Pentingnya USG Kehamilan untuk Memantau Kesehatan Ibu dan Janin

USG kehamilan adalah pemeriksaan krusial untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin, dengan berbagai jenis dan tujuan yang perlu diketahui.

Liputan6.com, Jakarta Ultrasonografi (USG) kehamilan adalah salah satu pemeriksaan yang sangat penting untuk memantau kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, USG dapat menghasilkan gambar bagian dalam tubuh tanpa risiko yang signifikan bagi janin.

Meskipun ada sedikit peningkatan suhu (kurang dari 1 derajat Celcius) selama pemeriksaan, cairan ketuban di sekitar janin memberikan perlindungan yang cukup.

Mengutip laman RSAB Harapan Kita, pemeriksaan USG di awal kehamilan, ketika terindikasi positif melalui tespack, memiliki beberapa peran penting.

"Jadi kepentingannya USG saat hamil awal dari testpack positif itu, adalah menentukan kepastian kehamilan. Dan kemudian menentukan lokasi kehamilan, tentunya kita tidak ingin kehamilannya diluar rahim. Dan kemudian dari usg awal itu bisa menentukan usia kandungan lebih pasti” jelas dokter obgyn subspesialis fetomaternal RSAB Harapan Kita dr Novan Satya Pamungkas, Sp.O.G. Subsp.K.Fm.

USG kehamilan terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki tujuan dan waktu pelaksanaan yang berbeda. Dari USG transabdominal yang umum dilakukan setelah trimester pertama hingga USG transvaginal yang lebih detail di awal kehamilan, setiap jenis memiliki manfaatnya sendiri. Pengetahuan mengenai jenis-jenis USG ini sangat penting bagi ibu hamil untuk memahami proses pemantauan kesehatan janin mereka.

Mari kita lihat lebih dalam mengenai jenis-jenis USG yang biasa dilakukan selama kehamilan dan apa saja tujuannya.

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis USG Kehamilan

Mengutip berbagai sumber, berikut adalah beberapa jenis USG yang sering dilakukan selama kehamilan:

  • USG Transabdominal: Dilakukan dengan meletakkan transduser di perut ibu. Umumnya digunakan setelah trimester pertama untuk memantau perkembangan janin.
  • USG Transvaginal: Metode ini melibatkan memasukkan transduser ke dalam vagina, memberikan gambar yang lebih detail. Sering digunakan di awal kehamilan untuk melihat kantung kehamilan dan detak jantung janin.
  • USG 2D: Ini adalah jenis USG yang paling umum dan rutin dilakukan, menghasilkan gambar hitam putih dua dimensi dari janin.
  • USG 3D: Memberikan gambar tiga dimensi yang lebih jelas tentang wajah dan permukaan tubuh janin.
  • USG 4D: Mirip dengan 3D, namun menampilkan gambar bergerak sehingga memungkinkan untuk melihat pergerakan janin secara real-time.
  • USG Doppler: Digunakan untuk memeriksa aliran darah pada janin, plasenta, dan rahim, serta membantu mendeteksi masalah seperti pertumbuhan janin yang terhambat.
  • USG Fetal Ekokardiografi: Ini Mengutadalah USG khusus untuk memeriksa kesehatan jantung janin.
3 dari 4 halaman

Tujuan dari USG Kehamilan

USG kehamilan memiliki berbagai tujuan yang sangat penting, antara lain:

  • Mengonfirmasi kehamilan dan menentukan usia kehamilan.
  • Memeriksa jumlah janin, apakah kehamilan tunggal atau kembar.
  • Memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.
  • Mendeteksi kelainan struktural pada janin (anomali).
  • Memeriksa detak jantung janin.
  • Memeriksa posisi janin.
  • Memeriksa jumlah cairan ketuban.
  • Memeriksa plasenta.
  • Mendeteksi kelainan genetik, misalnya melalui pengukuran nuchal translucency.
  • Membantu dalam pengambilan keputusan diagnosis prenatal.
4 dari 4 halaman

Kapan USG Kehamilan Perlu Dilakukan?

WHO merekomendasikan agar minimal satu kali USG dilakukan sebelum usia kehamilan 24 minggu. Namun, di Indonesia dan banyak negara lain, umumnya disarankan untuk melakukan beberapa kali USG selama kehamilan. Berikut adalah jadwal umum USG yang biasanya dilakukan:

  • Trimester Pertama (0-13 minggu): USG dating (7-9 minggu) untuk menentukan usia kehamilan dan USG nuchal translucency (11-13 minggu) untuk skrining kelainan kromosom.
  • Trimester Kedua (14-26 minggu): USG anomali (18-22 minggu) untuk menilai anatomi janin secara detail.
  • Trimester Ketiga (27-40 minggu): USG pertumbuhan (28-32 minggu) dan USG akhir kehamilan (36-40 minggu) untuk memantau pertumbuhan, posisi janin, dan kondisi umum.

USG tambahan mungkin diperlukan jika ada komplikasi kehamilan atau masalah kesehatan tertentu. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahaya dari USG berulang, disarankan untuk tidak melakukan USG secara berlebihan tanpa alasan medis yang jelas. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan frekuensi USG yang tepat untuk kehamilan Anda.

Dengan memahami pentingnya USG kehamilan, ibu hamil dapat lebih siap dalam memantau kesehatan mereka dan perkembangan janin. Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan sesuai dengan rekomendasi dokter agar kehamilan berjalan dengan lancar.

EnamPlus