Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Prabowo Subianto mengundang Professor Stella Christie, seorang ilmuwan terkemuka dari Tsinghua University, ke kediamannya di Kertanegara pada Selasa, 15 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, Stella Christie menjelaskan bidang keahliannya kepada awak media.
Stella Christie menjelaskan, "Saya adalah seorang ilmuwan di bidang cognitive science (ilmu kognitif), yang mempelajari proses berpikir manusia, hewan, serta kecerdasan buatan (AI)." Pernyataan ini menggambarkan fokusnya pada cara otak dan pikiran berfungsi dalam berbagai konteks.
Baca Juga
Dengan latar belakang akademis yang mengesankan, Stella menyelesaikan pendidikan S1 di Harvard University dan melanjutkan S2 serta S3 di Northwestern University. Saat ini, ia menjabat sebagai Guru Besar di Tsinghua University.Â
Advertisement
Apa Itu Ilmu Kognitif?
Ilmu kognitif, atau Cognitive Science, merupakan disiplin yang mendalami kecerdasan dan proses berpikir manusia. Istilah "kognisi" menjadi inti dari ilmu ini, mencakup berbagai aspek seperti pengambilan keputusan, emosi, bahasa, pembelajaran, persepsi, dan pemecahan masalah.
Ilmu kognitif menggabungkan berbagai pendekatan dan disiplin, termasuk kecerdasan buatan (AI), antropologi, ilmu komputer, linguistik, ilmu saraf, filsafat, dan psikologi. Kombinasi ini menjadikan ilmu kognitif sangat penting untuk memahami perilaku dan fungsi pikiran manusia, dikutip dari Kanal Citizen-Liputan6.com..
Pentingnya Ilmu Kognitif
Studi dalam ilmu kognitif berperan krusial dalam memahami kecerdasan dan perilaku manusia. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan teknologi cerdas, tetapi juga untuk menciptakan program pendidikan yang lebih efektif. Dengan mempelajari cara kerja pikiran, kita dapat merancang solusi yang lebih baik untuk berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Â
Ruang Lingkup Ilmu Kognitif
Disiplin ilmu kognitif mencakup berbagai bidang studi, yang meliputi:
- Kecerdasan Buatan (AI)
- Antropologi
- Ilmu Komputer
- Linguistik
- Ilmu Saraf
- Filsafat
- Psikologi
Keterkaitan antara berbagai disiplin ilmu ini menjadikan ilmu kognitif sebagai bidang yang dinamis dan terus berkembang, memberikan wawasan baru tentang bagaimana pikiran manusia berfungsi dan berperilaku.
Advertisement
1. Kecerdasan buatan (AI)
Sejarah dan Tujuan Pengembangan Kecerdasan Buatan
Pendiri kecerdasan buatan (AI) memiliki visi awal untuk menciptakan komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Saat ini, disiplin ini mencakup penggunaan komputer dan robot yang dioperasikan oleh perangkat lunak untuk menyelesaikan berbagai tugas.
AI juga mengintegrasikan proses-proses intelektual yang mencerminkan karakteristik manusia, seperti kemampuan belajar, pemahaman makna, dan penalaran.
Pentingnya Proses Attention dalam Kognisi Manusia
Attention atau perhatian merupakan salah satu proses kognitif yang sangat penting, di mana individu fokus pada satu subjek tertentu sambil mengabaikan gangguan di sekitarnya.
Proses ini menjadi salah satu tema utama dalam ilmu saraf kognitif dan psikologi, dengan banyak penelitian yang mendalami mekanisme dan dampaknya terhadap perilaku manusia.
Studi Pengetahuan dan Pemrosesan Bahasa
Pengetahuan, yang juga dikenal sebagai epistemologi, adalah kajian mengenai batasan, asal, dan sifat pengetahuan manusia. Istilah ini berasal dari Yunani kuno dan merupakan salah satu dari empat cabang utama filsafat, bersama dengan etika, logika, dan metafisika. Fokus utama dari studi ini adalah memahami dunia dan eksplorasi manusia untuk menggali pengetahuan tentang lingkungan yang mereka huni.
