Paparan Cahaya Pengaruhi Individu yang Depresi, Bikin Suasana Hati Jadi Lebih Baik

Telah diketahui bahwa paparan cahaya mempengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif manusia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 13 Nov 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 19:00 WIB
Depresi
Ilustrasi depresi (Foto: Free-Photos / 9091 foto Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit tahun lalu mengungkapkan bahwa hampir satu dari lima orang dewasa di Amerika Serikat telah didiagnosis mengalami depresi.

Dokter biasanya meresepkan antidepresan, namun obat-obatan ini memiliki banyak kemungkinan efek samping, termasuk gangguan kulit yang mengkhawatirkan dan “penumpulan emosi”, yang mana pil tersebut tidak hanya mematikan rasa pada saat-saat sulit tetapi juga semua sensasi termasuk kegembiraan.

Namun para ahli kini mengatakan bahwa solusi bebas obat untuk depresi bisa semudah menekan tombol.

Telah diketahui bahwa paparan cahaya mempengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif manusia. Sebuah studi baru-baru ini yang menemukan bahwa pasien yang menjalani pengobatan dengan terapi cahaya terang (BLT) melaporkan tingkat remisi sebesar 40% pada depresi non-musiman membuktikan hal ini.

Didukung oleh penelitian dari National Institute of Health yang mengungkapkan bahwa pasien dengan gangguan afektif musiman yang menerima terapi cahaya terang selama empat minggu mencapai remisi gejala, para peneliti penasaran untuk melihat bagaimana terapi yang sama dapat digunakan untuk meringankan gejala mereka yang menderita gangguan afektif musiman. gangguan depresi non-musiman.

Diterbitkan di JAMA Psychiatry, penelitian ini menampilkan data dari 858 peserta yang didiagnosis menderita gangguan depresi.

Pasien-pasien ini diinstruksikan untuk duduk di depan kotak lampu neon yang menghasilkan cahaya putih terang dengan intensitas 10.000 lux selama minimal 30 menit setiap hari.

 

Terapi Cahaya Sebagai Pengobatan Tambahan

Tim peneliti mengamati bahwa pasien yang diobati dengan BLT memiliki tingkat remisi yang jauh lebih tinggi (40%) dibandingkan kelompok kontrol yang hanya diobati dengan antidepresan (23%).

Tim tersebut mencatat, “Temuan ini menunjukkan bahwa terapi cahaya terang adalah pengobatan tambahan yang efektif untuk gangguan depresi non-musiman, dan waktu respons terhadap pengobatan awal dapat ditingkatkan dengan penambahan terapi cahaya terang.”

Para peneliti berpendapat bahwa BLT berpotensi menjadi suplemen atau pengganti antidepresan yang mudah diakses dan hemat biaya, sehingga menawarkan titik terang harapan bagi mereka yang menderita kesedihan mendalam.

“Meskipun biaya pengobatan rawat jalan dengan antidepresan sangat bervariasi, paparan cahaya eksternal umumnya tidak memerlukan biaya atau batasan, yang memperkuat kebutuhan untuk menerapkan terapi cahaya terang sebagai pengobatan tambahan yang efisien untuk gangguan depresi non-musiman,” tulis mereka. 

 

Bagaimana Paparan Cahaya Pengaruhi Suasana Hati dan Kognisi?

Sejak tahun 2005, American Psychiatric Association telah merekomendasikan BLT sebagai pilihan pengobatan untuk pasien dengan gangguan depresi mayor.

Bagaimana paparan cahaya memengaruhi suasana hati dan kognisi?

Menurut Forbes, ketika manusia terkena cahaya terang, cahaya tersebut memasuki retina, mengaktifkan neuron yang dikenal sebagai sel ganglion retina.

Neuron-neuron ini mengirimkan informasi antara retina dan otak dan secara langsung bertanggung jawab atas pengaturan suasana hati.

Meskipun penelitian terbaru ini memperkuat bukti-bukti yang menghubungkan BLT dengan peningkatan kesehatan mental, para ahli memperingatkan bahwa perawatan di rumah dan kotak lampu komersial mungkin tidak seefektif yang dilakukan oleh profesional kesehatan. Untuk hasil terbaik, konsultasikan dengan penyedia layanan untuk menentukan intensitas cahaya dan durasi paparan yang sesuai untuk Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya