Liputan6.com, Jakarta Banjir tidak hanya menyebabkan kerusakan rumah dan lingkungan, tetapi juga berimbas pada kesehatan. Air kotor, genangan yang lama surut, serta paparan bakteri dan virus dapat meningkatkan risiko infeksi.
Tak jarang, setelah kebanjiran banyak orang mengalami flu, diare, atau masalah kulit. Nah, untuk membantu tubuh tetap kuat melawan penyakit, asupan vitamin yang tepat sangat penting. Ada dua vitamin yang bisa menjadi senjata andalan agar daya tahan tubuh tetap optimal setelah terpapar kondisi yang kurang higienis akibat banjir.
Advertisement
Baca Juga
"Vitamin C perlu, kalau asupan buah dan sayur tidak mencukupi maka kita perlu tambahkan vitamin C," kata dokter spesialis penyakit dalam Bonita Effendi, BMedSci, M.Epid, SpPD dari Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah Jakarta.
Advertisement
Mengenai dosis vitamin C, Bonita mengatakan bisa sekitar 250 mg - 500 mg per hari. Namun, pastikan harus diimbangi juga dengan minum air putih yang banyak.
"Kalau sudah keburu sakit bisa asupan vitamin C di 750 mg per hari. Namun, perhatikan juga kebutuhan masing-masing. Misalnya ada pasien yang ternyata ada masalah dengan ginjal, enggak bisa terus menerus mengonsumsi vitamin C 750 mg," pesan Bonita dalam wawancara daring pada Senin, 10 Maret 2025.
Selain vitamin C, Bonita juga menyarankan orang yang terdampak banjir mengonsumsi vitamin D sekitar 400 iu hingga 1000 iu.
"Dua vitamin tersebut (vitamin C dan D) cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh," pesannya.
Vitamin adalah pendukung imun tubuh. Tak kalah penting lainnya adalah mengonsumsi makanan dan minuman bergizi agar imunitas tubuh para korban banjir naik.
Pentingnya Punya Daya Tahan Tubuh Baik Saat Kondisi Banjir
Saat banjir seseorang minim akses air bersih, rentan terpapar virus maupun bakteri. Hal itu membuat korban banjir rentan sakit mulai dari diare, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) hingga penyakit kulit.
Bila memang sudah terpapar penyebab penyakit itu, dengan daya tahan tubuh yang baik maka diharapkan tidak sampai jatuh sakit parah.
"Jika sempat terkena (terinfeksi) bakteri atau virus, kan itu ada masa inkubasi ya, maka dari itu daya tahan tubuh harus setinggi mungkin," kata Bonita.
Advertisement
Penyakit yang Mengintai Korban Banjir
Bonita mengungkapkan ada empat penyakit tersering yang rentan mengintai korban banjir.
1. Diare
Diare adalah suatu kondisi ketika seseorang buang air kecil dalam bentuk cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari. Pada korban banjir, ini penyakit yang rentan mengintai mereka karena lingkungan yang tidak sehat serta akses air bersih yang terbatas.
"Diare itu kan penyebabnya macam-macam, bisa amoeba, bisa bakteri E Coli, bisa yang lain," kata Bonita.
Diare bisa menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi dan lemas. Pada kasus yang parah bisa menyebabkan gangguan ginjal akut yang sementara.
2. ISPA
Batuk, pilek, demam disertai terlebih disertai dengan sesak napas harus menjadi perhatian dan mendapatkan penanganan medis.
3. Penyakit Kulit
Karena kulit sering terpapar dengan air banjir hal ini membuat kulit rentan mengalami masalah.
"Ya kasus penyakit kulit ini sering ditemukan, kan karena kaki dan tangan terpapar genangan air" tutur dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
4. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan infeksi zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira golongan Spirochaeta. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Tikus merupakan salah satu hewan perantara penyebaran leptospirosis.
Gejala leptospirosis bervariasi. Namun biasanya pasien akan mengalami lemas, dehidrasi, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri pada otot dan persendian.
"Kalau ada gejala itu segera diarahkan untuk mencari pelayanan kesehatan," kata Bonita.
Advertisement
