Gratis! Ada Layanan Pemeriksaan Kesehatan untuk Sopir dan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan

Dari tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025 ada pemeriksaan kesehatan gratis untuk sopir dan penumpang yang bakal mudik Lebaran 2025 di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 28 Mar 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 08:00 WIB
Pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis ini berlangsung hingga nanti arus balik. Tepatnya dari 21 Maret hingga 11 April 2025. (Dok Kemenkes RI)
Pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis ini berlangsung hingga nanti arus balik. Tepatnya dari 21 Maret hingga 11 April 2025. (Dok Kemenkes RI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pelayanan pemeriksaan kesehatan mudik Lebaran 2025 telah dibuka di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis ini berlangsung hingga nanti arus balik tepatnya dari 21 Maret hingga 11 April 2025.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Timur, dokter Herwin Meyfendi, pemeriksaan kesehatan gratis ini ditujukan bagi sopir dan awak bus untuk memastikan kondisi prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Namun, masyarakat yang mau memeriksakan kesehatan juga bisa.

“Setiap menjelang Idul Fitri, kami mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi dan awak bus. Selain itu, masyarakat yang hendak mudik juga bisa memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis di posko yang telah disediakan,” kata dokter Herwin di Terminal Kampung Rambutan mengutip keterangan tertulis Kemenkes RI.

Petugas yang melakukan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara bergilir dari Puskesmas di wilayah Jakarta Timur. Lalu, ada tiga shift petugas kesehatan dalam program ini.

Apabila ditemukan kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan, petugas kesehatan di posko akan segera melakukan tindakan lanjutan. Misalnya tekanan darah terlalu tinggi maka akan dirujuk.

“Kalau ada yang hasil ceknya kurang baik, misalnya tekanan darah tinggi atau peningkatan gula darah yang signifikan, itu bisa langsung kita rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap,” jelas Herwin pada Kamis, 27 Maret 2025.

 

Promosi 1

Kondisi Kesehatan Sopir Mudik Lebaran

Para pengemudi dan awak bis sebelum melakukan perjalanan jauh melakukan pemeriksaan kesehatan. (Dok Kemenkes RI)
Para pengemudi dan awak bis sebelum melakukan perjalanan jauh melakukan pemeriksaan kesehatan. (Dok Kemenkes RI)... Selengkapnya

Pada saat yang bertugas dari Puskesmas Kecamatan Ciracas, ada 14 pengemudi yang jalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, 12 diantaranya layak mengemudi.

“Dari hasil pemeriksaan, 12 orang dinyatakan layak mengemudi, sedangkan 2 orang lainnya masih diperbolehkan mengemudi dengan catatan tertentu,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas, dr. Endang Sri Wahyuningsih.

Pemeriksaan kesehatan ini diharapkan dapat membantu menekan risiko kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kondisi fisik yang kurang optimal, terutama di tengah padatnya arus mudik yang menuntut stamina dan fokus tinggi dari pengemudi.

 

Sopir dengan Kondisi Fisik Prima Cegah Kecelakaan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau pemeriksaan kesehatan di Terminal Kampung Rambutan pada Kamis, 27 Maret 2025. (Dok Kemenkes RI)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau pemeriksaan kesehatan di Terminal Kampung Rambutan pada Kamis, 27 Maret 2025. (Dok Kemenkes RI)... Selengkapnya

Kondisi fisik yang prima menjadi faktor penting bagi pengemudi, terutama saat menempuh perjalanan jauh di arus mudik. Kelelahan, tekanan darah tinggi, atau gangguan kesehatan lainnya dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan sebelum berkendara menjadi langkah preventif untuk memastikan para pengemudi dalam kondisi optimal demi keselamatan bersama.

“Kecelakaan sering terjadi karena pengemudi kelelahan, kurang istirahat, atau memiliki tekanan darah tinggi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau pemeriksaan kesehatan di Terminal Kampung Rambutan pada Kamis, 27 Maret 2025.

Ia menyarankan kepada sopir atau pengemudi untuk beristirahat guna mencegah kelelahan.

"Para sopir disarankan untuk beristirahat setiap 4–5 jam selama 15–30 menit guna menghindari kelelahan. Jika mereka mengantuk atau lelah, respons terhadap situasi di jalan bisa menurun, yang berisiko menyebabkan kecelakaan,” saran Budi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya