Lelaki Jangan Pelit-pelit Berikan Dadamu ke Anak!

Kaum pria jangan pelit memberikan pelukan untuk anak-anak Anda. Cara ini dipercaya bisa memberikan rasa aman yang besar untuk anaknya.

oleh Melly Febrida diperbarui 11 Jul 2013, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2013, 08:00 WIB
peluk-anak-130710c.jpg
Kaum pria jangan pelit memberikan pelukan untuk anak-anak Anda. Cara ini dipercaya bisa memberikan rasa aman yang besar untuk anaknya. Alhasil, anak itu tak akan mencari cara lain untuk membuatnya aman seperti mabuk-mabukan atau mengonsumsi obat-obatan terlarang saat si kecil sudah beranjak besar.

Demikian disampaikan Hipnoterapis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT, di SCTV Tower, Jakarta, dan ditulis Kamis (11/7/2013) merujuk hasil penelitian di Amerika Serikat.

"Kenapa bukan ibu? Dekapan di dada dari bapaknya itu cukup. Anak-anak jadinya merasa aman. Ketika sudah besar, di sekelilingnya orang gemar mabuk atau narkoba, dia tidak terpengaruh karena di alam bawah sadarnya rasa aman itu sudah menguat," kata Widya.

Ia memberi contoh, ketika pikiran bawah sadar anak itu sudah tertanam rasa aman, gangguan dan godaan apa pun yang bisa menjerumuskan si anak di masa dewasanya bisa dihadangnya. Anak-anak itu merasa, apa pun yang ditawarkan ke dia tak akan membuatnya aman karena rasa aman yang lebih besar dan nyata hanya ada dan bisa diperoleh dari ayahnya. Jadi, pelukan ayah bisa mengalahkan apa pun.

Menurutnya, ayah yang bertindak sebagai figur otoritas bisa membuat apa yang dirasakan si anak masuk dengan cepat ke alam bawah sadarnya. Dengan begitu, anak akan merasa aman. "Jadi para lelaki jangan pelit-pelit berikan dadamu kepada anakmu," imbuhnya.

Ia mengatakan, di zaman modern ini orang kerap melupakan pikiran bawah sadar dan lebih mengingat pikiran sadar. Padahal, pikiran bawah sadar 9 kali lebih kuat dibanding pikiran sadar.

Selain itu, pikiran bawah sadar sangat cerdas dan berusaha melindungi diri sendiri. Namun, pikiran bawah sadar layaknya anak berusia di bawah delapan tahun. Ia akan menerima apa yang ditangkapnya bulat-bulat tanpa menganalisanya.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya