Liputan6.com, Jakarta - Diabetes melitus, khususnya tipe 2, menjadi momok menakutkan karena berpotensi menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa. Namun, dengan langkah pencegahan yang tepat dan terencana, risiko ini dapat diminimalisir.
Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, diabetes tipe 2 memiliki hubungan erat dengan penyakit ginjal kronis. Dia menekankan pentingnya pencegahan dini mengingat prevalensi diabetes yang terus meningkat, baik di Indonesia maupun global.
Advertisement
Baca Juga
"Pada tahun 2021, terdapat 537 juta penderita diabetes di dunia, dan angka ini diprediksi meningkat menjadi 783 juta pada tahun 2045," ujarnya. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita penyakit diabetes juga terus meningkat dan menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan.
Advertisement
Penyakit ginjal kronis yang berkaitan dengan diabetes juga mengalami peningkatan. dr. Tunggul menjelaskan bahwa ada lima tahap penyakit ginjal, dari G1 hingga G5, dengan G5 sebagai tahap paling parah yang memerlukan terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi.
"Yang harus kita cegah adalah agar pasien diabetes tidak sampai pada tahap ini," tegasnya.
Tiga Faktor Penyebab Gagal Ginjal pada Diabetes
Menurut dr. Tunggul, ada tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap perkembangan gagal ginjal pada pasien diabetes:
1. Faktor Hemodinamik
Tekanan darah tinggi menjadi faktor utama dalam memperburuk kondisi ginjal. Oleh karena itu, penting bagi pasien diabetes untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
2. Faktor Metabolik
Kontrol kadar gula darah yang buruk dapat mempercepat kerusakan ginjal. "Banyak pasien tidak sadar sejak kapan mereka mulai mengalami diabetes, sehingga dua dari lima orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini," jelas dr. Tunggul.
3. Faktor Inflamasi dan Fibrosis
Peradangan dan jaringan parut di ginjal juga mempercepat proses kerusakan ginjal. Oleh karena itu, strategi pengobatan yang tepat sangat diperlukan untuk menghambat perkembangan penyakit ginjal.
Advertisement
Pentingnya Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Albuminuria
Dr. Tunggul menekankan bahwa salah satu cara mendeteksi dini risiko gagal ginjal adalah melalui pemeriksaan albuminuria, yaitu keberadaan protein dalam urine. "Jika kadar kebocoran protein melebihi 300 mg, meskipun fungsi ginjal masih baik, kondisi ini sudah masuk kategori merah dan perlu perhatian serius," katanya.
Pemeriksaan ini penting karena kebocoran protein tidak selalu terdeteksi dalam pemeriksaan rutin. Oleh karena itu, pasien diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala guna menilai fungsi ginjal mereka.
Strategi Pengobatan untuk Mencegah Gagal Ginjal
Untuk mencegah gagal ginjal pada pasien diabetes tipe 2, dr. Tunggul menegaskan pentingnya pendekatan pengobatan yang komprehensif. "Terdapat tiga pilar utama dalam pengobatan diabetes tipe 2 yang berkaitan dengan penyakit ginjal kronis," jelasnya:
1. Obat Anti Hipertensi
Mengontrol tekanan darah merupakan langkah awal untuk mencegah kerusakan ginjal.
2. Obat SGLT2 Inhibitor
Obat ini telah terbukti membantu melindungi ginjal sekaligus mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
3. Non-Steroidal Mineralocorticoid Receptor Antagonist (MRA), seperti Finerenone
"Finerenone merupakan obat yang dapat mengurangi peradangan dan fibrosis, serta melindungi ginjal dan jantung," kata dr. Tunggul. Menurut penelitian, penggunaan finerenone dapat menurunkan kebocoran protein dalam urine hingga 30 persen dalam waktu empat bulan, sehingga direkomendasikan oleh American Diabetes Association.
Pencegahan gagal ginjal pada pasien diabetes tipe 2 memerlukan pendekatan yang holistik, mulai dari kontrol tekanan darah, pengelolaan kadar gula darah, hingga penggunaan obat-obatan yang tepat. Deteksi dini melalui pemeriksaan albuminuria dan pemantauan fungsi ginjal sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
"Jika pasien sudah memiliki tanda-tanda penyakit ginjal, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti pengobatan yang direkomendasikan," pungkas dr. Tunggul.
Dengan langkah yang tepat, risiko gagal ginjal pada pasien diabetes dapat diminimalkan, sehingga mereka dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Advertisement
