Liputan6.com, Jakarta - Asam urat adalah bentuk arthritis yang menyakitkan, yang terjadi ketika terlalu banyak asam urat menumpuk dan membentuk kristal di sendi. Tubuh memproduksi asam urat setelah memecah purin, yang ditemukan dalam banyak makanan, seperti dikutip dari WebMD.
Asam Urat Itu Disebabkan karena Apa?
Penyebab asam urat bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga kondisi medis yang mendasarinya. Namun, pola makan juga berperan penting dalam perkembangan dan tingkat keparahan asam urat, seperti dikutip dari Verywell Health. Budaya yang banyak mengonsumsi daging merah, makanan olahan, gula, dan makanan tinggi purin cenderung memiliki tingkat asam urat yang lebih tinggi.
Baca Juga
Salah satu cara efektif untuk mengelola asam urat adalah dengan mengurangi asupan purin. Dokter sering merekomendasikan diet rendah purin bagi mereka yang memiliki kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia), kondisi yang dapat memicu penyakit asam urat. Meskipun diet dapat memengaruhi produksi asam urat, efeknya tidak sebesar dibandingkan dengan obat-obatan.
Advertisement
Tidak ada pola makan khusus yang sepenuhnya dapat mencegah serangan asam urat, tapi diet yang baik untuk penderita asam urat dapat membantu Anda:
- Mencapai berat badan yang sehat
- Mempertahankan kebiasaan makan yang baik
- Membatasi makanan yang mengandung purin
- Menambahkan makanan yang dapat membantu mengontrol kadar asam urat.
Buah Apa Saja yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat?
Bagi penderita asam urat, penting untuk memperhatikan konsumsi buah-buahan yang tinggi fruktosa. Gula, termasuk fruktosa, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Fruktosa adalah jenis gula alami yang terdapat pada beberapa makanan dan sering ditambahkan ke banyak produk sebagai sirup jagung fruktosa tinggi. Menghindari atau membatasi makanan tinggi fruktosa dapat membantu mengurangi gejala asam urat.
Jus buah dan minuman manis telah dikaitkan dengan hiperurisemia dan asam urat. Beberapa buah secara alami mengandung fruktosa tinggi, tapi penelitian lebih lanjut diperlukan guna mengetahui apakah buah tersebut memiliki efek yang sama seperti jus buah dan minuman manis, seperti dikutip dari Verywell Health.
Jika Anda menderita asam urat, tidak perlu menghindari semua buah, tapi beberapa langkah berikut mungkin dapat membantu:
- Hindari atau batasi konsumsi jus buah.
- Batasi konsumsi buah-buahan tinggi fruktosa seperti apel, pir, mangga, buah ara, semangka, dan buah kering.
Perhatikan bagaimana perubahan dalam pola makan ini memengaruhi gejala asam urat Anda. Dengan melakukan penyesuaian pada konsumsi gula dan buah, Anda dapat membantu mengelola kondisi asam urat dengan lebih baik.
Advertisement
Buah Apa yang Bisa Dimakan untuk Penderita Asam Urat?
Untuk penderita asam urat, penting untuk memilih buah-buahan yang rendah purin dan dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah. Berikut adalah beberapa buah yang baik dikonsumsi bagi penderita asam urat:
1. Ceri
Ceri telah lama dipelajari karena kemampuannya dalam mencegah dan mengelola asam urat. Menurut informasi dari Verywell Health, buah ini memiliki warna merah tua yang disebabkan oleh senyawa alami bernama antosianin, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Meskipun ceri mengandung fruktosa alami, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ceri dapat membantu menurunkan kadar asam urat, mengurangi peradangan, dan mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan.
Jenis ceri yang paling sering diteliti adalah ceri asam seperti Montmorency atau Balaton. Ceri dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk: segar, beku, jus, atau ekstrak.
Penelitian mengenai jumlah konsumsi yang ideal bervariasi, dengan beberapa studi merekomendasikan ½ cangkir ceri segar atau satu cangkir jus ceri per hari. Untuk suplemen ekstrak ceri, ikuti dosis yang tertera pada label produk.
2. Jus Ceri Asam untuk Kendalikan Kadar Asam Urat dan Peradangan
Jus ceri asam bisa membantu menurunkan kadar asam urat dan peradangan. Meskipun penelitian yang ada terbatas dan sering melibatkan jumlah peserta yang kecil serta tindak lanjut jangka pendek, tinjauan enam studi pada 2019 menunjukkan bahwa konsumsi jus ceri atau ekstrak ceri dikaitkan dengan penurunan risiko serangan asam urat.
Namun, studi lebih besar dan jangka panjang masih diperlukan untuk memperjelas temuan ini. Saat memilih jus ceri asam, pilihlah yang tanpa pemanis tambahan untuk menghindari konsumsi gula berlebih.
