Bintang Meteor Garden Barbie Hsu Meninggal Dunia Usai Terkena Pneumonia, Penyakit Apa Itu?

Kabar meninggalnya Barbie Hsu merebak pada 2 Februari 2025 saat ia menghabiskan waktu libur Imlek di Jepang. Pada 3 Februari, kabar ini pun dikonfirmasi secara resmi oleh keluarga.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Feb 2025, 13:01 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 13:00 WIB
Bintang Meteor Garden Barbie Hsu Meninggal Dunia usai Idap Pneumonia, Apa Itu?
Bintang Meteor Garden Barbie Hsu Meninggal Dunia usai Idap Pneumonia, Apa Itu? (Foto: instagram.com/barbiehsu_das)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Aktris kenamaan Taiwan Barbie Hsu meninggal dunia di usia 48 usai mengidap influenza yang berujung pneumonia.

Kabar meninggalnya Barbie Hsu merebak pada 2 Februari 2025 saat ia menghabiskan waktu libur Imlek di Jepang. Pada 3 Februari, kabar ini pun dikonfirmasi secara resmi oleh keluarga.

“Terima kasih atas semua perhatiannya. Selama periode Tahun Baru Imlek, seluruh keluarga kami bepergian ke Jepang untuk berlibur, dan kakak perempuan saya yang paling saya sayangi dan paling baik hati, Barbie, terkena pneumonia terkait influenza dan sayangnya meninggalkan kami,” kata adik Barbie, Dee Hsu mengutip The Straits Time, Senin (3/2/2025).

“Saya bersyukur menjadi saudara perempuannya dalam kehidupan ini, dan bersyukur bahwa kami telah menjaga satu sama lain dan menemani satu sama lain selama ini. Saya akan selalu berterima kasih padanya dan mengingatnya. Shan (panggilan Barbie Hsu), istirahatlah dengan tenang. Kami selalu mencintaimu. Bersama-sama ingat selamanya,” tambahnya dalam tulisan Mandarin.

Dikabarkan bahwa Barbie Hsu terlihat baik-baik saja beberapa hari sebelum meninggal dunia. Ia kemudian menunjukkan gejala flu yang berujung pada pneumonia.

Melansir Mayo Clinic, pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantung udara dapat terisi cairan atau nanah (bahan bernanah), menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur, dapat menyebabkan pneumonia.

Tingkat keparahan pneumonia dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Penyakit ini paling serius terjadi pada bayi dan anak kecil, orang berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh lemah.

Apa Saja Gejala Pneumonia?

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Tanda dan gejala ringan sering kali mirip dengan pilek atau flu, tapi gejalanya bertahan lebih lama.

Tanda dan gejala pneumonia mungkin termasuk:

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas).
  • Batuk, yang mungkin menghasilkan dahak.
  • Kelelahan.
  • Demam, berkeringat dan menggigil.
  • Suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan lemah).
  • Mual, muntah atau diare.
  • Sesak napas.

 

Kapan Pasien Pneumonia Harus ke Dokter?

Pertolongan dokter dibutuhkan ketika pasien mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, demam terus-menerus setinggi 102F (39 C) atau lebih tinggi, batuk terus-menerus, terutama jika batuk bernanah.

Orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi sangat perlu menemui dokter, termasuk:

  • Orang dewasa yang lebih tua dari usia 65 tahun.
  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun dengan tanda dan gejala pneumonia.
  • Orang dengan kondisi kesehatan mendasar atau sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Orang yang menerima kemoterapi atau mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan.

Bagi sebagian orang lanjut usia dan pengidap gagal jantung atau masalah paru-paru kronis, pneumonia dapat dengan cepat menjadi kondisi yang mengancam jiwa.

Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia?

Guna mencegah terjadinya pneumonia, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan termasuk:

Lakukan Vaksinasi

Vaksin tersedia untuk mencegah beberapa jenis pneumonia dan flu. Bicarakan dengan dokter tentang suntikan ini.

“Pedoman vaksinasi telah berubah seiring berjalannya waktu, jadi pastikan untuk meninjau status vaksinasi Anda dengan dokter meskipun Anda ingat pernah menerima vaksin pneumonia sebelumnya,” mengutip Mayo Clinic.

Pastikan Anak-Anak Mendapat Vaksinasi

Dokter merekomendasikan vaksin pneumonia yang berbeda untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun yang memiliki risiko khusus terkena penyakit pneumokokus.

Anak-anak yang bersekolah di pusat penitipan anak kelompok juga harus mendapatkan vaksin. Dokter juga merekomendasikan suntikan flu untuk anak di atas 6 bulan.

Jaga Kebersihan

Untuk melindungi diri dari infeksi saluran pernapasan yang terkadang menyebabkan pneumonia, cuci tangan secara teratur atau gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

Hindari Rokok

Merokok merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi pernapasan.

Jaga Sistem Imun Tetap Kuat

Tidur yang cukup, olahraga teratur, dan makan makanan sehat bisa membantu menjaga sistem imun tubuh tetap kuat.

Infografis Gejala, Pencegahan dan Pengobatan Flu Singapura. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gejala, Pencegahan dan Pengobatan Flu Singapura. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya