Tanda Anak Kekurangan Zat Besi, Kenali Jangan Sampai Terlambat!

Pada tahap awal gejala anak kekurangan zat besi tidak terlalu tampak. Namun, pada tahap lanjut gejala kekurangan zat besi pada anak bisa terlihat.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 19 Mar 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 12:00 WIB
Kenali tanda-tanda anak kekurangan zat besi, bisa berdampak pada kecerdasannya.
Kenali tanda-tanda anak kekurangan zat besi, bisa berdampak pada kecerdasannya.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kekurangan zat besi pada anak merupakan masalah serius yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan perkembangan mereka. Hal ini mengingat zat besi punya peran dalam kecerdasan serta tumbuh dan kembang anak. 

Sayangnya, untuk bisa mengenali gejala anak kekurangan zat besi di tahap awal sulit dikenali. Namun, pada tahap lanjut gejala anak zat besi pada anak yang biasa dikenali diantaranya.

  • Anak mudah lelah
  • Kulit pucat
  • Kurang Fokus 
  • Berat badan dan tinggi badan sulit naik

Namun, dokter gizi medik Dian Novita Chandra mengungkapkan bahwa gejala di atas tidak terlalu khas. Artinya ada banyak aspek lain juga yang membuat anak misalnya kurang tidur itu bisa juga membuat jadi kurang fokus.

"Geala emang enggak terlalu khas. Lemas, ngantuk, enggak fokus kan banyak juga penyebab lainnya," kata Dian.

Maka dari itu, penting untuk melakukan skrining dini untuk mengetahui anak kekurangan zat besi atau tidak. Untuk langkah awal, caranya bisa dengan skrining untuk mengetahui asupan zat besi dari makanan sehari-hari sudah cukup atau belum.

"Bila memang tidak ada gejala kekurangan zat besi, untuk mengetahui kebutuhan zat besi sudah cukup atau belum maka nomor satu caranya dengan skrining dari asupan. Bisa dicek asupan sehari-hari sudah cukup belum," tutur Dian.

Jika belum segera masukkan menu makanan yang tinggi zat besi untuk mendukung tumbuh kembang anak. 

 

Promosi 1

Muncul Gejala Anak Kekurangan Zat Besi

Sementara itu, bila sudah memperlihatkan gejala anak kekurangan zat besi, Dian menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

"Saat gejala sudah ada, konsultasikan dengan dokter. Kenapa? Kemungkinan enggak bakal cukup dari makanan, kemunginkan perlu suplementasi tambah darah," kata Dian dalam Media Gathering Optimalkan Zat Besi si Kecil, Dukung Kepintaran Generasi Maju di Jakarta, Senin, 17 Maret 2025.

Sumber Makanan Tinggi Zat Besi

Bagi anak-anak penting untuk mendapatkan makanan tinggi zat besi. Yang mudah ditemukan di sekitar kita adalah hati ayam, hati sapi, ayam, ikan. Lalu, sumber nabati juga bisa dari bayam, kacang-kacangan seperti kacang merah dan almond (zat besi non-heme).

"Pilih asupan zat besi yang memiliki penyerapan yang baik. Sumber zat besi dari daging merah, ati ayam, ati sapi itu penyerapan baik sekali, 2-3 kali lebih baik dibandingkan yang non heme," tutur Dian.

Bila diperlukan bisa juga memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan susu pertumbuhan yang dilengkapi zat besi dan vitamin C.

“Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, bisa juga dipertimbangkan untuk melengkapinya dengan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan Zat Besi dan Vitamin C. Konsumsi  zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat,” jelas Dian. 

 

Pemberian Susu Terfortifikasi

Dian memaparkan menurut studi,berdasarkan perbandingan Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan, susu pertumbuhan terfortifikasi memiliki kandungan nutrisi penting yang lebih banyak seperti Zat Besi, Vitamin C, DHA, minyak ikan, dibanding susu cair.

Oleh karena itu, orang tua harus bijak memilih susu pertumbuhan yang terfortifikasi nutrisi penting seperti Zat Besi dan Vitamin C untuk penyerapan zat besi optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya