Nggak Ada Ayam, Nugget Sayuran pun Jadi

Warga Kelurahan Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, membuat nugget berbahan baku sayuran, dan dikembangkan melalui industri rumah tangga.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 26 Jun 2013, 10:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2013, 10:30 WIB
nugget-130625-b.jpg
Warga Kelurahan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat nugget berbahan baku sayuran, dan dikembangkan melalui industri rumah tangga.

Pembuat nugget sayuran, Fajar Triani di Kulon Progo, Jumat, mengatakan ide membuat nugget sayuran berawal dari kegemaran anaknya makan nugget ayam.

Namun, dirinya khawatir dengan kegemaran anaknya memakan nugget ayam. Sebab, sepengetahuannya, nugget ayam banyak mengandung bahan pengawet, dan penyedap rasa.

Oleh karena itu, kata dia, untuk menyiasatinya, dirinya membuat nugget berbahan baku jamur.

"Anak saya Kenji ternyata sangat suka dengan nugget jamur yang saya buat. Kemudian saya melakukan inovasi dengan membuat nugget berbahan baku sayuran," kata Fajar seperti ditulis Rabu (26/6/2013).

Ia mengatakan, selama ini anak-anaknya tidak mau makan sayuran. Maka, nugget sayuran menjadi solusi untuk memberikan sayuran yang dibutuhkan tubuh.

"Ternyata, banyak teman anak saya yang menyukai nugget buatan saya itu, dan kemudian saya mulai menjual ke orang lain," katanya.

Memang, kata dia, penjualannya belum banyak, karena masih dari mulut ke mulut.
     
Sayur apa saja

Ia mengatakan membuat nugget sayuran tidak sulit. Pertama, sayuran yang akan digunakan dicuci bersih. "Sayur bisa apa saja, brokoli, bayam, sawi, buncis, kacang panjang, wortel hingga kembang kol. Semuanya bisa digunakan," katanya.
     
Menurut dia, bahan-bahan itu kemudian diparut dan dikukus sebentar.

Setelah itu, bahan tersebut dicampur dengan adonan tepung, dan telur, kemudian dengan bawang, merica serta garam.

Nugget kembali dikukus selama sekitar 10 hingga 15 menit. "Hasil kukusan didinginkan sebelum dibentuk, kemudian diolesi dengam putih telur, dan ditaburi tepung panir," katanya.
     
Kemudian, kata dia, didinginkan. "Sebab, kalau tidak dingin, nanti jadinya jelek," katanya.
     
Saat ini Fajar tidak hanya membuat nugget dari satu jenis sayuran, melainkan juga sayuran campuran.
     
Ia menyebutkan setiap seperempat kilogram (kg) nugget sayuran (satu jenis) dijual seharga Rp13.000.
     
Sedangkan nugget sayuran campur, harganya Rp14.000 hingga Rp15.000.

Sementara itu, nugget ayam yang juga ia buat, dijual seharga Rp14.000. "Harga nugget ini bisa berubah setiap saat, tergantung harga daging ayam," katanya.

Ia mengatakan dirinya masih mengandalkan pesanan untuk memproduksi nugget sayuran.
     
Dirinya tidak berani ambil risiko dengan menyetok nugget di freezer terlalu banyak. Sebab, nugget produksinya tidak menggunakan bahan pengawet dan penyedap. "Sehingga, tidak tahan lama bila terlalu lama didinginkan," katanya.

Fajar masih mendapat hambatan untuk mengembangkan usahanya itu. Selain karena masalah pemasaran, dia juga masih berjuang mendapatkan P-IRT untuk usahanya. "Kalau ada P-IRT-nya, lebih terjamin. Meskipun sekarang sudah sehat, dan bersih," katanya.
     
Seorang pembeli, Mulyani mengatakan dirinya sudah beberapa kali membeli nugget sayuran buatan Fajar.
     
Menurut dia, nugget ini sangat membantu, karena anaknya tidak suka makan sayuran apalagi harga daging ayam saat ini terus menaik. "Ini tidak pakai pengawet. Jadi, nugget sayuran sangat sehat, dan layak dikonsumsi," katanya.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya