Liputan6.com, Jakarta Mesty Ariotedjo merupakan salah satu sosok yang banyak dikenal oleh masyarakat terutama para ayah dan ibu. Hal ini lantaran dokter spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini aktif berbagi informasi tentang kesehatan anak di media sosial.
Terbaru, Mesty Ariotedjo membagikan tentang tanda-tanda pubertas pada anak laki-laki dan perempuan kepada pengikutnya.
Baca Juga
"Pertumbuhan payudara itu tanda pubertas pada anak perempuan. Kalau haid itu tanda terakhir pubertas," kata Mesty.
Advertisement
Sementara itu, pada anak laki-laki tanda pubertas adalah pembearan pada buah zakar.
"Jadi pada laki laki yang belum puebrtas sekurkang kacang merah, kalau udah pubertas tandanya seukuran anggur," kata Mesty.
Memiliki nama lengkap Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo ini lahir pada 25 April 1989. Mesty Ariotedjo merupakan anak dari Arie Wibowo Ariotedjo dan Arti Laksmigati. Ayah dokter Mesty juga bukan sosok sembarangan, Arie Ariotedjo pernah menjadi Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Sebelumnya juga pernah menjadi Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero) Tbk.Mesty Ariotedjo merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Si anak tengah ini memiliki kakak bernama Aryo Prakoso Ariotedjo yang merupakan pengusaha. Lalu, Mesty memiliki adik bernama Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau lebih dikenal dengan Dito Ariotedjo sosok politisi Golkar yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era pemerintahan Presiden Joko Widodo lanjut di Prabowo Subianto.
Saat Dito terpilih menjadi Menpora era Jokowi, Mesty pun mengunggah doa untuk sang adik di media sosial pribadinya
."Lucu rasanya my bear (gambar beruang) jadi Pak Menteri," kata Mesty di unggahan terbarunya di Instagram terverifikasi @mestyariotedjo.
Mesty juga mengungkapkan bahwa adiknya sejak dulu punya pendirian yang kuat. "Dari kecil Dito memang cita-cita terjun ke dunia politik. Langsung ia lakukan, tanpa peduli kata orang, termasuk kataku," ucap Mesty saat itu.
Pendidikan Mesty Ariotedjo, SMAN 8 Jakarta hingga Johns Hopkins
Mesty Ariotedjo merupakan lulusan salah satu SMA unggulan di Jakarta yakni SMAN 8 Jakarta. Lalu, ia melanjutkan pendidikan sebagai dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan lanjutan untuk meraih spesialisasi dokter anak di universitas yang sama.
Keinginan Mesty untuk terus belajar tak berhenti. Ia kemudian mendapatkan beasiswa untuk mengambil gelar master di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan lulus pada 2023.
Advertisement
Mesty Ariotedjo Kembangkan Tentang Anak
Seorang Mesty terus ingin mencoba hal baru. Saat ini ia menjadi founder dan CEO dari dari sebuah platform digital kesehatan anak bernama Tentang Anak. Bersama sang suami, Garri Juanda mengembangkan Tentang Anak.
Bagi Mesty, kehadiran Tentang Anak merupakan salah satu hal yang membuatnya terus semangat menjalani hari. Ia merasa menemukan passion setelah hidup puluhan tahun.
"Aku senang banget. Setelah 32 tahun hidup, aku menemukan passion-ku yang selama ini aku bingung. Selama ini, semuanya ingin aku coba tapi enggak ada sesuatu yang aku lihat jangka panjang. Tapi Tentang Anak ini akhirnya aku seperti, 'Wah ini benar-benar yang aku suka kerjakan dan banyak banget hal yang harus dikerjakan'," cerita Mesty saat bertemu Liputan6.com.
Sebelum Tentang Anak, Mesty bersama rekannya membuat WeCare.id. Ini adalah sebuah situs yang dibangun khusus untuk mengumpulkan dana bagi pasien di daerah terpencil atau yang membutuhkan akses terhadap perawatan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selain Dunia Kesehatan Anak, Musik Juga Passion Mesty Ariotedjo
Bukan cuma soal akademik di dunia kesehatan anak, Mesty juga memiliki passion di bidang musik.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa musik adalah passion saya. Saya menjadikan musik seperti cermin yang memantulkan perasaan. Rasa senang dan sedih bisa direfleksikan melalui musik yang saya mainkan," ucap Mesty beberapa tahun silam kepada Liputan6.com.
Ia bisa memainkan beberapa alat musik seperti piano, flute dan harpa. Untuk piano, Mesty sudah akrab sejak berusia 4 tahun. Lalu, ia les piano sampai usia 14 tahun. Kini, di akun Instagram pribadinya juga beberapa kali menggunggah dirinya saat bermain piano.
Kemudian, masa awal kuliah, Mesty belajar main harpa. Setelah enam bulan belajar harpa, Mesty direkomendasikan oleh gurunya untuk tampil di sebuah acara. Dari situlah kemudian berdatangan tawaran-tawaran lain untuk mengisi acara. Orang-orang pun kemudian mengenalnya sebagai pemain harpa.
Selain dua alat musik itu, Mesty juga bisa memainkan flute.
Advertisement