Obat Kolesterol yang Mujarab Ternyata Hanya 2 Ini, Rasakan Sendiri Hasilnya!

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol memiliki peranan penting bagi tubuh manusia. Namun, jika kadar kolesterol, terutama yang tergolong LDL, meningkat secara berlebihan, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung. Oleh sebab itu, menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh sangatlah penting.

Dr. dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, AIFO-K, seorang Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah menyatakan bahwa kolesterol diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, seperti dalam proses pembentukan sel-sel dan produksi hormon.

Namun, masalah akan muncul ketika kadar LDL dalam darah melebihi batas yang normal, yang dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

Apa yang Dilakukan agar Kolesterol Cepat Turun?

Menurut Vito, salah satu cara paling efektif untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, bukan hanya bergantung pada obat kolesterol.

Vito menegaskan bahwa dirinya bukanlah dokter yang langsung memberikan obat kepada pasien dengan kolesterol tinggi. "Jadi, jangan salah kalau Anda minta obat sama saya, Anda harus ubah pola hidup dulu," ujarnya.

Dia menekankan bahwa dalam menangani kolesterol tinggi, perubahan pola hidup harus menjadi langkah awal sebelum mempertimbangkan untuk menggunakan obat-obatan.

Langkah-langkah yang perlu diambil meliputi rutin berolahraga, mengatur pola makan, dan menjaga berat badan tetap ideal.

"Kolesterol itu bermanfaat buat tubuh, benar. Makan protein, makan daging itu penting. Nah, yang jadi masalah adalah cara masaknya, cara mengolahnya," ujar Vito dalam penjelasannya yang diambil dari video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @doktervito.

Kesalahan dalam pengolahan makanan, seperti menggoreng menggunakan minyak bekas pakai, dapat memperburuk kadar kolesterol dalam tubuh.

Salah satu kebiasaan yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol adalah konsumsi makanan yang digoreng, terutama jika menggunakan minyak yang telah digunakan berkali-kali.

"Minyak yang dipakai berulang kali mengandung zat radikal bebas yang memicu peradangan pada jaringan tubuh, termasuk pembuluh darah," ungkap Vito.

Penggorengan dengan minyak yang sudah digunakan ini menghasilkan lemak teroksidasi yang dapat membahayakan kesehatan. "Oksidasi lemak yang terjadi dapat merusak sel-sel tubuh dan pembuluh darah, serta mempercepat penumpukan plak kolesterol," tambahnya.

Kerusakan pada pembuluh darah akibat peradangan dan oksidasi memberikan kesempatan bagi kolesterol jahat (LDL) untuk menempel pada dinding pembuluh darah, yang kemudian membentuk plak yang dapat menghambat aliran darah.

"Kombinasi peradangan, kerusakan pembuluh darah, dan penumpukan plak menyebabkan penyumbatan arteri yang signifikan, meningkatkan risiko serangan jantung," jelas Vito.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari konsumsi makanan yang digoreng, terutama yang menggunakan minyak bekas pakai, demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah kita.

Vito mengungkapkan pentingnya memeriksa kadar LDL kolesterol melalui tes darah puasa sebagai cara untuk mengevaluasi reaksi tubuh terhadap pola makan dan gaya hidup.

"Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah tubuh kita sudah menunjukkan tanda-tanda penumpukan kolesterol yang berlebihan," ujarnya, menekankan bahwa penumpukan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan pada pembuluh darah.

Dengan melakukan tes ini, kita dapat mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai kesehatan jantung kita.

Selain itu, hasil dari pemeriksaan ini dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait perubahan pola makan dan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Walaupun banyak orang yang bergantung pada obat penurun kolesterol, Vito menegaskan bahwa penggunaan obat statin sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. "Obat kolesterol itu racun," ujarnya.

Banyak pasien mengalami masalah pada liver akibat penggunaan obat statin yang tidak sesuai. "Ada orang yang setelah makan daging kambing atau merasa sakit kepala, langsung minum obat statin tanpa memeriksakan kadar kolesterolnya," lanjut Vito.

Hal ini menunjukkan bahwa obat statin seharusnya hanya digunakan untuk menurunkan kolesterol, bukan untuk mengatasi sakit kepala atau nyeri. Oleh karena itu, penting sekali untuk menggunakan obat-obatan berdasarkan indikasi medis dan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Dengan menerapkan pola makan yang sehat, menghindari makanan yang digoreng, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kita bisa menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas aman tanpa harus tergantung pada obat-obatan.

Kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan konsultasi medis dapat membantu kita menghindari risiko kesehatan yang lebih serius.

Dalam hal ini, tindakan pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati, sehingga kita bisa menjaga kesehatan jantung dan sistem peredaran darah kita dengan lebih baik.