Advertisement
3. Buah yang Kaya Vitamin C
Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang bermanfaat, dan juga dapat memainkan peran dalam pengobatan asam urat dengan menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Studi prospektif yang diterbitkan pada 2009 mengamati hampir 47.000 pria selama 20 tahun dan menemukan bahwa asupan vitamin C yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko asam urat yang lebih rendah, dengan penurunan risiko hingga 45 persen bagi mereka yang mengonsumsi 1.500 miligram atau lebih vitamin C per hari.
Analisis tahun 2011 terhadap 13 uji klinis terkontrol secara acak menemukan bahwa suplementasi vitamin C dengan dosis rata-rata 500 miligram per hari selama 30 hari dapat sedikit menurunkan kadar asam urat serum. Namun, signifikansi dari penurunan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa makanan yang kaya akan vitamin C:
- Buah jeruk
- Buah kiwi
- Stroberi
- Blewah
- Paprika manis
- Sayuran cruciferous (brokoli, kembang kol, kubis)
- Kentang panggang
- Tomat
Jika Anda memiliki risiko tinggi untuk batu ginjal, khususnya batu kalsium oksalat, sebaiknya hindari konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi secara rutin.
Dengan memasukkan ceri dan makanan tinggi vitamin C dalam diet Anda, Anda dapat membantu mengelola kadar asam urat dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Asam Urat Pantangan Makan Apa?
Penderita asam urat harus berhati-hati dengan pola makan mereka untuk menghindari serangan. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dikurangi untuk mengontrol kadar asam urat:
1. Makanan Tinggi Purin
Penderita asam urat perlu memperhatikan konsumsi daging merah dan jeroan karena makanan ini tinggi purin, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan memicu serangan asam urat. Berikut adalah beberapa jenis daging yang sebaiknya dibatasi, seperti dikutip dari Verywell Health.
- Daging sapi
- Hati
- Jantung
- Roti manis
- Lidah
- Ginjal
Selain itu, banyak sup berbahan dasar daging, kuah daging, dan daging olahan seperti salami dan pepperoni juga dapat meningkatkan risiko serangan asam urat. Ayam memiliki kadar purin sedang dan boleh dimakan secukupnya.
Alternatif Sumber Protein
Anda tetap bisa mendapatkan cukup protein sambil membatasi jumlah protein hewani. Beberapa pilihan yang baik termasuk:
- Telur
- Kacang-kacangan
- Produk susu rendah lemak
- Tahu
- Beberapa jenis makanan laut (tapi tidak semua)
Advertisement
2. Ikan dan Makanan Laut
Beberapa jenis makanan laut mengandung purin tinggi dan sebaiknya dihindari. Jenis makanan laut lainnya yang memiliki kadar purin sedang sebaiknya dibatasi hingga kurang dari 170 gram per hari.
Berikut daftar ikan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat:
- Teri
- Ikan kod
- Ikan haring
- Makarel
- Sarden
- Tuna
Dengan mengelola asupan daging dan makanan laut serta memilih sumber protein yang lebih ramah terhadap penderita asam urat, Anda dapat membantu mengontrol kadar asam urat dalam tubuh dan mengurangi risiko serangan asam urat.
3. Alkohol
Penggunaan alkohol dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat, sehingga disarankan untuk menghindari alkohol saat mengikuti diet rendah purin. Beberapa minuman yang sebaiknya dihindari meliputi:
- Bir
- Minuman keras
- Alkohol biji-bijian lainnya
Meskipun anggur telah lama dianggap lebih aman dalam jumlah moderat bagi orang dengan riwayat atau risiko kadar asam urat tinggi, penelitian menunjukkan sebaliknya.
Studi terhadap 724 orang dengan riwayat asam urat menemukan bahwa anggur, bir, dan minuman keras semuanya dikaitkan dengan peningkatan risiko kambuhnya asam urat.
Risiko ini tetap ada bahkan pada konsumsi dalam jumlah sedang, terutama pada mereka yang mengonsumsi makanan tinggi purin dan sedang menjalani pengobatan tertentu.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetika dapat mempengaruhi risiko asam urat, termasuk bagaimana konsumsi alkohol memengaruhi seseorang.
Studi terhadap 114.540 orang dewasa di Taiwan menunjukkan bahwa penggunaan alkohol, dikombinasikan dengan profil genetik tertentu, meningkatkan risiko kadar asam urat tinggi.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana genetika berperan dalam kasus ini.
Advertisement
4. Ragi dan Ekstrak Ragi
Ragi dan beberapa ekstrak ragi mengandung purin yang tinggi dan sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Ekstrak ragi dapat ditemukan dalam makanan seperti:
- Beberapa jenis kecap
- Sup dan semur kalengan
- Makanan beku
- Camilan asin
Dengan mengelola konsumsi alkohol dan makanan yang mengandung ragi serta ekstrak ragi, penderita asam urat dapat mengurangi risiko peningkatan kadar asam urat dalam darah dan mencegah serangan asam urat.