Pemrosesan bahasa merupakan lanjutan dari kajian pengetahuan, dengan penekanan pada cara manusia memahami, menghasilkan, dan menginterpretasikan kalimat yang memiliki makna. Proses ini sangat penting dalam komunikasi dan interaksi sehari-hari, serta menjadi dasar bagi pengembangan teknologi yang mampu memahami bahasa manusia.
Pembelajaran dan Pengembangan
Pentingnya Belajar dalam Perubahan Perilaku
Belajar merupakan suatu kemampuan yang memungkinkan individu untuk mengubah perilaku mereka berdasarkan pengalaman yang telah dilalui. Proses ini telah menjadi fokus penelitian para ilmuwan selama bertahun-tahun dan melibatkan berbagai metodologi. Beberapa pendekatan yang umum digunakan dalam belajar meliputi pemecahan masalah, pembiasaan, asosiasi, diskriminasi, imitasi, wawasan, dan pembelajaran persepsi.
Memahami Proses Memori
Memori adalah proses kognitif yang sangat krusial dalam pembelajaran. Proses ini memungkinkan individu untuk memahami, menyimpan, dan mengambil kembali informasi yang telah dipelajari. Memori berperan penting dalam membantu orang mempertahankan pengetahuan mengenai berbagai hal yang telah mereka lihat, dengar, dan alami.
Peran Memori dalam Pembelajaran
Tanpa memori yang baik, proses belajar akan menjadi tidak efektif. Memori tidak hanya berfungsi untuk menyimpan informasi, tetapi juga untuk menghubungkan pengalaman masa lalu dengan situasi saat ini. Dengan demikian, memori yang kuat dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami dan menerapkan pengetahuan baru.
Â
Advertisement
Persepsi dan Kesadaran dalam Psikologi
Persepsi merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mengubah rangsangan sensorik menjadi pengalaman yang membentuk pandangan terhadap berbagai hal. Meskipun persepsi adalah hal yang sangat penting, proses ini tidak dapat diamati secara langsung oleh orang lain, melainkan hanya dapat dirasakan oleh individu itu sendiri.
Berbagai ahli berpendapat bahwa persepsi sangat dipengaruhi oleh karakteristik otak individu, serta pengalaman belajar dan perkembangan yang telah dilalui.
Definisi Kesadaran
Kesadaran, atau consciousness, merujuk pada pengalaman subjektif yang dimiliki manusia terkait pikiran dan perasaan yang muncul dari persepsi terhadap lingkungan sekitar. Istilah ini umumnya diartikan sebagai keadaan terjaga dan perhatian terhadap keberadaan sesuatu. Dari sudut pandang ilmu saraf, makna kesadaran lebih luas lagi, mencakup aktivitas otak yang melibatkan berbagai kondisi seperti kewaspadaan, pengalaman bermimpi, dan keadaan terjaga.
Pentingnya Memahami Persepsi dan Kesadaran
Memahami persepsi dan kesadaran sangat penting dalam psikologi, karena keduanya berperan dalam bagaimana individu berinteraksi dengan dunia. Persepsi membantu kita menginterpretasikan rangsangan dari lingkungan, sedangkan kesadaran memungkinkan kita untuk menyadari dan merefleksikan pengalaman tersebut.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi persepsi dan kesadaran antara lain:
- Pengalaman Pribadi: Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda, yang memengaruhi cara mereka melihat dan memahami dunia.
- Lingkungan: Faktor eksternal seperti budaya dan konteks sosial juga berperan dalam membentuk persepsi.
- Proses Kognitif: Cara otak memproses informasi dapat memengaruhi bagaimana kita merasakan dan memahami pengalaman kita.
Dengan memahami konsep persepsi dan kesadaran, kita dapat lebih menghargai kompleksitas pengalaman manusia dan bagaimana hal ini berkontribusi pada kehidupan sehari-hari.