Melanoma, Kanker Kulit yang Ditandai dengan Tahi Lalat

Tahi lalat dapat menjadi pertanda dari penyakit kanker kulit, salah satunya melanoma.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jul 2013, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2013, 08:00 WIB
kanker-kulit-130723b.jpg
Pasti Anda memiliki tahi lalat pada bagian tubuh Anda. Ternyata, tahi lalat dapat menjadi pertanda dari penyakit kanker kulit, salah satunya melanoma. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai melanoma seperti dilansir MayoClinic, Rabu (24/7/2013):

Deskripsi

Melanoma merupakan penyakit kanker yang menyerang kulit di mana sel-sel kanker berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya tahi lalat yang memiliki karakteristik yang berbeda dari yang biasanya. Namun, kadangkala, tahi lalat normal pun juga bisa jadi pertanda dari penyakit ini.

Tahi lalat yang normal berwarna cokelat atau hitam dengan perbatasan halus yang memisahkan tahi lalat dari kulit di sekitarnya. Bentuknya oval atau bulat dan biasanya berukuran lebih kecil dari 1/4 ini atau sekitar 6 mm. Namun, apabila Anda memiliki tahi lalat yang memiliki karakteristik yang berbeda dari biasanya, mungkin itu mengindikasikan melanoma.

Berikut ciri-ciri tahi lalat yang menjadi pertanda dari melanoma:

1. Bentuk asimetris

Bentuk tahi lalat tidak teratur. Sebab, tahi lalat yang normal bentuknya oval atau bulat.

2. Perbatasan tidak teratur

Garis luar tahi lalat yang membatasinya dengan kulit berlekuk, bergigi, dan tidak teratur.

3. Terjadi perubahan warna

Semakin lama, warna tahi lalat menjadi berubah dan biasanya tahi lalat memiliki distribusi warna yang tidak merata.

4. Diameter

Apabila tahi lalat Anda memiliki diameter yang lebih besar dari 1/4 inci atau sekitar 6 mm, itu mungkin menjadi pertanda dari melanoma.

5. Perkembangan

Umumnya, tahi lalat normal tidak memberikan gejala. Namun, apabila tahi lalat yang ada pada kulit Anda merupakan pertanda dari kanker kulit, mungkin Anda akan merasa gatal pada area tahi lalat tersebut dan kadangkala mengalami pendarahan.

Namun, perlu diingat bahwa melanoma dapat berkembang di area tubuh mana pun. Memang seringkali melanoma berkembang di daerah tubuh yang sering terkena paparan sinar matahari, seperti punggung, kaki, lengan, dan wajah. Tapi, melanoma juga dapat berkembang pada daerah tubuh yang tersembunyi dan tidak pernah terkena paparan cahaya, seperti pada:
  • Bawah kuku
Melanoma jenis ini disebut dengan istilah melanoma subungual. Ini merupakan bentuk langka dari penyakit melanoma yang terjadi di bawah kuku dan dapat memengaruhi tangan dan kaki. Tanda pertama dari melanoma subungual adalah terjadi perubahan warna pada area kuku menjadi cokelat atau hitam. Namun, banyak orang salah menilai hal ini. Orang mengira bagian kukunya mengalami memar biasa. Orang yang memiliki pigmen kulit gelap atau bahkan hitam lebih rentan mengalami melanoma jenis ini.
  • Mulut, saluran pencernaan, saluran kemih, atau vagina
Melanoma jenis ini disebut dengan istilah melanoma mukosa di mana sel-sel kanker berkembang di selaput lendir yang melapisi organ hidung, mulut, kerongkongan, anus, saluran kemih, dan vagina.
  • Mata
Melanoma jenis ini disebut dengan istilah melanoma okular dan terjadi di bagian uvea, lapisan bagian bawah dari putih mata (sclera). Jenis melanoma ini dapat menyebabkan perubahan penglihatan dan dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata.

Selain itu, melanoma juga dapat terjadi pada bagian telapak kaki dan telapak tangan. Namun, Anda dapat meminimalisir risiko dari penyakit ini dengan melakukan diagnosa dini. Dengan begitu, Anda dapat mengetahuinya lebih cepat dan kemungkinan penyembuhan pun semakin besar. Mungkin Anda dapat mendeteksi kanker kulit melalui penampilan fisik saja, namun cara yang paling akurat untuk mendiagnosis melanoma adalah dengan melakukan biopsi. Berikut beberapa jenis prosedur biopsi yang dapat Anda lakukan:
  • Punch biopsy
Dokter akan menggunakan pisau melingkar yang kemudian ditekan ke dalam kulit di sekitar tahi lalat yang dicurigai sebagai tanda melanoma. Bagian kulit yang berada di sekitar tahi lalat dihilangkan guna menghilangkan sel kanker.
  • Biopsi eksisi
Jenis biopsi ini dilakukan untuk menghilangkan seluruh tahi lalat pertanda melanoma yang tumbuh di kulit Anda. Selain itu, daerah perbatasan tahi lalat tersebut dengan kulit juga ikut dihilangkan.
  • Biopsi insisional
Jenis biopsi ini hanya menghilangkan bagian yang paling tidak teratur dari tahi lalat Anda dan kemudian digunakan untuk analisis di laboratorium.

Apabila Anda telah didiagnosa mengidap penyakit melanoma, selanjutnya, dokter akan menentukan tingkat keparahan kanker. Apabila sel kanker masih berada pada tahap I, ukuran sel kanker masih kecil dan masih dapat diobati lebih cepat. Namun, apabila sel kanker sudah berada pada tahap IV, sel kanker telah menyebar ke organ lain, seperti paru-paru dan hati.

Gejala

Tanda awal dari melanoma adalah adanya pertumbuhan sel berpigmen baru dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang biasanya. Perbedaan tersebut telah dijelaskan sebelumnya.

Penyebab

Melanoma terjadi ketika sel melanosit yang berfungsi memproduksi pigmen untuk warna kulit tidak bekerja dengan normal. Biasanya sel-sel kulit berkembang dengan teratur dan dapat dikontrol. Sel yang baru akan tumbuh, sedangkan sel lama akan mati. Tetapi, ketika beberapa sel mengalami kerusakan DNA, pertumbuhan sel menjadi tak terkendali dan dapat membentuk sel kanker. Namun, ada beberapa faktor yang turut menyebabkan melanoma, yakni:

1. Paparan cahaya yang berlebihan

Apabila Anda sering terkena paparan sinar matahari yang mengandung radiasi ultraviolet (UV), risiko mengalami kanker kulit lebih besar, termasuk melanoma.

2. Lokasi tempat tinggal

Jika Anda tinggal dekat dengan ekuator bumi, Anda lebih mungkin mengalami kanker kulit. Sebab, sinar matahari akan terpapar lebih langsung sehingga Anda akan mendapatkan radiasi UV yang lebih tinggi.

3. Memiliki sedikit pigmen (melanin) pada kulit

Jika Anda mengalami hal ini, Anda lebih rentan mengalami kanker kulit. Sebab, kulit Anda kurang mendapat perlindungan dari sinar UV yang dapat merusak kulit.

4. Sistem kekebalan tubuh lemah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS dan pernah melakukan transplantasi organ, dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

5. Riwayat keluarga

Apabila anggota keluarga Anda mengidap melanoma, Anda turut mengembangkan penyakit ini.

6. Memiliki banyak tahi lalat

Jika Anda memiliki lebih dari 50 tahi lalat pada tubuh Anda, hal ini menunjukkan adanya peningkatan risiko melanoma.

Pengobatan

Pilihan pengobatan harus disesuaikan dengan stadium kanker dan usia Anda. Apabila melanoma sudah terdeteksi dan Anda langsung menanganinya, mungkin dokter hanya akan melakukan operasi untuk menghapus melanoma. Bila melanoma masih sangat tipis, sel kanker dapat dihapus seluruhnya selama biopsi dan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut. Namun, apabila sel kanker sudah menyebar ke organ lain, pilihan pengobatan mencakup:

1. Pembedahan untuk mengangkat kelenjar getah bening yang terkena

Jika melanoma telah menyebar ke kelenjar getah bening yang berada di dekatnya, dokter akan melakukan pembedahan untuk menghilangkan kelenjar tersebut. Perawatan tambahan sebelum atau sesudah operasi mungkin juga dianjurkan oleh dokter.

2. Kemoterapi

Jenis pengobatan ini menggunakan obat untuk menghancurkan sel-sel kanker. Anda dapat melakukan pengobatan ini dengan mengkonsumsinya dalam bentuk pil ataupun dengan melakukan penyuntikkan ke pembuluh darah di bagian lengan atau kaki. Bedanya, pengobatan dalam bentuk pil menjangkau seluruh bagian tubuh Anda. Sedangkan, pengobatan dengan melakukan suntikkan hanya menjangkau daerah yang terkena melanoma dan tidak akan mempengaruhi bagian lain dari tubuh Anda.

3. Terapi radiasi

Pada jenis pengobatan ini, dokter menggunakan balok energi bertenaga tinggi, seperti sinar-X untuk membunuh sel kanker. Selain itu, pengobatan ini juga dapat membantu meringankan gejala melanoma yang telah menyebar ke organ lain. Namun, Anda mungkin akan mengalami efek samping dari pengobatan ini, seperti kelelahan. Tetapi, energi Anda akan kembali selama beberapa waktu setelah pengobatan selesai dilakukan.

4. Terapi biologi

Jenis pengobatan ini dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh guna melawan sel kanker yang ada pada tubuh Anda. Terapi biologi yang digunakan untuk mengobati melanoma termasuk interferon dan interleukin-2. Jenis pengobatan ini juga memberikan efek samping menyerupai penyakit flu, yaitu menggigil, kelelahan, demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Ipilimumab (Yervoy) adalah obat lain yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan melanoma. Obat ini digunakan untuk mengobati melanoma tingkat lanjut yang telah menyebar di luar lokasi aslinya.

5. Terapi target

Dokter menggunakan obat yang telah dirancang untuk menargetkan kerentanan spesifik dalam sel kanker. Vemurafenib (Zelboraf) adalah terapi yang ditargetkan disetujui untuk mengobati melanoma tingkat lanjut yang tidak dapat diobati dengan pembedahan atau melanoma yang telah menyebar ke seluruh tubuh. Vemurafenib hanya memperlakukan melanoma yang memiliki mutasi genetik tertentu. Sel dari melanoma Anda dapat diuji untuk melihat apakah pengobatan ini dapat menjadi pilihan bagi Anda.

Namun, Anda dapat mencegah penyakit ini dengan beberapa hal, seperti:
  • Menghindari matahari siang
Sinar matahari terkuat adalah pada pukul 10 pagi hingga 4 sore. Pada jam tersebut, sinar matahari dapat dikatakan 'jahat' dan tidak baik bagi kulit. Oleh karena itu, cobalah untuk menghindari kulit Anda terkena paparan sinar matahari pada jam tersebut.
  • Menggunakan tabir surya
Gunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF minimal 15. Oleskan tabir surya di seluruh tubuh Anda, khususnya di bagian tubuh yang sering terkena paparan sinar matahari. Gunakan setiap dua jam sekali.
  • Gunakan pakaian pelindung
Tabir surya tidak mampu melindungi kulit Anda sepenuhnya. Anda juga harus melindungi kulit Anda dengan pakaian tertutup dan berbahan tebal yang dapat menutupi bagian tubuh Anda dari paparan sinar matahari.

Yang terpenting dari semuanya adalah mengenali kondisi kulit Anda sendiri. Dengan begitu, apabila kulit Anda mengalami gejala-gejala tertentu dan mengalami perubahan, Anda dapat lebih cepat melakukan pengobatan dan dapat meminimalisir risiko kanker kulit, termasuk melanoma.

(Mel)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya