Mitos vs Fakta, Benarkah Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut Kosong Picu Asam Lambung?

Minum Kopi di Pagi Saat Hari, Aman atau Berbahaya? Benarkah Bisa Picu Asam Lambung?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Agu 2024, 06:49 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2024, 06:45 WIB
Benarkah Kopi Saat Perut Kosong Picu Asam Lambung? (Photo created by rawpixel on Freepik)
Benarkah Kopi Saat Perut Kosong Picu Asam Lambung? (Photo created by rawpixel on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kopi adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Banyak orang tidak bisa memulai hari tanpa secangkir kopi, terutama di pagi hari. Namun, ada anggapan bahwa minum kopi saat perut kosong bisa memicu asam lambung dan menimbulkan masalah pencernaan. Apakah benar demikian?

Apa Efek Samping Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut Kosong?

Salah satu alasan utama beberapa orang menganggap minum kopi saat perut kosong berbahaya adalah karena kandungan asam dalam kopi. Menurut situs Healthline, rasa pahit pada kopi diduga dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti mulas, maag, dan bahkan sindrom iritasi usus besar (IBS).

Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara minum kopi dan meningkatnya masalah pencernaan, terlepas dari apakah kopi diminum saat perut kosong atau setelah makan. Meskipun sebagian kecil orang mungkin lebih sensitif terhadap efek kopi, bagi kebanyakan orang, minum kopi saat perut kosong tidak menyebabkan masalah serius pada lambung.

 

Apakah Kopi Meningkatkan Hormon Kortisol?

Kortisol adalah hormon stres yang diproduksi oleh tubuh kita, dan kadar kortisol biasanya tinggi di pagi hari.

Beberapa orang percaya bahwa minum kopi saat perut kosong bisa meningkatkan kadar kortisol lebih jauh, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, osteoporosis, dan diabetes tipe 2.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa meskipun kopi dapat merangsang produksi kortisol, efek ini jauh lebih rendah pada orang yang sudah terbiasa minum kopi. Bahkan, peningkatan kadar kortisol yang disebabkan oleh kopi biasanya bersifat sementara dan tidak cukup signifikan untuk menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

 

Apakah Kita Boleh Minum Kopi Saat Perut Kosong?

Jadi, apakah minum kopi saat perut kosong benar-benar berbahaya? Jawabannya tergantung pada tubuh masing-masing individu. Jika kamu merasa nyaman dan tidak mengalami masalah pencernaan setelah minum kopi tanpa sarapan, maka kemungkinan besar tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, jika kamu sering merasakan mulas atau gangguan pencernaan setelah minum kopi saat perut kosong, mungkin ada baiknya mencoba minum kopi setelah makan. Setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap kopi. Jadi, penting untuk mendengarkan tubuh kamu dan menyesuaikan kebiasaan minum kopi sesuai dengan kebutuhan kamu.

Apakah Minum Kopi Bisa Membakar Lemak?

Ya, minum kopi bisa membantu membakar lemak. Dokter sekaligus penggagas Jurus Sehat Rasulullah, dr Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa kopi memiliki manfaat sebagai pembakar lemak alami (fat burner).

Menurutnya, konsumsi satu hingga dua cangkir kopi per hari telah terbukti memberikan manfaat kesehatan, seperti yang tercatat dalam berbagai penelitian. "Kopi adalah salah satu ciptaan Allah yang kaya akan antioksidan," katanya dalam sejumlah video yang viral di TikTok dan Instagram.

Namun, dr Zaidul Akbar menekankan bahwa cara kita mengonsumsi kopi seringkali keliru. "Kopi yang memiliki warna alami sesuai dengan kaidah alam yang Allah ciptakan, sebaiknya tidak ditambahkan apa pun," sarannya.

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menikmati kopi tanpa tambahan bahan lain agar manfaat kesehatannya bisa optimal. "Jika Anda cocok dan mampu mengonsumsi kopi, itu sangat baik. Kopi adalah fat burner yang bisa membantu menekan selera makan," tambahnya.

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa banyak orang sebenarnya minum kopi bukan hanya karena rasanya, tetapi juga untuk merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang ditawarkan oleh kafein.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa konsumsi kopi sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika lambung kamu tidak kuat menerima kopi, lebih baik hindari.

Untuk pilihan yang lebih sehat, dia merekomendasikan untuk minum kopi yang plain, tanpa tambahan seperti creamer atau gula, serta menghindari kopi instan.

Dengan demikian, menikmati kopi secukupnya dan dengan cara yang benar dapat membantu kamu merasakan manfaatnya sebagai pembakar lemak.

Apakah Kopi Bisa Membantu Membakar Lemak?

Kopi sering disebut-sebut memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya dalam membantu proses pembakaran lemak. Benarkah kopi bisa membantu membakar lemak? Jawabannya adalah iya, kopi memang dapat berkontribusi dalam pembakaran lemak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein, komponen utama dalam kopi, dapat meningkatkan metabolisme dan merangsang pembakaran lemak di tubuh. Salah satu senyawa lain dalam kopi, yaitu asam klorogenat, telah terbukti mampu meningkatkan metabolisme lemak dalam sebuah studi laboratorium, sebagaimana dilaporkan oleh Mindbodygreen.

Ahli diet integratif, Whitney Crouch, menjelaskan bahwa asam klorogenat berperan dalam mengatur enzim dan jalur tertentu yang berhubungan dengan penyimpanan lemak, sehingga tubuh dapat membakar lemak dengan lebih efisien.

Bagi mereka yang rutin berolahraga, minum kopi sebelum latihan bisa memberikan energi tambahan. Kandungan kafein dalam kopi membantu meningkatkan pemanfaatan lemak selama aktivitas fisik, memungkinkan pembakaran kalori yang lebih tinggi dan optimalisasi pembakaran lemak.

Menjadikan kopi sebagai bagian dari rutinitas sebelum berolahraga bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan performa dan membakar lemak lebih banyak.

Meski begitu, sangat penting untuk mengonsumsi kopi dengan bijak dan menghindari tambahan gula atau krim berlebihan agar manfaatnya tetap maksimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya