Liputan6.com, Jakarta Pembahasan mengenai asupan makanan mengandung kolesterol memang tak ada habisnya. Salah satunya mengenai perbandingan makan daging kambing vs bebek.
Bagi sebagian orang, ada yang mengaku makan bebek lebih cepat menaikkan kadar kolesterol. Sementara yang lain menyebut makan daging kambing yang terasa membuat area leher sakit yang kerap diartikan orang awam sebagai tanda kolesterol naik.
Advertisement
Baca Juga
Perihal daging kambing vs bebek, dokter spesialis penyakit dalam Muhammad Pranandi mengungkapkan bahwa keduanya memang bisa meningkatkan kolesterol. Terlebih daging kambing yang termasuk dalam daging merah.
Advertisement
"Bukan cuma daging kambing dan bebek, semua red meat atau daging merah itu bisa meningkatkan kadar kolesterol termasuk sapi dan pork. Kambing dan bebek juga," kata Nandi menjawab pertanyaan Health Liputan6.com dalam wawancara daring, Kamis, 30 Januari 2025.
Meski diolah minim minyak ataupun santan, dagidng merah memang lebih meningkatkan kolesterol dibanding daging putih.
"Mau diolah seperti apapun tapi kalau ya makan daging merah terus ya kolesterol akan naik juga," kata Nandi.
Untuk diketahui daging merah memiliki kandungan lemak jenuh (lemak tidak baik) yang lebih tinggi dan kandungan lemak tak jenuh (lemak baik) yang lebih rendah, dibandingkan daging putih.
Â
Pasien Kolesterol Tinggi Disarankan 2 Sumber Protein Hewani Ini
Alih-alih makan daging merah seperti kambing, pasien kolesterol tinggi lebih disarankan makan daging putih seperti ayam juga ikan. Keduanya mengandung lemak tak jenuh.Â
"Yang dianjurkan itu daging ayam dan ikan, itu adalah sumber makanan yang lemak tak jenuh. Itu yang harus ditingkatkan dibanding makan daging kambing dan bebek ya," tutur pria yang praktik di RSPI - Puri Indah Jakarta ini.
Advertisement
Tips untuk Turunkan Kolesterol Tinggi
Selain lebih memilih daging ayam maupun ikan yang merupakan sumber protein pasien kolesterol pun disarankan untuk mengadopsi pola makan sehat. Dimana di dalamnya ada karbohidrat, sayur dan buah juga.
Setop Merokok
Lalu, Nandi juga mengingatkan untuk berhenti merokok bagi perokok aktif. Minimal 30 hari berhenti merokok sudah bisa membuat kadar kolesterol HDL meningkat.
HDL (high-density lipoprotein) yang kerap disebut kolesterol "baik" karena membantu melindungi pembuluh darah dari penimbunan lemak (plak).
Â
Olahraga
Aktivitas fisik juga disarankan bagi pasien kolesterol. Bila mengacu pada teori olahraga yang disarankan adalah aerobik moderate intensity dengan durasi 30 menit per hari 5 kali seminggu dan latiah penguatan otot 2 kali per minggu.
"Prinsipnya olahraga yang moderate aerobik yang memacu denyut jantung diantaranya bersepeda, jalan cepat, berenang. Itu rutin dilakukan 30 menit setiap hari," saran Nandi.
Menurunkan Berat Badan
Bagi yang memiliki kelebihan berat badan maka disarankan menurunkan berat badan yang disarankan 5-10 persen dalam waktu 6-12 bulan. Bisa dibantu dengan dokter spesialis gizi klinik untuk membantu mendapatkan menu makan yang tepat.Â
Obat
Lalu, bila segala modifikasi gaya hidup sudah dijalankan tapi tidak ada perbaikan maka dokter akan memberikan obat untuk membantu mengontrol kolesterol.
Terpenting, kata Nandi, kontinyunitas pasien kolesterol untuk kontrol secara rutin sehingga kolesterol terkontrol.
Advertisement