Tenggorokan adalah tabung berotot yang dimulai di belakang organ hidung dan berakhir di leher Anda. Organ ini rentan terserang penyakit kanker. Bila itu terjadi, beberapa bagian yang ada dalam tenggorokan juga akan terkena imbasnya.
Deskripsi
Seperti dilansir Mayo Clinic, Senin (29/7/2013), kanker tenggorokan mengacu pada tumor ganas yang berkembang di tenggorokan. Beberapa bagian yang ada dalam tenggorokan, seperti kotak suara (laring), epiglotis, dan amandel juga rentan terkena sel kanker. Kotak suara (laring) adalah organ yang berada tepat di bawah tenggorokan di mana organ ini terbuat dari tulang rawan. Di dalamnya terdapat pita suara yang dapat bergetar dan menghasilkan suara ketika Anda berbicara. Selain itu, epiglotis, tulang rawan yang bertindak sebagai tutup untuk tenggorokan Anda juga berisiko terkena sel kanker. Tak hanya itu saja, amandel yang terletak di bagian belakang tenggorokan juga bisa terkena kanker, dan hal ini biasa disebut dengan istilah kanker tonsil. Namun, masih ada beberapa jenis kanker tenggorokan lain yang dibedakan dengan istilah-istilah khusus di mana hal itu disesuaikan dengan letak dari sel kanker. Berikut jenis-jenisnya:
Jika Anda mengalami kanker pada tenggorokan, mungkin Anda akan mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
Kanker tenggorokan dapat timbul akibat proses mutasi genetik dari sel yang ada di dalam tenggorokan. Sel-sel ini terus tumbuh tak terkendali dan terus hidup meskipun sel-sel sehat mati. Kemudian, sel-sel tersebut mengakumulasi dan membentuk tumor di tenggorokan Anda. Namun, ada beberapa faktor yang turut meningkatkan risiko kanker tenggorokan, seperti:
Biasanya dokter akan mendiagnosa kanker tenggorokan dengan berbagai cara, antara lain:
(Mel/*)
Deskripsi
Seperti dilansir Mayo Clinic, Senin (29/7/2013), kanker tenggorokan mengacu pada tumor ganas yang berkembang di tenggorokan. Beberapa bagian yang ada dalam tenggorokan, seperti kotak suara (laring), epiglotis, dan amandel juga rentan terkena sel kanker. Kotak suara (laring) adalah organ yang berada tepat di bawah tenggorokan di mana organ ini terbuat dari tulang rawan. Di dalamnya terdapat pita suara yang dapat bergetar dan menghasilkan suara ketika Anda berbicara. Selain itu, epiglotis, tulang rawan yang bertindak sebagai tutup untuk tenggorokan Anda juga berisiko terkena sel kanker. Tak hanya itu saja, amandel yang terletak di bagian belakang tenggorokan juga bisa terkena kanker, dan hal ini biasa disebut dengan istilah kanker tonsil. Namun, masih ada beberapa jenis kanker tenggorokan lain yang dibedakan dengan istilah-istilah khusus di mana hal itu disesuaikan dengan letak dari sel kanker. Berikut jenis-jenisnya:
- Kanker Nasopharyngeal: Sel kanker mulai tumbuh pada bagian nasofaring, bagian di tenggorokan yang letaknya di belakang organ hidung.
- Kanker Oropharyngeal: Perkembangan sel kanker dimulai di orofaring, bagian di tenggorokan, tepatnya di belakang mulut Anda yang juga mencakup bagian amandel.
- Kanker Hypopharyngeal (kanker laryngopharyngeal): Sel kanker mulai tumbuh di hipofaring (laryngopharynx), bagian di bawah tenggorokan, tepat di atas kerongkongan dan tenggorokan.
- Kanker Glotis: Sel kanker mulai tumbuh pada pita suara.
- Kanker Supraglotis: Perkembangan sel kanker dimulai di bagian atas laring. Jenis kanker ini sama dengan jenis kanker yang mempengaruhi epiglotis.
- Kanker Subglottic: Sel kanker mulai tumbuh di bagian bawah kotak suara dan di bawah pita suara Anda.
