Liputan6.com, Jakarta Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan dan kualitas tulang menurun, sehingga tulang menjadi rapuh, keropos, dan rentan patah.
Penyakit ini sering disebut sebagai silent disease alias penyakit dalam diam karena biasanya berkembang tanpa gejala hingga terjadi patah tulang secara tiba-tiba, bahkan akibat benturan ringan atau jatuh yang seharusnya tidak menyebabkan cedera serius.
Baca Juga
"Osteoporosis terjadi ketika tubuh kesulitan menghasilkan tulang baru untuk menggantikan yang sudah tua," kata dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Ray Hendry.
Advertisement
"Biasanya, ini semakin terasa seiring bertambahnya usia, namun faktor lain seperti pola makan yang kurang baik, gaya hidup kurang aktif, dan faktor keturunan juga bisa memperburuk kondisi ini," lanjut dokter yang praktik di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Tangerang ini.
Ray pun mengungkapkan secara rinci lima penyebab utama seseorang mengalami osteoporosis:
1. Kurang asupan kalsium dan vitamin D
Dua unsur ini punya peran penting dalam menjaga kekuatan tulang. Bila tubuh kekurangan kalsium dan vitamin D maka akan memengaruhi kesehatan tulang.
2. Kurang aktivitas fisik
"Gaya hidup yang minim gerak dapat mempercepat kehilangan massa tulang," lanjut Ray.
3. Konsumsi alkohol dan merokok
Dua kebiasaan buruk yang secara umum tidak baik untuk kesehatan ini juga memengaruhi tulang lho. Di mana merokok dan minum minuman alkohol bisa berdampak negatif pada metabolisme tulang.
4. Genetik
Seseorang yang ayah atau ibu dan anggota keluarga lain memiliki riwayat osteoporosis maka lebih berisiko mengalami osteoporosis.
5. Konsumsi obat tertentu
"Obat seperti kortikosteroid jangka panjang dapat melemahkan tulang," kata Ray.
Obat kortikosteroid adalah sekelompok obat yang berfungsi menekan peradangan dan reaksi kekebalan tubuh yang berlebih.
Cara Mencegah Osteoporosis
Kabar baiknya, osteoporosis bisa dicegah! Mulai dari pola makan bergizi hingga rutin berolahraga, langkah-langkah sederhana bisa dilakukan untuk menjaga kekuatan tulang. Bahkan pemeriksaan risiko osteoporosis pun bisa dilakukan. Berikut cara mencegah agar tak alami osteoporosis yang membuat tulang rentan patah.
1. Konsumsi makanan bergizi tinggi kalsium
Kalsium merupakan elemen penting untuk kekuatan tulang. Sumber makanan tinggi kalsium bisa didapatkan dari susu, ikan, dan sayuran hijau.
2. Berolahraga teratur
Aktivitas seperti jalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan sangat baik untuk tulang.
3. Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
Advertisement
4. Pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD)
Pemeriksaan BMD adalah pemeriksaan yang berfungsu untuk mengukur kepadatan tulang juga mendeteksi dini risiko osteoporosis. Lalu, pada alat BMD seri terbaru dengan teknologi DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry) bisa mengukur kepadatan mineral tulang dan mengidentifikasi risiko osteoporosis bahkan sebelum terjadi patah tulang hingga 10 tahun ke depan.
Ray mengatakan pemeriksaan BMD disarankan bagi beberapa kelompok individu. Kelompok tersebut meliputi wanita berusia 65 tahun ke atas, pria berusia 70 tahun ke atas, serta wanita menopause yang memiliki faktor risiko osteoporosis.
Individu yang pernah mengalami patah tulang tanpa sebab yang jelas dan mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat melemahkan tulang juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan BMD.
Hasil Akurat Bantu Pencegahan dan Pengobatan yang Tepat
“BMD adalah alat penting dalam diagnosis osteopenia (mulai melemahnya tulang) dan osteoporosis. Dengan hasil yang akurat, kami dapat menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan tulang pasien,” kata Ray.
Lebih lanjut, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dokter Pitono mengungkapkan bahwa di Layanan Bedah Tulang dan Diagnostik rumah sakit tersebut didukung dengan tim medis mumpuni serta alat canggih.
"Seperti penggunaan teknologi Bone Mineral Densitometry. Teknologi ini mampu mengukur berbagai aspek, termasuk Total Body Composition, kepadatan tulang, kondisi tulang secara menyeluruh, hingga risiko fraktur dalam 10 tahun mendatang. Semua ini dilengkapi dengan dukungan dari tim medis yang berpengalaman,” kata Pitono.
Advertisement
