Solidaritas dalam Langkah, MRCCC Siloam Bakal Gelar Run for Hope 2025

Liputan6.com, Jakarta Rumah sakit pusat onkologi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, kembali menggelar acara lari tahunan MRCCC Run For Hope (MRCCC RFH) 2025. Ajang Fun Run bertema ‘Remembering Cancer Warriors’ ini akan dilaksanakan pada Minggu, 9 Februari 2025 yang juga sebagai bagian peringatan Hari Kanker Sedunia.

Bagi masyarakat umum ajang MRCC Run For Hope 2025 bisa diikuti dengan jarak 5 km yang dimulai dari Senayan Park Jakarta. Ajang lari ini juga diharapkan bisa memberikan dukungan dan semangat kepada pejuang kanker lewat tulisan di Race BIB.

Pada Race BIB itu tidak hanya tidak bertuliskan informasi pelari, namun juga bertuliskan “I’m Running for [Name]” sebagai bentuk dedikasi dan dukungan kepada pejuang kanker atau orang terkasih. 

“MRCCC Run for Hope 2025 adalah simbol solidaritas dan dukungan kami kepada para pejuang kanker," kata Chief Executive Officer MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dokter Edy Gunawan.

Lalu, terdapat wall of memoriam untuk menempelkan foto serta pesan dukungan kepada pejuang kanker.

“Kami ingin acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga saja, tetapi juga ruang untuk menunjukkan solidaritas dan memberikan dukungan emosional kepada mereka yang sedang berjuang melawan kanker,” tambah Edy dalam pesan tertulis.

Selain itu, dalam MRCCC Run for Hope 2025 ini para pejuang kanker juga bakal mengikuti 1K Run atau berlari sejauh 1 kilometer. Titik dimulai juga sama dari Senayan Park.

Tiket ajang lari ini tersedia dengan harga Rp275 ribu mencakup asuransi kecelakaan diri yang berlaku selama tiga hari (9-11 Februari 2025), serta racepack berisi medali, jersey, tas, kaus kaki, air minum, dan Race BIB.

Tiket dapat dibeli melalui website resmi www.mrcccrfh2025.eventqiu.com, akun Instagram @mrcccsiloamsemanggi, atau langsung di booth MRCCC RFH 2025 di Lobby MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dan Car Free Day Sudirman pada 19 Januari 2025.

Ajang lari ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker. Seperti diketaui deteksi dini bisa meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker. Semakin dini terdeteksi maka angka kesembuhan makin besar. 

Apalagi data dari WHO dan American Cancer Society yang menyebutkan bahwa 30-50 persen kanker dapat dicegah melalui deteksi dini.

“Mari satukan langkah, bawa harapan, dan saling menginspirasi. Bersama kita melangkah menuju masa depan yang lebih sehat,” kata Edy.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan agar tak takut untuk deteksi dini kanker. Bila takut mendeteksi dini kanker malah bisa makin menderita. 

"Itu budaya yang membuat kanker itu banyak yang menderita.... Orang meninggal."

Oleh sebab itu, Budi meminta bantuan para survivor cancer untuk mendorong yang lain agar mau melakukan tes dan deteksi dini. "Deteksi dini jangan takut. Kalau takut, mati," kata Budi dalam Art Exhibition bertajuk Close the Care Gap bersama MSD dan Yayasan Kanker Indonesia pada Minggu, 4 Februari 2024.

Peluang kesembuhan dari penyakit kanker sangat tinggi, mencapai 90 persen jika kanker dideteksi sejak stadium awal. Deteksi dini merupakan hal yang paling penting, karena jika kanker diketahui secara cepat, peluang kesembuhannya mencapai 90 persen. Namun, kalau ketahuannya terlambat 90 persen wafat.