Soal Pengembangan Vaksin TBC, Wamenkes: Masih dalam Proses Uji Klinik

Wamenkes ungkap perkembangan uji vaksin TBC

oleh Benedikta DesideriaAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 16 Okt 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 16:00 WIB
Dante Saksono
Soal Pengembangan Vaksin TBC, Wamenkes: Masih dalam Proses Uji Klinik, Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia terlibat dalam tiga uji vaksin tuberkulosis (TBC). Terkait hal ini, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan perkembangan terbaru.

“Nanti kita akan evaluasi lagi, vaksin TBC tersebut masih dalam proses uji klinik, kita terlibat dalam proses uji klinik vaksin tersebut. Kalau itu bisa berjalan dan hasilnya bagus, akan kita terapkan di pasien,” ujar Dante saat ditemui usai peresmian Indonesian Clinical Research Center (Ina-CRC) di Eijkman, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).

Seperti diketahui, Indonesia  bisa terlibat juga dalam uji klinis vaksin TBC. Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ada Indonesia terlibat pada tiga uji vaksin TBC. Hal ini Budi sampaikan pada Side Event Stop TB Partnership: Dialog Vaksin TBC, Selasa, 25 September 2024

Saat ini tengah dilakukan 15 uji klinis vaksin TBC di seluruh dunia dimana tiga diantaranya melibatkan Indonesia. Berikut tiga uji vaksin TBC yang melibatkan Indonesia:

  • M72/AS01E (Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline): Indonesia mulai melakukan vaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024. Menyusul permulaan sebelumnya di Afrika Selatan dan Kenya.
  • BNT164a1 (BioNTech dan Biofarma): Setelah menyelesaikan uji coba fase 1, Indonesia akan berpartisipasi dalam fase 2 kandidat vaksin TB mRNA dari BioNTech.
  • AdHu5Ag85A (CanSinoBio dan Etana): Indonesia terlibat dalam fase 1 uji klinis kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.

Salah Satu Uji Coba Vaksin TBC Diperkirakan Rampung pada 2028

Budi optimistis, salah satu uji coba vaksin TBC ini akan rampung pada 2028.

“Kami optimis bahwa salah satu uji coba ini akan selesai pada tahun 2028, sehingga membuka jalan bagi kemajuan vaksin TBC terbaru secepat mungkin,” kata Budi.

Tuberkulosis adalah penyakit akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis yang selama 200 tahun terakhir telah merenggut nyawa lebih dari 1 miliar. Bahkan hingga saat ini, penyakit ini masih membunuh lebih dari 4.000 orang setiap hari, atau satu nyawa setiap 20 detik.

Perlu Langkah Agresif untuk Eliminasi TBC pada 2030

Menurut Budi, untuk mencapai tujuan bersama dalam mengeliminasi TBC pada 2030 perlu langkah berani dan agresif. Salah satunya dengan pengembangan vaksin, mengingat vaksin yang tersedia saat ini tidak cukup untuk 'melawan' bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Saat ini, vaksin TBC yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.

Butuh Investasi Memadai

Pada pertemuan ​​Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke 37 di Kota Brasilia, Brazil pada Februari 2024, Budi pun mendorong negara G-20 untuk melakukan investasi memadai sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.

“Saya percaya dengan investasi ini kita tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, namun juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang” kata Budi saat itu.

Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya