Waspada! Kanker Lambung dan Pankreas Bisa Menyamar sebagai Sakit Maag Biasa

Kanker Lambung dan Pankreas: Bahaya di Balik Gejala Sakit Maag. Ini yang Harus Anda Tahu.

oleh Aditya Eka PrawiraAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 17:00 WIB
Sakit Maag yang Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Itu Kanker Pankreas atau Kanker Lambung (Jcomp/Freepik)
Sakit Maag yang Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Itu Kanker Pankreas atau Kanker Lambung (Jcomp/Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kanker saluran pencernaan merupakan salah satu penyakit serius yang perlu diwaspadai. Di antara berbagai jenis kanker saluran pencernaan, kanker lambung dan pankreas adalah dua yang paling sering menimbulkan kekhawatiran.

Yang mengejutkan, gejala awal dari kedua jenis kanker ini seringkali mirip dengan sakit maag biasa. Hal ini menyebabkan banyak orang mengabaikan tanda-tanda awal yang seharusnya mendapat perhatian serius.

Gejala yang Mirip dengan Sakit Maag

Menurut dokter spesialis penyakit dalam di RS Siloam MRCCC Semanggi, Dr Randy Adiwinata, baik kanker lambung maupun pankreas dapat menunjukkan gejala-gejala seperti:

  • Nyeri ulu hati berulang
  • Mual dan muntah
  • Perut kembung
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Rasa cepat kenyang setelah makan atau begah

Gejala-gejala ini seringkali dianggap sebagai sakit maag biasa atau masalah pencernaan ringan lainnya. Namun, jika gejala tersebut berlangsung terus-menerus atau semakin parah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Mengapa Kanker Lambung dan Pankreas Berbahaya?

Kanker pankreas dan lambung termasuk dalam kategori kanker yang sulit dideteksi pada tahap awal. Hal ini karena gejala-gejala yang muncul sering kali tidak spesifik dan bisa disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.

Akibatnya, kanker ini sering baru terdiagnosis ketika sudah memasuki tahap lanjut, di mana pengobatan menjadi lebih sulit dan peluang kesembuhan menurun.

Randy, mengatakan, memahami gejala-gejala awal kanker gastrointestinal (GI) sangat penting untuk deteksi dini.

"Penting untuk meningkatkan pemahaman akan jenis-jenis kanker GI ini agar deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat dilakukan," ujarnya.

 

 

 

Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker lambung dan pankreas antara lain:

  • Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
  • Pola makan tinggi lemak dan rendah serat
  • Riwayat keluarga dengan kanker GI
  • Kurangnya aktivitas fisik

Upaya Pencegahan

Guna mengurangi risiko terkena kanker lambung dan pankreas, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Menghindari merokok dan alkohol
  • Rutin berolahraga
  • Melakukan skrining teratur untuk deteksi dini kanker GI

Skrining teratur sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker GI. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan dan memperpanjang harapan hidup pasien.

 

Pentingnya Konsultasi Medis

Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan sakit maag namun berlangsung lama atau semakin parah, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. "Pasien perlu berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan dan penanganan secara komprehensif," kata Randy.

Kanker lambung dan pankreas memang bisa menyamar sebagai sakit maag biasa, tapi dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman, kita bisa melakukan deteksi dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Jangan anggap remeh gejala sakit maag yang berlarut-larut, karena bisa jadi itu adalah tanda awal dari kanker yang lebih serius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya