Liputan6.com, Jakarta - Tidak sedikit yang berpikir bahwa orang dengan kolesterol tinggi yang harus menjauhi buah durian. Kenyataannya, si 'Buah Surga' dengan aroma yang khas dan daging buah berwarna putih, kuning tua, dan krem ini tidak mengandung kolesterol.
Hal ini diungkap Guru Besar Bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan.
Advertisement
Baca Juga
"Yang mengandung kolesterol adalah pangan hewani," katanya seperti dikutip dari Antara. Sementara itu, buah durian termasuk dalam pangan nabati dengan kandungan lemak yang tinggi, sehingga bisa memberikan energi untuk asupan gizi harian.
Advertisement
Hanya saja, Ali mengingatkan, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas harus hati-hati dalam menyantap buah durian. Kalau begitu, siapa dong yang tidak boleh makan durian?
Menurut Ahli Gizi, Rita Ramayulis, orang dengan masalah kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertrigliserida, dan asam urat tidak boleh makan durian.
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian?
Rita menegaskan bahwa penderita diabetes, atau orang dengan diabetes, tidak boleh makan durian dan mengonsumsi jenis buah-buahan musiman seperti rambutan, duku, kelengkeng, karena semuanya tinggi gula.
Perlu diingat bahwa penderita diabetes harus membatasi asupan gula ke tubuh. Sementara itu, jika mereka nekat makan durian meskipun hanya satu biji, Rita mengatakan bahwa gula darahnya akan langsung melonjak tak terkendali.
Hal senada juga diungkapkan Ahli Gizi, Tria Astika Endah, yang menyarankan pasien diabetes menjauhi buah durian. "Kalau sudah diabetes, ya hati-hati," kata Tria kepada Health Liputan6.com pada Rabu, 15 Januari 2025.
Advertisement
Apakah Durian Mempengaruhi Asam Urat?
Lebih lanjut, Rita, menjelaskan, larangan makan durian pada orang dengan asam urat tinggi disebabkan oleh adanya kandungan alkohol dalam buah itu,"Alkohol itu sendiri akan membuat terjadinya penumpukan purin dalam tubuh."
Penjelasan serupa disampaikan Ali Khomsan,"Pasien asam urat wajib berpikir dua kali apabila ingin icip-icip buah durian, karena ada kandungan seperti alkohol pada durian yang membuat penyakit asam urat jadi mudah kambuh."
Menurut jurnal 'Purine Restricted Diet For Gout' di KK Women's and Children's Hospital, asam urat terbentuk dari pemecahan purin, yang terdapat secara alami dalam tubuh serta dalam berbagai makanan dan minuman, salah satunya durian.
Diet rendah purin dapat membantu mengurangi pembentukan asam urat, yang pada gilirannya menurunkan risiko serangan asam urat.
Manajemen diet untuk asam urat meliputi beberapa hal penting. Pertama, penting untuk mengurangi berat badan jika kamu mengalami kelebihan berat badan, karena berat badan yang berlebihan memberikan tekanan ekstra pada sendi.
Penurunan berat badan yang disarankan adalah sekitar 0,5 hingga 1 kg per minggu, tetapi hindari diet ketat yang berisiko.
Selain itu, kontrol asupan purin dalam makanan sangat membantu. Sekitar setengah dari asam urat dalam darah berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Oleh karena itu, mengurangi asupan purin dapat memberikan manfaat besar. Anda bisa merujuk pada panduan diet rendah purin untuk lebih jelasnya.
Penting juga untuk mengontrol asupan lemak. Makanan tinggi lemak menghambat proses pembuangan asam urat dan berkontribusi pada penambahan berat badan.
Batasi juga konsumsi alkohol, karena dapat mengganggu pembuangan asam urat dari tubuh.
Bolehkah Orang Kolesterol Makan Durian?
Bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi, mengonsumsi durian masih diperbolehkan, asalkan dalam jumlah yang wajar.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Lippo Village, Ira Andaningsih, menjelaskan bahwa durian mengandung kalori yang tinggi, yang bisa meningkatkan kalori dalam tubuh dan memacu sistem simpatik.
Akibatnya, setelah mengonsumsi durian, tekanan darah bisa naik, tetapi ini hanya bersifat sementara dan tidak berlangsung lama.
Durian, yang dikenal sebagai 'King of Fruit', merupakan buah tropis asli Asia Tenggara. Buah ini banyak tumbuh di negara-negara seperti Thailand, Indonesia, Filipina, Brunei, dan Malaysia.
Meskipun banyak yang menyukai durian karena rasanya yang manis dan lembut, ada juga yang tidak suka, terutama karena aroma khasnya yang sangat kuat.
Aroma menyengat durian berasal dari kandungan asam amino langka yang disebut etionin. Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Technical University of Munich di Jerman, seperti yang dikutip dari laman IPB, mengungkapkan bahwa etionin ini bertanggung jawab atas bau durian yang khas.
Selain itu, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry menemukan bahwa kandungan etionin dalam durian meningkat saat buah tersebut matang, yang membuat baunya semakin kuat.
Reporter: Pramita Tristiawati
Advertisement