Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bertanya-tanya, apakah minum obat hipertensi bisa merusak ginjal? Anggapan ini sering berkembang di masyarakat, tapi faktanya keliru. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, obat hipertensi tidak merusak ginjal. Sebaliknya, hipertensi yang tidak terkontrol justru menjadi penyebab utama kerusakan ginjal.
Cara Obat Hipertensi Melindungi Ginjal
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah di ginjal, mengganggu fungsi penyaringan darah, dan meningkatkan risiko gagal ginjal. Obat hipertensi berperan penting dalam menjaga stabilitas tekanan darah, sehingga dapat melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut.
Advertisement
Meski beberapa obat memiliki efek samping tertentu, risiko ini dapat diminimalkan dengan pemantauan dokter. Dr. Tunggul menekankan pentingnya konsumsi obat secara teratur sesuai resep.
Advertisement
"Mitos yang beredar bahwa obat hipertensi merusak ginjal harus diluruskan. Justru gagal ginjal terjadi karena obat tidak diminum atau dosisnya kurang," katanya.
Konsultasi Rutin: Kunci Pengobatan yang Aman
Setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga konsultasi rutin dengan dokter sangat penting. Dokter tidak hanya memberikan obat, tetapi juga menyesuaikan dosis serta menangani efek samping jika ada. Jangan pernah menghentikan atau mengubah dosis obat hipertensi tanpa rekomendasi dokter, karena hal ini dapat memperburuk kondisi ginjal.
Advertisement
Gaya Hidup Sehat untuk Menjaga Ginjal
Selain konsumsi obat, menerapkan gaya hidup sehat juga menjadi cara efektif dalam menjaga kesehatan ginjal, seperti:
- Mengurangi asupan garam
- Berolahraga secara teratur
- Mengelola stres dengan baik
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Kombinasi pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat merupakan langkah terbaik untuk melindungi ginjal dari dampak negatif hipertensi.
Puasa dan Penyakit Ginjal: Apa yang Harus Diperhatikan?
Bagi penderita penyakit ginjal yang ingin berpuasa, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Dr. Tunggul menyarankan untuk melakukan uji coba puasa satu minggu sebelum Ramadan guna mengetahui bagaimana tubuh beradaptasi. Penderita ginjal juga perlu memperhatikan asupan makanan dan menghindari konsumsi makanan tinggi kalium serta fosfor.
Penyesuaian jadwal minum obat antara sahur dan berbuka menjadi langkah penting agar pengobatan tetap optimal selama berpuasa. Jika mengalami efek samping atau kondisi tertentu, segera konsultasikan dengan dokter dan hindari pengobatan dari sumber yang tidak kredibel.
Mitos bahwa obat hipertensi merusak ginjal perlu diluruskan. Justru sebaliknya, obat hipertensi berfungsi untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.Â
Konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan penerapan gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan ginjal jangka panjang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara rutin agar pengobatan tetap aman dan efektif.Â
Advertisement
