Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan cairan mesti tetap terpenuhi di bulan Puasa Ramadhan. Pastikan saat sahur minum cukup air lalu nanti saat berbuka puasa juga minum air dalam jumlah cukup agar tubuh tidak kekurangan cairan alias dehidrasi.
Bila tubuh sampai dehidrasi maka bisa menyebabkan seseorang jadi sulit berkonsentrasi dan lemas. "Paling sering begitu kan," kata dokter Nadia Alaydrus.
Baca Juga
Jika dehidrasi berlanjut, reaksi imunitas menurun, terlihat dari kuku ibu jari yang ditekan hingga berwarna putih memerlukan waktu yang lama untuk kembali normal, dan lain-lain.
Advertisement
"Tubuh kita itu kan sebagian besar terdiri dari air. Kalau kekurangan cairan, imunitas tubuh bisa menurun," jelas Nadia mengutip Antara.
Tips agar Tubuh Terhidrasi Selama Bulan Ramadhan
Nadia mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Jadi, sesuaikan asupan cairan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Berikut sejumlah cara yang disarankan Nadia untuk mencegah dehidrasi saat puasa:
1. Usahakan untuk mencukupi minum air mineral murni minimal 6 sampai 12 gelas sehari, yang dapat diatur porsinya sesuai kebutuhan saat berbuka hingga sahur.
2. Hindari minuman berkafein dan manis: Minuman berkafein dan manis dapat bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine, sehingga mempercepat dehidrasi.
3. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air: Buah dan sayur seperti semangka, timun, dan jeruk dapat membantu menjaga hidrasi tubuh. yang tepat.
Ā
Istirahat dan Kurangi Aktivitas Fisik Berlebihan
4. Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan.
5. Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan: Terutama saat cuaca panas, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan agar tidak banyak mengeluarkan cairan tubuh.
6. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi: Bila merasakan tanda-tanda dehidrasi segera ambil tindakan
Advertisement
1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.
Pemerintah melaluiĀ Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbatĀ menentukan awalĀ RamadhanĀ 1446 Hijriah. Hasilnya memutuskan, puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.Ā
"Maka diputuskan dalam sidang, 1 Ramadhan ditetapkan, insyaaallah tanggal 1 Maret 2025, bertepatan 1 Ramadhan 1446 Hijriah," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat akan dihadiri oleh berbagai pihak seperti perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.
Sidang Isbat akan melalui tiga tahapan penting. Tahap pertama adalah pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Tahap kedua melibatkan verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
"Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," jelas Abu Rokhmad .
