Ini Hewan Berumur Paling Pendek, Hanya Bertahan Kurang dari 24 Jam di Dunia

Sebagian besar lalat capung hanya hidup kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap, bahkan ada yang hanya bertahan lima menit.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 25 Nov 2024, 10:11 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2024, 10:01 WIB
Lalat Capung Kepung Jembatan
Jutaan lalat capung menumpuk di jembatan Ilinois. Departemen Perhubungan Iowa akan mematikan lampu di jembatan.

Liputan6.com, Jakarta Sering kali kita mendengar ungkapan bahwa “hidup ini terlalu singkat” dan penting untuk memanfaatkan setiap momen yang ada. Namun, jika dibandingkan dengan makhluk hidup lain di bumi, manusia memiliki masa hidup yang relatif panjang. Lalu, hewan apa yang memiliki umur paling pendek?

Sulit untuk menjawabnya secara pasti. Hidup yang begitu singkat membuat hewan-hewan ini sulit diteliti secara rinci, dan masih banyak spesies yang menunggu untuk ditemukan. Namun, lalat capung menjadi salah satu kandidat kuat sebagai hewan berumur paling pendek, dilansir Live Science

Siklus Hidup Singkat Lalat Capung

Lalat capung menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai nimfa di bawah air, yang bisa berlangsung hingga dua tahun. Saat mencapai tahap akhir kehidupannya, mereka berubah menjadi serangga bersayap untuk menjalani fase subimago dan imago. Fase ini, yang dikhususkan untuk kawin, sangat singkat. Sebagian besar lalat capung hanya hidup kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap, bahkan ada yang hanya bertahan lima menit.

“Pada tahap subimago dan imago, lalat capung tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi,” kata Luke Jacobus, seorang ahli lalat capung dan profesor biologi di Indiana University–Purdue University Columbus, kepada Live Science.

“Mereka hidup dari cadangan energi yang dikumpulkan saat menjadi nimfa.”

Dengan tidak adanya sistem pencernaan yang besar, lalat capung betina memiliki lebih banyak ruang untuk menyimpan telur.

“Saya pernah melihat betina dengan begitu banyak telur hingga beberapa tersimpan di dalam kepalanya,” lanjut Jacobus.

“Dengan jumlah telur yang bisa melebihi 10.000, mereka dapat memanfaatkan masa dewasa yang sangat singkat secara efisien.” 

 

Strategi Evolusi yang Efektif

Seperti banyak spesies lain yang hidup cepat dan mati muda, lalat capung memiliki risiko besar menjadi mangsa. Oleh karena itu, mereka bereproduksi dalam jumlah besar untuk memastikan keturunannya dapat bertahan. Jacobus menambahkan, “Meskipun kita cenderung bertanya ‘mengapa’ lalat capung hidup begitu singkat, mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah ‘mengapa tidak?’”

Fosil lalat capung purba menunjukkan bahwa mereka hampir tidak berubah selama jutaan tahun. “Sistem mereka bekerja dengan sangat baik,” ujar Jacobus.

Heath Ogden, profesor biologi evolusi di Utah Valley University, mengungkapkan bahwa lalat capung pertama kali muncul sekitar 350 juta tahun yang lalu. Menurutnya, evolusi memilih strategi di mana lalat capung menghabiskan waktu yang lama sebagai nimfa untuk mengumpulkan nutrisi, sedangkan fase dewasa hanya digunakan untuk kawin dan bertelur.

“Evolusi tampaknya memutuskan bahwa segala hal terkait nutrisi akan dilakukan saat menjadi nimfa, sementara sebagai dewasa, mereka hanya berfungsi sebagai mekanisme untuk terbang, bereproduksi, dan bertelur,” jelas Ogden. 

 

Rekor Hidup Terpendek

Di antara lalat capung, spesies penggali pasir Amerika (Dolania americana) memiliki fase dewasa terpendek yang pernah tercatat.

Menurut Portal Keanekaragaman Hayati Sumber Daya Alam Georgia, jantan hidup kurang dari satu jam setelah dewasa, sementara betina hanya memiliki lima menit untuk kawin sebelum mati.

Namun, seperti lalat capung lainnya, mereka tetap menghabiskan hingga dua tahun dalam bentuk nimfa sebelum mencapai tahap dewasa yang sangat singkat ini.

 

Hewan Lain dengan Umur Pendek

Selain lalat capung, ikan gobi kerdil bertubuh tujuh (Eviota sigillata) juga dikenal memiliki masa hidup terpendek di antara vertebrata.

Menurut Museum Australia, ikan ini menyelesaikan siklus hidupnya hanya dalam dua bulan. Mereka menghabiskan tiga minggu pertama sebagai larva di laut terbuka, lalu menetap di terumbu karang untuk menjadi dewasa, dan hidup tidak lebih dari tiga setengah minggu sebagai individu dewasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya