Pengobatan Kanker Anak: Deteksi Dini dan Peran BPJS Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Kanker pada anak merupakan penyakit serius yang membutuhkan penanganan medis intensif. Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak umumnya disebabkan oleh mutasi gen sejak lahir atau bahkan sebelum kelahiran.

Menurut Panduan Kanker Anak bagi Orang Tua yang dikeluarkan oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), deteksi dini berperan penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan kanker anak.

Orang tua harus mewaspadai gejala kanker pada anak, seperti penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, sering mengalami infeksi, anemia, munculnya benjolan yang tidak wajar, nyeri tulang, hingga gangguan penglihatan. Semakin cepat diagnosis dilakukan, semakin tinggi peluang kesembuhan anak dari kanker.

Beberapa jenis kanker yang sering terjadi pada anak antara lain:

1. Leukemia – Kanker darah yang membutuhkan kemoterapi intensif.
2. Kanker Otak – Tergantung lokasi dan jenisnya, dapat memerlukan operasi, radioterapi, atau kemoterapi.
3. Retinoblastoma – Kanker mata yang biasanya ditangani dengan operasi, kemoterapi, atau radioterapi.
4. Neuroblastoma – Kanker sel saraf dengan pengobatan bervariasi, seperti operasi, kemoterapi, hingga imunoterapi.
5. Limfoma – Kanker kelenjar getah bening yang sering diobati dengan kemoterapi.
6. Osteosarkoma – Kanker tulang yang umumnya membutuhkan pembedahan dan kemoterapi.
7. Tumor Wilms – Kanker ginjal yang sering ditangani dengan operasi dan kemoterapi.
8. Karsinoma Nasofaring – Kanker di bagian belakang hidung dan tenggorokan yang pengobatannya melibatkan kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi keduanya.

Pengobatan kanker anak melibatkan tim medis spesialis, termasuk ahli onkologi anak, ahli bedah, dan ahli radioterapi. Berikut beberapa metode utama dalam pengobatan kanker anak:

1. Operasi – Pengangkatan tumor atau sel kanker secara bedah, efektif untuk jenis kanker tertentu seperti tumor Wilms dan retinoblastoma.
2. Kemoterapi – Penggunaan obat-obatan sitotoksik untuk membunuh sel kanker. Biasanya digunakan untuk leukemia dan berbagai jenis kanker lainnya.
3. Terapi Radiasi – Penggunaan energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Sering dikombinasikan dengan kemoterapi atau operasi.
4. Transplantasi Sumsum Tulang – Penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat dari donor, digunakan untuk leukemia dan kanker yang telah menyebar.
5. Imunoterapi – Memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker, pendekatan inovatif yang terus dikembangkan.
6. Terapi Obat yang Ditargetkan – Obat-obatan yang dirancang untuk menyerang sel kanker secara spesifik, meminimalkan kerusakan pada sel sehat.

Biaya pengobatan kanker anak yang tinggi menjadi tantangan bagi banyak keluarga. Namun, BPJS Kesehatan hadir untuk membantu meringankan beban finansial. BPJS Kesehatan menanggung berbagai tahapan pengobatan kanker anak, mulai dari pemeriksaan awal, diagnosis, pengobatan (kemoterapi, radioterapi, operasi), hingga perawatan pasca pengobatan.

Meski demikian, beberapa prosedur atau obat tertentu mungkin memerlukan persetujuan tambahan atau tidak sepenuhnya ditanggung. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk berkonsultasi langsung dengan BPJS Kesehatan atau rumah sakit rujukan guna mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai cakupan layanan.

Pentingnya Penanganan Medis yang Tepat Pengobatan kanker anak harus selalu dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman dan berkompeten. Hindari pengobatan alternatif yang belum terbukti secara ilmiah, karena dapat menghambat proses penyembuhan.

Deteksi dini menjadi faktor kunci dalam meningkatkan peluang kesembuhan kanker pada anak. Jika anak menunjukkan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan kombinasi deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan dukungan BPJS Kesehatan, peluang kesembuhan kanker anak bisa lebih tinggi.