THR Lebaran: Bukan Sekadar Uang, Tapi Simbol Kebersamaan dan Tradisi Hari Raya

THR Lebaran adalah hak karyawan yang wajib diberikan sebelum Idul Fitri. Selain sebagai tunjangan, THR juga mencerminkan kebersamaan dan tradisi berbagi dalam keluarga serta lingkungan kerja.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 11 Mar 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 06:00 WIB
Penukaran Uang Baru
THR Lebaran adalah hak karyawan yang wajib diberikan sebelum Idul Fitri. Selain sebagai tunjangan, THR juga mencerminkan kebersamaan dan tradisi berbagi dalam keluarga serta lingkungan kerja. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - THR Lebaran, atau Tunjangan Hari Raya, adalah hak karyawan yang wajib diberikan oleh perusahaan menjelang Idul Fitri. Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi kepada pekerja, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap perekonomian dan budaya berbagi di Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah, THR harus dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya.

THR Lebaran diberikan kepada karyawan tetap dan kontrak sebagai tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Selain dalam dunia kerja, tradisi ini juga diterapkan dalam keluarga, di mana orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua memberikan uang kepada anak-anak atau kerabat yang lebih muda. Hal ini memperkuat nilai sosial dan kebersamaan selama Lebaran Idul Fitri.

Promosi 1

Siapa yang Berhak Menerima THR Lebaran?

Berdasarkan regulasi pemerintah, THR wajib diberikan kepada:

  1. Karyawan tetap dan kontrak dengan masa kerja minimal satu bulan.
  2. Pekerja lepas atau harian yang bekerja secara terus-menerus dalam perusahaan.
  3. Karyawan yang telah mengundurkan diri tetapi masih memiliki hak sesuai kesepakatan kerja.

Jumlah THR yang diberikan biasanya setara dengan satu bulan gaji bagi karyawan yang telah bekerja lebih dari satu tahun. Untuk karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun, perhitungan THR disesuaikan secara proporsional.

Dampak THR Lebaran terhadap Ekonomi dan Sosial

THR Lebaran memiliki dampak luas, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Berikut beberapa manfaat utama dari pemberian THR:

  1. Meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menjelang Lebaran.
  2. Mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor ritel dan jasa.
  3. Memperkuat hubungan sosial melalui tradisi berbagi dalam keluarga dan lingkungan kerja.
  4. Meningkatkan kesejahteraan pekerja, karena THR menjadi hak yang dilindungi undang-undang.

Cara Bijak Memanfaatkan THR Lebaran

Agar THR tidak hanya sekadar habis untuk konsumsi sesaat, ada beberapa strategi bijak dalam mengelola dana ini:

  1. Buat Anggaran yang JelasPisahkan alokasi THR untuk kebutuhan utama seperti zakat, kebutuhan rumah tangga, dan keperluan Lebaran.
  2. Prioritaskan Kebutuhan Daripada KeinginanHindari pengeluaran impulsif dan fokus pada kebutuhan penting, seperti membayar utang atau biaya pendidikan.
  3. Sisihkan untuk Tabungan dan InvestasiGunakan sebagian THR untuk menabung atau berinvestasi agar manfaatnya lebih terasa dalam jangka panjang.
  4. Berbagi dengan SesamaBagikan sebagian THR kepada keluarga yang membutuhkan atau untuk kegiatan amal sebagai bentuk kepedulian sosial.

THR Lebaran dan Makna Kebersamaan

Meskipun THR Lebaran menjadi sesuatu yang dinantikan, penting untuk memahami bahwa Lebaran bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang kebersamaan. Psikolog Ayoe Sutomo menekankan bahwa orang tua perlu mengajarkan anak-anak bahwa nilai utama Idul Fitri adalah kebersamaan dan silaturahmi, bukan sekadar menerima uang THR.

Beberapa cara untuk menanamkan nilai kebersamaan selama Lebaran:

  • Mengajarkan anak tentang makna silaturahmi.
  • Mengubah perspektif anak yang terlalu fokus pada uang THR.
  • Mengajak anak mengikuti kegiatan sosial atau berbagi dengan sesama.
  • Menyusun daftar kegiatan seru yang tidak berorientasi pada uang, seperti bermain bersama keluarga atau berbuka puasa bersama.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya