Liputan6.com, Jakarta Ruam pada kulit bayi bisa menjadi salah satu indikator adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan, meski biasanya tak berbahaya.
Menurut dokter spesialis anak RS EMC Alam Sutera, Hanna Khairat, ruam pada kulit bayi adalah sebuah masalah kulit yang umum terjadi dan disebabkan oleh berbagai faktor.
Advertisement
“Kondisi ini bisa mengurangi kenyamanan bayi, tapi dengan memahami penyebabnya, orangtua dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya,” tulis Hanna di laman EMC, dikutip Selasa (28/1/2025).
Advertisement
Beberapa penyebab umum ruam pada bayi yang harus diperhatikan yakni:
Ruam Popok
Ruam popok adalah sebuah kondisi iritasi kulit yang disebabkan oleh paparan urine atau tinja yang terlalu lama. Gesekan antara kulit bayi dengan popok yang lembap juga dapat memperburuk kondisi ini, menyebabkan kulit menjadi merah dan terasa nyeri.
Biang Keringat
Biang keringat sering kali muncul saat cuaca panas dan lembap, ketika keringat terperangkap di dalam pori-pori kulit. Kondisi ini menyebabkan munculnya bintik-bintik merah kecil yang gatal, sehingga membuat bayi merasa tidak nyaman.
Eksim
Eksim, atau dermatitis atopik, biasanya dipicu oleh alergi atau faktor genetik. Kulit bayi yang terkena eksim cenderung kering, merah, dan gatal, sering muncul pada area wajah, leher, atau lipatan kulit.
Alergi Kulit
Bayi yang memiliki kulit sensitif dapat mengalami alergi akibat kontak dengan bahan tertentu, seperti sabun, deterjen, atau bahan pakaian. Alergi ini dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kemerahan, gatal, dan iritasi.
Infeksi Kulit
Ruam pada bayi juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Salah satu contohnya adalah impetigo, sebuah infeksi bakteri yang menyebabkan luka berkerak dan berair pada kulit bayi.
Bagaimana Cara Menceggah Ruam pada Kulit Bayi?
Mengenali penyebab ruam pada bayi sangat penting untuk penanganan yang tepat. Dengan pemahaman ini, orangtua dapat lebih cepat mengidentifikasi dan merawat kulit bayi agar tetap sehat dan nyaman.
Melakukan langkah pencegahan dan penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko iritasi dan mempercepat penyembuhan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit si kecil:
Menjaga Kebersihan Kulit
Menjaga kebersihan kulit bayi dengan rutin membersihkan area kulit menggunakan air hangat dan kain lembut dapat mencegah ruam. Hindari sabun berbahan kimia keras dan keringkan kulit dengan menepuk lembut untuk mencegah iritasi.
Mengganti Popok Secara Teratur
Ruam popok pada umumnya muncul karena kelembapan dan gesekan pada kulit bayi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengganti popok secara teratur, terutama jika bayi sudah buang air kecil atau besar.
Sebelum popok baru dipasang, pastikan kulit bayi benar-benar kering. Memilih popok dengan kemampuan menyerap yang baik dapat membantu menjaga kulit bayi tetap kering serta mencegah terjadinya iritasi.
Advertisement
Menggunakan Krim atau Salep
Cara selanjutnya adalah pemakaian krim atau salep yang tepat. Ini dapat menjadi solusi untuk ruam pada kulit bayi.
Untuk ruam popok, gunakan krim pelembap atau salep khusus yang mengandung zinc oxide guna melindungi kulit dari iritasi lebih lanjut.
Jika ruam disebabkan oleh eksim atau kondisi lainnya, pilihlah krim yang direkomendasikan oleh dokter. Oleskan secara merata pada area yang terkena untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Memilih Pakaian yang Nyaman
Pilih pakaian berbahan lembut seperti katun untuk melindungi kulit sensitif bayi. Jauhi penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis karena dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya biang keringat.
Hindari Pemicu Alergi
Jika ruam pada bayi disebabkan oleh alergi, penting untuk mengidentifikasi bahan atau produk yang menjadi pemicunya. Produk seperti deterjen, sabun, atau pewangi tertentu bisa menjadi faktor penyebab.
Jauhi penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis karena dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya biang keringat. Selain itu, perhatikan makanan yang dikonsumsi bayi jika sudah memasuki tahap makanan pendamping air susu ibu (MPASI), karena beberapa jenis makanan juga dapat memicu reaksi alergi.
Konsultasikan dengan Dokter
Sebagian besar ruam bayi dapat diatasi dengan perawatan sederhana, namun jika tidak membaik atau disertai gejala seperti demam, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan lanjutan yang tepat.
Perhatian khusus diperlukan agar kulit bayi terhindar dari ruam kulit. Pahami penyebab dan cara penanganannya untuk merawat si kecil dengan baik.
“Jika perlu, konsultasikan dengan tenaga medis untuk perawatan yang tepat dan konsisten,” tutup Hanna.
Advertisement