Protein dan Serat, Rahasia Tidur Berkualitas? Studi Jepang Ungkap Fakta Menarik

Penelitian terbaru Jepang menunjukkan hubungan antara asupan protein dan serat dengan kualitas tidur. Konsumsi cukup protein dan serat dapat meningkatkan durasi dan kualitas tidur Anda!

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 28 Feb 2025, 22:54 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 22:48 WIB
tips agar tidur nyenyak
tips agar tidur nyenyak ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tidur berkualitas merupakan dambaan setiap orang. Studi terbaru dari Jepang mengungkap rahasia di balik tidur nyenyak: protein dan serat. Penelitian ini melibatkan ribuan peserta dan hasilnya cukup mengejutkan, menunjukkan hubungan erat antara asupan makronutrien dengan kualitas tidur.

Para peneliti menganalisis data dari aplikasi pelacak tidur dan nutrisi, menemukan bahwa peningkatan asupan protein dan serat dikaitkan dengan durasi tidur yang lebih lama dan lebih berkualitas. Temuan ini membuka peluang baru dalam meningkatkan kualitas tidur dengan cara yang alami dan mudah diterapkan.

Selain protein dan serat, penelitian juga menyinggung peran lemak dan karbohidrat dalam kualitas tidur. Jenis lemak dan jumlah karbohidrat ternyata juga berpengaruh pada lamanya waktu tidur dan seberapa nyenyak tidur yang kita dapatkan. Mari kita bahas lebih dalam temuan menarik ini.

Penelitian Terbaru di Jepang 

Penelitian yang dilakukan oleh International Institute for Integrative Sleep Medicine (IIIS) di Universitas Tsukuba, Jepang, menganalisis data dari 4.825 pengguna aplikasi smartphone Pokémon Sleep dan Asken. Aplikasi ini melacak pola tidur dan pola makan para peserta.

Para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara asupan makronutrien, khususnya protein dan serat, dengan kualitas tidur. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi protein dan serat dikaitkan dengan peningkatan durasi dan kualitas tidur, dilansir New York Post

“Studi cross-sectional ini bertujuan untuk menguji hubungan antara makronutrien, komponen makanan, dan parameter tidur,” tulis peneliti dari IIIS. Kesimpulan awal menunjukkan pola makan berperan penting dalam mendapatkan tidur berkualitas.

Promosi 1

Makan Lebih Banyak Protein

Ilustrasi daging protein seperti ayam dan ikan. (Unsplash/Yulia Gusterina)
Ilustrasi daging protein seperti ayam dan ikan. (Unsplash/Yulia Gusterina)... Selengkapnya

Hasil penelitian menunjukkan, peserta dengan asupan protein lebih tinggi tidur rata-rata 10 hingga 11 menit lebih lama. Ini menunjukkan peran penting protein dalam mendukung kualitas tidur.

Rekomendasi asupan protein harian umumnya 0,8 gram per kilogram berat badan. Namun, beberapa ahli menyarankan asupan lebih tinggi, misalnya 90-120 gram per hari. Sumber protein yang baik meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan tahu.

Penelitian ini juga menemukan bahwa peningkatan asupan protein sebagai pengganti nutrisi lain dikaitkan dengan peningkatan durasi tidur hingga 16 menit. Jadi, perhatikan keseimbangan nutrisi Anda untuk hasil optimal.

Tingkatkan Serat

Ilustrasi buah berserat tinggi
Ilustrasi buah berserat tinggi. (Photo by Jonas Kakaroto on Unsplash)... Selengkapnya

Selain protein, serat juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas tidur. Peserta dengan asupan serat lebih tinggi mengalami peningkatan durasi tidur, lebih sedikit waktu untuk tertidur, dan lebih sedikit gangguan tidur.

American Heart Association merekomendasikan asupan serat minimal 25-30 gram per hari. Sayangnya, banyak orang hanya mengonsumsi sekitar 15 gram per hari. Sumber serat yang baik antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Konsumsi serat yang cukup membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mencegah rasa lapar yang mengganggu tidur. Selain itu, serat juga membantu menjaga kesehatan pencernaan, yang juga berpengaruh pada kualitas tidur.

Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengakui beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Salah satunya adalah kemungkinan adanya ketidakakuratan dalam pelaporan pola makan dan tidur oleh peserta.

Faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini antara lain kebiasaan merokok dan minum alkohol, status perkawinan, riwayat kesehatan, dan penggunaan obat-obatan. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam menginterpretasikan hasil penelitian.

Meskipun demikian, penelitian ini tetap memberikan wawasan berharga tentang hubungan antara pola makan dan kualitas tidur. Hasilnya menyoroti potensi intervensi pola makan untuk meningkatkan kesehatan tidur. “Meskipun penelitian ini bersifat cross-sectional, hasilnya menyoroti potensi peran kompleks faktor makanan dalam pengaturan tidur dan menyarankan kemungkinan intervensi pola makan untuk meningkatkan kesehatan tidur,” tulis para peneliti.

Meskipun ada keterbatasan, penelitian ini memberikan informasi berharga tentang bagaimana pola makan dapat memengaruhi kualitas tidur. Dengan memperhatikan asupan protein dan serat, kita dapat meningkatkan peluang untuk tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya