Liputan6.com, Jakarta Kemarin, Senin, 10 Februari 2025 adalah hari pertama pemeriksaan kesehatan gratis atau cek kesehatan gratis (CKG). Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ada lebih dari 17 ribu orang memanfaatkan pemeriksaan tersebut di hari pertama.
"Sudah ada 17 ribu itu yang diperiksa di seluruh Indonesia," kata Menkes Budi saat memantau program CKG di Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 10 Februari 2025.
Advertisement
Baca Juga
Budi mengungkapkan bahwa program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu bertujuan membuat masyarakat sehat. Lewat pemeriksaan dini maka akan lebih dini juga bila ketahuan ada penyakit. Penanganan pun dilakukan lebih awal dan biaya pengobatan pasien pun bakal bisa ditekan.
Advertisement
"Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu sebenarnya penyakit kronis yang butuh waktu lima tahun sampai benar-benar parah. Kalau ketahuannya sejak dini, itu bisa ditangani dengan baik, jauh lebih murah juga," ucap Budi mengutip Antara.
Bukan Mengobati Masyarakat yang Sakit tapi Jaga Warga Tetap Sehat
Budi menjelaskan inti dari program ini ialah bukan untuk mengobati masyarakat yang dalam kondisi sakit, tapi menjaga warga tetap sehat dengan deteksi dini.
Saat warga usia dewasa dan lansia yang mengikuti cek kesehatan ini, maka minimal pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lemak darah dan kolesterol.
Bagi asien yang tidak memiliki ponsel -- seperti anak dan lansia-- sehingga tidak dapat mendaftar pemeriksaan kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat tetap akan dilayani dalam program CKG. Sebagai alternatif, pasien dapat mengisi formulir digital melalui Google Form.
Dari hasil pemeriksaan ini bila seluruh masyarakat terlibat maka bisa diketahui profil kesehatan keseluruhan. Bukan cuma sampel.Â
"Kita sebenarnya dari cek kesehatan ini bisa tahu profilnya. Feeling saya dari cek kesehatan itu kan seperti statistik, biasanya hanya diambil sampel 100 ribu atau 200 ribu jiwa. Kalau ini benar-benar seluruhnya, 280 juta jiwa penduduk Indonesia bisa kita lihat sebarannya," ujar Budi.
Â
CKG Lamgkah Strategis Deteksi Dini Hipertensi dan Diabetes
Budi mengungkapkan program CKG menjadi langkah strategis dalam mendeteksi dini penyakit kronis yang sering dianggap remeh, seperti hipertensi dan diabetes. Dua penyakit yang seharusnya bisa terkontrol agar tidak menjadi komplikasi itu.
"Padahal, jika tidak ditangani, empat hingga lima tahun ke depan bisa menyebabkan gangguan ginjal, kebutaan, kanker, hingga penyakit jantung yang berujung pada kematian," tuturnya.
Â
Advertisement
Bila Ada Sakit Usai CKG, Bagaimana?
Budi mengatakan jika dalam pemeriksaan ditemukan pasien dengan penyakit kronis maka akan segera dirujuk ke rumah sakit. Namun, ini berlaku bagi peserta aktif BPJS Kesehatan.
"Jika ada peserta yang mengalami penyakit serius seperti gangguan jantung, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit," kata Budi.
Di kesempatan itu Budi juga mengatakan Program CKG diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yang saat ini berada di kisaran 74 tahun.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)