yang membantu mengatasi kecemasan pada anak.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 31 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak, membantu anak mengatasi kecemasan. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak sering mengalami rasa takut dan kecemasan sebagai bagian normal dari perkembangan mereka. Namun, dalam beberapa kasus, kecemasan ini bisa menjadi lebih parah dan persisten.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gangguan kecemasan pada anak didiagnosis ketika perasaan stres dan ketakutan mereka mulai mengganggu aktivitas sehari-hari seperti sekolah, sosialisasi, atau kehidupan di rumah.

CDC melaporkan bahwa lebih dari 9% anak-anak mengalami gangguan kecemasan, dan tingkat kecemasan serta depresi di kalangan anak-anak telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.

Baik anak yang baru saja didiagnosis dengan gangguan kecemasan atau hanya mengalami kekhawatiran dan ketakutan, sebagai orangtua, Anda mungkin mencari cara untuk membantu mereka.

Orangtua memiliki peran penting dalam mengajari anak bagaimana cara menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut.

Berikut ini tips penuh kasih sayang dan efektif untuk membantu anak mengatasi kecemasan, seperti dilansir dari Parents pada Senin, 29 Juli 2024.

1. Jaga Kesehatan Mental Anda Sendiri Terlebih Dahulu

"Untuk membantu anak mengatasi kecemasannya, sebagai orangtua langkah pertama adalah menjaga diri sendiri terlebih dahulu," kata Deborah Vinall, PsyD, LMFT, doktor psikologi, terapis perkawinan dan keluarga berlisensi.

Jika Anda juga berjuang melawan kecemasan, Vinall menyarankan untuk mencari akar permasalahannya, dan mempertimbangkan untuk memulai terapi.

"Memiliki orangtua yang peduli dan peka adalah kunci agar anak Anda mampu mengatasi kecemasan," kata Vinall.

Anak-anak sangat tanggap dan akan menangkap emosi orangtua mereka. Bagikan ketenangan Anda sebagai orangtua, dan anak-anak merasakannya.

2. Jauhi Kalimat Seperti

 

Anda mungkin merasa tergoda untuk meredakan kecemasan anak Anda dengan pernyataan seperti "tenanglah."

Namun, penting untuk memberitahu anak Anda bahwa merasa takut terkadang adalah hal yang wajar dan mereka tidak perlu merasa tertekan untuk bersikap tegar jika mereka tidak merasakannya.

Ashley Castro, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi dan direktur eksekutif pendiri Therapy4thePeople, menyarankan agar orangtua menghindari kata-kata seperti "jangan khawatir."

"Anak-anak yang cemas sering kali berpikir bahwa merasa khawatir, takut, atau gugup adalah hal yang buruk dan harus dihindari," kata Castro.

Memberitahu mereka untuk tidak takut justru dapat memperkuat keyakinan ini, mengabaikan perasaan mereka, dan tidak memberikan solusi untuk situasi tersebut.

3. Ajarkan Anak Teknik Pernapasan Dalam

Salah satu cara efektif untuk mencegah serangan kecemasan memburuk adalah dengan menggunakan teknik pernapasan dalam, yang dapat menenangkan sistem saraf secara alami.

"Anda dapat berlatih teknik pernapasan dalam bersama anak Anda," saran Vinall.

Teknik tersebut dapat meliputi metode seperti box breathing atau menghitung napas perlahan saat menarik napas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut, saran Vinall.

"Untuk anak-anak kecil, meniup gelembung merupakan cara yang efektif dan menyenangkan untuk melatih pernapasan," tambahnya.

4. Dorong Anak untuk Menghadapi Ketakutannya

 

Meskipun tampaknya bertentangan dengan intuisi, menghindari anak dari situasi yang menakutkan sebenarnya justru bisa memperburuk rasa takut mereka.

Menurut Castro, orang tua sebaiknya mendorong anak-anak mereka yang cemas untuk menghadapi situasi atau objek yang menakutkan, asalkan hal tersebut aman dilakukan.

"Situasi atau objek yang ditakuti akan terasa semakin menakutkan jika anak dibiarkan menghindarinya," kata Castro.

Orang tua perlu membimbing anak-anak mereka dengan lembut untuk menghadapi sumber kecemasan mereka, terutama jika menghindarinya dapat menimbulkan konsekuensi negatif, seperti pergi ke sekolah, berbicara dalam situasi sosial, atau menggunakan lift.

"Jika anak menunjukkan reaksi cemas yang kuat saat menghadapi situasi tersebut, ini mungkin saat yang tepat untuk melibatkan profesional kesehatan mental," saran Castro.

Perawatan seperti terapi dapat membantu anak belajar mengelola kecemasan anak-anak secara efektif.

Terapi perilaku kognitif (CBT) sering digunakan sebagai pengobatan lini pertama bagi anak-anak yang menderita kecemasan. Terapis atau penyedia layanan kesehatan Anda mungkin juga menyarankan perawatan terkait, tergantung pada kebutuhan spesifik anak.

5. Ingatkan Anak Bahwa

"Ketika anak-anak mengalami kecemasan, penting bagi mereka untuk memahami bahwa perasaan tersebut bersifat sementara," kata Cook.

Mengingatkan anak Anda bahwa "ini juga akan berlalu" adalah langkah penting, karena anak-anak sering merasa terjebak dalam intensitas perasaan mereka, sehingga mereka percaya bahwa ketidaknyamanan tersebut tidak akan pernah berakhir.

"Memberitahu mereka bahwa ketidaknyamanan tidak akan berlangsung selamanya, serta menggunakan pengatur waktu untuk menunjukkan bahwa perasaan mereka dapat berubah seperti dalam waktu 10 menit, dapat membantu mereka memahami bahwa intensitas kecemasan tidak akan bertahan selamanya," jelas Cook.

Jika Anda memiliki anak yang mudah cemas, Anda tidak perlu melakukannya sendirian. Bagi banyak anak, terapi merupakan cara yang hebat dan efektif untuk mengatasi kecemasan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya