Liputan6.com, Jakarta - Tuberkulosis atau TBC dapat berkaitan dengan masalah tulang belakang. Kondisi ketika TB memengaruhi tulang belakang disebut dengan spondilitis TB.
Seperti yang dialami Nanda, mantan pasien dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang RS EMC Tangerang, Harmantya Mahadhipta.
Advertisement
Baca Juga
Oknum Akademisi Klaim Rokok Elektrik 95 Persen Lebih Aman, RUKKI: Tak Miliki Dasar Ilmiah yang Kuat
Timnas Indonesia Harus Panen Gol saat Melawan Filipina di Laga Akhir Grup B Piala AFF 2024, Tak Sekadar Raih 3 Poin
Shin Tae-yong Ungkap Alasan Timnas Indonesia Panggil Pratama Arhan di Piala AFF 2024
Penyintas spondilitis TB itu hadir dalam acara Liputan6 Update Spesial Healthy Monday di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Dalam acara ini, ia berkisah bahwa dirinya sempat menjadi pasien Harmantya yang dalam kesempatan tersebut menjadi salah satu pembicara.
Advertisement
“Dokter Harmantya mungkin masih ingat saya ya, saya pasien beliau di 2018. Saya ketemu beliau di usia 28 tahun, saya penderita riwayat spondilitis TB. Saya satu tahun mencari dokter tidak ada yang cocok, sampai ke rumah sakit tulang pun saya tidak terdiagnosa apapun dan masih sakit dan panas banget kalau jalan,” ujar Nanda di Talkshow Hybrid Spine Center EMC Healthcare bertajuk Nyeri Tulang Belakang? No Worries, Ini Solusinya!.
Nanda bersyukur, karena setelah melakukan pencarian, akhirnya ia menemukan dokter yang cocok yakni Harmantya.
“Alhamdulillah saya berjodoh dengan dokter Harmantya. Alhamdulillah sudah tindakan dan sampai saat ini saya sehat wal afiat,” kata Nanda.
Kaitan TBC dengan Tulang Belakang
Mendengar penjelasan Nanda, Harmantya pun menjelaskan soal TBC dan kaitannya dengan tulang belakang.
“TBC itu tuberkulosis yang sayang sekali di Indonesia masih banyak pengidapnya. Jadi TBC itu tidak hanya menyerang paru-paru tapi juga bisa menyerang semua organ di tubuh kita salah satunya tulang belakang,” kata dokter yang akrab disapa Harman.
“Untungnya, penyakit TBC ini lebih mudah diobati dibanding bakteri menjengkelkan lainnya. Namun sayangnya, pengobatan TBC ini membutuhkan waktu yang lama,” tambahnya.
Advertisement
Apa Usai Jalani Operasi Boleh Lakukan Pilates?
Nanda pun bertanya, apa usai operasi dirinya bisa melakukan olahraga seperti pilates?
Menurut Harman, pasien yang pernah operasi tulang belakang seperti Nanda boleh melakukan berbagai aktivitas olahraga seperti pilates dengan catatan sudah fusi (nyambung).
“Apakah setelah operasi TBC bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala? Boleh asal syaratnya sudah fusi. Artinya, kalau TBC itu kan dia menggerogoti bantalan sendi sampai bisa menggerogoti tulang belakang jadi ancur. Maka kita harus pasang stabilitasi atau pen, implan.”
“Setelah pengobatan TBC-nya selesai dan kita lihat sudah sembuh dan sudah fusi artinya sudah nyambung boleh melakukan aktivitas apa aja, mau kamu jungkir balik juga boleh silakan,” kata Harman.
Apa Boleh Gunakan Sepatu High Heels?
Tak henti di situ, Nanda juga bertanya apa penyintas spondilitis TB sepertinya boleh mengenakan sepatu hak tinggi atau high heels?
“Heels itu akan mengubah posisi tulang belakang, mau enggak mau. Karena kalau kita pakai heels pasti kita jinjit ya. Kalau jinjit kan kita jatuh (condong) ke depan, otomatis tubuh akan berkonpensasi menciptakan tulang belakang bagian pinggang yang lebih melengkung atau hiperlordosis,” jelas Harman.
“Memang itu enggak natural sih sebenarnya, tapi kalau memang sebentar (pemakaiannya) sih enggak apa-apa, jangan pakai heels seharian,” pungkasnya.
Advertisement