5 Herbal yang Bisa Bantu Menurunkan Kolesterol Jahat, Ini Daftarnya

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa herbal dapat membantu mengatasi masalah kesehatan tertentu, seperti membantu menurunkan kolesterol jahat yang tinggi.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 31 Jul 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi jamu Indonesia
Ilustrasi jamu, herbal, kolesterol tinggi. (Dok: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa herbal dapat membantu mengatasi masalah kesehatan tertentu, seperti membantu menurunkan kolesterol jahat yang tinggi.

Genetik dan gaya hidup dapat mempengaruhi seberapa banyak kolesterol yang diproduksi oleh hati. Jika hati memproduksi terlalu banyak, bisa menyebabkan penyumbatan yang dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

Beberapa cara, termasuk obat-obatan dan perubahan gaya hidup, dapat membantu menurunkan kolesterol LDL atau yang dikenal sebagai kolestrol jahat, salah satunya dengan mengonsumsi herbal yang bisa membantu menurunkan kolesterol. 

Namun, sebelum mengonsumsi pengobatan herbal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Berikut ini beberapa herbal yang bisa membantu menurunkan kolesterol, sepeerti dilansir dari Medical News Today pada Selasa, 30 Juli 2024.

1. Jahe

Jahe adalah herbal populer yang sering digunakan dalam berbagai masakan, dan juga untuk pengobatan tradisional. Berdaraskan suatu penelitian, jahe bisa membantu menurunkan kolesterol jahat.

Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis 2018, peneliti menilai 12 uji coba yang menunjukkan bahwa dosis rendah jahe, kurang dari 2 gram per hari, memiliki efek baik dalam menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat.

Namun, penelitian lebih lanjut yang berkualitas lebih tinggi diperlukan untuk membuktikan efektivitasnya secara menyeluruh.

2. Kunyit

Kunyit adalah rempah umum dalam masakan Timur Tengah dan India. Tanaman herbal ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai manfaat kesehatan.

Studi 2017 mengkaji efek komponen aktif kunyit, curcumin, terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Peneliti menemukan bahwa kunyit dan curcumin dapat melindungi pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular dengan memperbaiki kadar lipid serum.

Namun, mereka mencatat perlunya studi tambahan yang berkualitas tinggi untuk membuktikan efektivitasnya serta menyediakan dosis dan profil keamanan yang tepat.

 

 

3. Rosemary

Rosemary juga mungkin memiliki efek positif pada kadar kolesterol seseorang. Berdasarkan studi lama dari 2014, orang yang mengonsumsi 10 gram bubuk rosemary setiap hari melihat penurunan kadar kolesterol total.

Penelitian ini menyarankan bahwa rosemary dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi kronis lainnya. Namun, studi ini menggunakan sampel yang kecil, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menarik kesimpulan yang lebih pasti.

4. Biji dan Daun Fenugreek

Fenugreek atau di Indonesia dikenal dengan nama hilbah, adalah tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.

Penelitian menunjukkan bahwa fenugreek dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Berdasarkan meta-analisis 2020, para peneliti menemukan bahwa penggunaan fenugreek dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada orang dengan diabetes.

Namun, penulis studi juga mencatat perlunya penelitian tambahan yang berkualitas tinggi.

 

5. Daun Tulsi

Daun tulsi adalah herbal sedikit pedas dan pahit yang bisa dimakan mentah atau sebagai bagian dari hidangan masakan. Studi 2018 menilai pengaruh daun tusli pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas dengan gangguan metabolisme.

Penelitian ini menemukan bahwa dosis yang cukup banyak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Untuk mencapai ini, seseorang perlu mengonsumsi setidaknya 1 gram per hari.

Namun, efeknya bersifat jangka pendek, dan belum jelas apakah penggunaan jangka panjang akan memberikan efek yang bertahan lama.

Apa Penyebab Kolesterol Jahat Tinggi?

Kolesterol tinggi terjadi ketika terlalu banyak kolesterol beredar dalam darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor yang bisa Anda kendalikan, seperti pilihan gaya hidup, atau faktor di luar kendali, seperti riwayat keluarga.

Pilihan gaya hidup meliputi merokok, yang dapat menurunkan HDL, dan tidak berolahraga, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan, pada gilirannya, peningkatan LDL.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak trans dan lemak jenuh juga berkontribusi terhadap tingginya kolesterol dengan meningkatkan produksi LDL di hati.

Contoh makanan yang mengandung banyak lemak trans antara lain:

  • Gorengan
  • Beberapa jenis daging, seperti bacon dan sosis
  • Produk susu, seperti keju dan es krim
  • Mentega
  • Makanan yang dipanggang
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya