Pria Tak Disunat Bisa Bikin Pasangannya Kena Kanker Leher Rahim

Mengapa suatu keharusan? Karena memang, sunat adalah satu proses medis yang memiliki banyak smanfaat untuk kesehatan orang yang disunat

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Jun 2013, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2013, 12:00 WIB
penis-melengkung-130528b.jpg
Anak laki-laki dikatakan akil balig ketika ia sudah melewati proses yang namanya sunat. Jika dulu sunat dikaitkan suatu keharusan di satu agama tertentu saja, tapi kini sunat sudah menjadi suatu keharusan dari sisi kesehatan, tak peduli apa pun agama yang dianutnya.

Mengapa suatu keharusan? Karena memang, sunat adalah satu proses medis yang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan orang yang disunat itu.

"Sunat itu sudah tentu banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan. Kalau tidak disunat, justru bahaya untuk kesehatan dirinya sendiri," ujar penemu metode sunat cinci, dr. Sofin Hadi, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Kamis (27/6/2013)

Sunat merupakan tindakan sederhana, karena hanya mengambil sebagian kulit penutup pada kepala penis (frenulum), sehingga kepala penis menjadi lebih terbuka.

Pada saat kepala penis sudah terbuka, maka akan memberikan manfaat kesehatan berupa kebersihan di sekitar penis lebih terjaga.

"Kalau orang tidak disunat, air kencingnya akan tertahan di sela-sela kepala penis. Hal seperti itu sangat berbahaya untuk kesehatan," tambah Sofin Hadi.

Menurut sebuah penelitian, tambah Sofin Hadi, apabila seorang pria tidak disunat, maka pada saat dia dewasa nanti dan akan menikah, berpotensi menyebabkan kanker pada pasangannya.

"Karena kotoran pada penis berpotensi karsinogenik, dan bisa membuat pasangan dari pria yang belum disunat itu menderita kanker leher rahim," tutupnya.

(Adt/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya