3 Krisis Utama di Lingkungan Perkotaan yang Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Masyarakat Indonesia menganggap polusi udara, pengelolaan sampah plastik, banjir, dan limbah industri sebagai masalah lingkungan yang penting.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Okt 2024, 08:29 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 08:28 WIB
3 Krisis Utama di Lingkungan Perkotaan yang Bahayakan Kesehatan Masyarakat
3 Krisis Utama di Lingkungan Perkotaan yang Bahayakan Kesehatan Masyarakat. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta Ada tiga masalah utama terkait lingkungan di Indonesia terutama di perkotaan. Ketiga masalah yang berpengaruh buruk pada kesehatan adalah polusi udara, krisis air bersih, dan sampah.

Berdasarkan National Kawula Survey dari Kawula17 yang dilaksanakan pada Juli 2024, masyarakat Indonesia menganggap polusi udara (36 persen), pengelolaan sampah plastik (32 persen), banjir (30 persen) dan limbah industri (28 persen) sebagai masalah lingkungan yang penting.

Mayoritas masyarakat menganggap masalah-masalah itu adalah wujud dari  kinerja pemerintah yang sangat buruk dalam menangani isu lingkungan.

Pada beberapa isu tertentu, terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Misalnya, masyarakat yang tinggal di pedesaan menilai kinerja pemerintah sangat buruk dalam mengatasi kebakaran (79 persen) dan penebangan hutan (86 persen).

“Hal ini karena masyarakat pedesaan, terutama yang tinggal dekat dengan hutan atau area rawan kebakaran, lebih mungkin merasakan langsung dampak dari kebakaran hutan dan penebangan,” kata peneliti di Kawula17, Rafli Rikin.

Dia menambahkan, masyarakat pedesaan menghadapi ancaman terhadap kesehatan, mata pencaharian, dan kehidupan sehari-hari yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan deforestasi. Akibatnya, mereka cenderung lebih kritis terhadap kinerja pemerintah dalam mengatasi masalah ini dibandingkan masyarakat perkotaan yang mungkin hanya melihat dampaknya melalui media.


Pandangan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah

Rafli juga menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat menilai kinerja pemerintah sangat buruk.

“Kemungkinan disebabkan masyarakat merasakan langsung dampak negatif dari masalah lingkungan ini. Seperti polusi udara, banjir, banyaknya sampah dan pemanasan global. Masyarakat mungkin merasa bahwa pemerintah tidak cukup serius menangani isu lingkungan baik melalui kebijakan maupun penegakan hukum,” papar Rafli.

“Ketidakpuasan masyarakat atas kinerja pemerintah dalam isu lingkungan perlu menjadi perhatian bagi pemerintah. Jika ketidakpuasan ini terus berlanjut, kekhawatiran masyarakat terhadap masa depan lingkungan akan semakin tinggi,” imbuhnya.


Masalah Lingkungan Bunuh Masyarakat Secara Perlahan

Rafli merekomendasikan untuk meningkatkan kinerja pada isu lingkungan, perhatikan apa isu lingkungan yang menjadi kekhawatiran masyarakat, gunakan data/ survei yang mendukung dan segera tangani masalah tersebut.

“Masalah polusi udara, krisis air bersih, dan penumpukan sampah di Indonesia merupakan ancaman nyata yang membunuh kita secara perlahan. Penting bagi kita untuk terus menyuarakan keprihatinan dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan lebih tegas dan efektif.”

Sementara, masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Masyarakat perlu berpartisipasi dalam menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang mempertimbangkan keberlanjutan.

“Partisipasi aktif masyarakat dapat dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan bersama. Hanya dengan kesadaran kolektif dan kerjasama yang kuat, kita bisa memperbaiki kondisi lingkungan dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” kata Rafli.


Setop Buang Sampah Sembarangan

Salah satu contoh sederhana yang mulai dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah membuang sampah pada tempatnya.

Seperti diketahui, sampah plastik menjadi salah satu sumber masalah lingkungan di berbagai belahan dunia. Penggunaan yang berlebihan dan pembuangan yang sembarangan dapat merugikan semua makhluk bumi.

Berangkat dari hal tersebut, Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan sebuah fatwa soal hukum membuang sampah plastik sembarangan.

Fatwa yang dikeluarkan melalui Lembaga Bahtsul Masail PBNU dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) menyatakan bahwa membuang sampah plastik sembarangan hukumnya haram. Ini termaktub dalam buku Fiqih Penanggulangan Sampah Plastik di halaman 26.

Bukan tanpa alasan, pengharaman membuang sampah plastik sembarangan dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahaya bagi Kesehatan Hewan dan Manusia

Pertama, sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

Sampah plastik dapat mencemari air dan tanah yang kemudian dapat terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia dan hewan yang mengonsumsinya.

Sebabkan Kerusakan Lingkungan

Kedua, sampah plastik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Sampah plastik yang tidak terurai dengan baik dapat menyumbat saluran air, menyebabkan banjir, dan merusak ekosistem laut.

“Hal ini dapat mengganggu keseimbangan alam dan membahayakan kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Sebagai seorang Muslim, sudah selayaknya untuk selalu berusaha agar tidak merugikan pihak lain,” kata pegiat kajian Islam, Zainuddin Lubis dalam tulisannya di NU Online, dikutip Senin (22/4/2024).

Membuang sampah plastik secara sembarangan jelas merupakan tindakan yang merugikan orang lain dan lingkungan. Oleh karena itu, membuang sampah plastik secara sembarangan adalah haram.

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya