Liputan6.com, Jakarta - Kanker pada anak merupakan penyakit serius yang memerlukan penanganan medis intensif. Pengobatannya sangat kompleks dan bergantung pada jenis kanker, stadium, serta kondisi kesehatan anak. Berbagai metode terapi umum digunakan, termasuk kemoterapi, radioterapi, pembedahan, transplantasi sumsum tulang, imunoterapi, dan terapi bertarget.
Diagnosis dini sangat penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Oleh karena itu, orang tua harus segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau ahli onkologi jika terdapat gejala mencurigakan. Menghindari pengobatan alternatif yang belum terbukti efektif juga sangat disarankan, karena dapat menunda penanganan medis yang lebih tepat.
Metode Pengobatan Kanker Anak
Berikut beberapa metode pengobatan kanker anak yang umum digunakan:
- KemoterapiMenggunakan obat-obatan sitotoksik untuk membunuh sel kanker. Pemberian dapat dilakukan secara oral, intravena, intramuskular, atau intratekal. Efek sampingnya meliputi mual, muntah, rambut rontok, dan kelelahan.
- RadioterapiMemanfaatkan radiasi berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi atau pembedahan. Efek sampingnya bisa berupa iritasi kulit dan kelelahan.
- PembedahanMengangkat tumor atau sel kanker melalui operasi. Pilihan ini lebih efektif jika kanker masih terlokalisasi.
- Transplantasi Sumsum TulangMengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat dari donor, bertujuan untuk memperbaiki sistem imun dan produksi sel darah.
- ImunoterapiMemperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
- Terapi BertargetMenggunakan obat-obatan yang dirancang khusus untuk menyerang sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Sering kali, kombinasi beberapa metode digunakan untuk hasil pengobatan yang lebih optimal.
Advertisement
Peran BPJS Kesehatan dalam Menanggung Biaya Pengobatan Kanker Anak
Pengobatan kanker anak bisa sangat mahal, tetapi BPJS Kesehatan hadir untuk meringankan beban finansial keluarga. BPJS Kesehatan mencakup berbagai layanan, seperti diagnosis, kemoterapi, radioterapi, operasi, perawatan lanjutan, serta pemantauan rutin. Namun, beberapa prosedur atau obat tertentu mungkin memerlukan persetujuan tambahan atau tidak sepenuhnya ditanggung.
Agar biaya pengobatan tetap ditanggung oleh BPJS Kesehatan, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan, seperti dikutip dari Panduan Kanker Anak bagi Orang Tua yang dikeluarkan oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) pada Kamis, 27 Februari 2025.
- Pastikan kepesertaan BPJS Kesehatan aktif dan pembayaran iuran tepat waktu.
- Gunakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai pintu masuk pelayanan dan mendapatkan rujukan resmi.
- Pastikan semua rujukan dilakukan sesuai prosedur BPJS Kesehatan untuk mempermudah klaim biaya pengobatan.
- Bawa dokumen BPJS Kesehatan anak yang lengkap saat berobat ke rumah sakit rujukan.
- Ikuti prosedur persetujuan pengobatan jika diperlukan, terutama untuk terapi khusus atau obat mahal.
- Lakukan kontrol dan pemantauan rutin sesuai jadwal untuk mengoptimalkan perawatan.
- Komunikasikan dengan fasilitas kesehatan terkait pengobatan dan prosedur yang dicover BPJS.
- Ajukan keluhan jika ada kendala dalam klaim biaya pengobatan agar mendapatkan solusi yang tepat.
Â
Kesimpulan
Pengobatan kanker anak memerlukan pendekatan yang komprehensif, mulai dari pemilihan metode terapi hingga dukungan finansial dari BPJS Kesehatan. Dengan memastikan kepesertaan BPJS aktif dan mengikuti prosedur yang berlaku, orang tua dapat mengurangi beban biaya pengobatan. Selain aspek medis, dukungan emosional bagi anak dan keluarga juga menjadi faktor penting dalam proses penyembuhan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan BPJS Kesehatan dalam menangani kanker anak, konsultasikan dengan fasilitas kesehatan atau cek panduan resmi dari BPJS Kesehatan.
Advertisement