Jika Anda mengalami kanker pada tenggorokan, mungkin Anda akan mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
- Tenggorokan terasa sakit: Sakit pada tenggorokan tidak kunjung sembuh
- Sulit menelan
- Batuk
- Suara berubah menjadi serak
- Nyeri pada telinga
- Berat badan menurun
Kanker tenggorokan dapat timbul akibat proses mutasi genetik dari sel yang ada di dalam tenggorokan. Sel-sel ini terus tumbuh tak terkendali dan terus hidup meskipun sel-sel sehat mati. Kemudian, sel-sel tersebut mengakumulasi dan membentuk tumor di tenggorokan Anda. Namun, ada beberapa faktor yang turut meningkatkan risiko kanker tenggorokan, seperti:
- Sebuah virus yang disebut human papillomavirus (HPV)
- Penggunaan tembakau, seperti merokok dan mengunyah tembakau
- Mengkonsumsi alkohol dengan berlebihan
- Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran
Biasanya dokter akan mendiagnosa kanker tenggorokan dengan berbagai cara, antara lain:
- Laringoskopi: Dokter akan menggunakan sebuah alat yang dinamakan endoskopi supaya dapat melihat bagian dalam tenggorokan Anda dengan lebih jelas. Kamera kecil yang ada di ujung endoskopi akan mengirimkan gambar bagian tenggorokan Anda ke layar video. Dengan begitu, dokter dapat melihat tanda-tanda kelainan di tenggorokan Anda. Selain itu, alat ini juga dapat dimasukkan ke dalam kotak suara Anda. Dokter akan menggunakan lensa pembesar untuk memeriksa pita suara Anda.
- Biopsi: Jika dokter menemukan tanda-tanda kelainan pada tenggorokan Anda, biasanya dokter akan melakukan proses biopsi, yaitu dengan mengumpulkan sampel jaringan dari tenggorokan Anda untuk diuji di laboratorium.
- Tes pencitraan: X-ray, computerized tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan positron emission tomography (PET), dapat membantu dokter menentukan sejauh mana perkembangan sel kanker Anda.
- Terapi radiasi: Pada jenis pengobatan ini, dokter akan menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X. Sinar tersebut diarahkan pada sel kanker dan dapat menyebabkan sel kanker tersebut mati. Terapi radiasi bisa berasal dari sebuah mesin besar yang berada di luar tubuh (radiasi sinar eksternal) atau dari biji radioaktif yang berukuran kecil dan tersambung dengan kabel yang ditempatkan di dalam tubuh Anda, tepatnya di dekat sel kanker (brachytherapy). Terapi radiasi mungkin menjadi satu-satunya pilihan pengobatan yang dapat dilakukan ketika sel kanker Anda masih berukuran kecil. Namun, bila sel kanker pada tenggorokan Anda sudah semakin memburuk, jenis pengobatan ini dapat Anda kombinasikan dengan kemoterapi atau operasi. Meskipun tidak dapat menyembuhkan secara keseluruhan, jenis pengobatan ini dapat mengurangi tanda dan gejala sekaligus membuat Anda merasa lebih nyaman.
- Operasi
- Pembedahan untuk kanker tenggorokan tahap awal: Bila sel kanker baru menyerang bagian permukaan tenggorokan atau pita suara, jenis pembedahan ini mungkin dapat Anda gunakan. Dokter akan menggunakan endoskopi dan memasukkannya ke dalam tenggorokan atau kotak suara. Dengan begitu, dokter dapat mengikis dan memotong sel kanker.
- Operasi untuk menghapus semua atau bagian dari kotak suara (laryngectomy): Apabila tumor berukuran kecil, bagian dari kotak suara yang terkena sel kankerlah yang akan dihilangkan. Anda masih dimungkinkan untuk berbicara dan bernapas dengan normal. Namun, apabila tumor sudah meluas, dokter mungkin akan menghapus kotak suara Anda secara keseluruhan. Kemudian, tenggorokan Anda akan dilekatkan pada lubang (stoma) di tenggorokan supaya Anda dapat bernapas. Anda juga dapat berkonsultasi dengan ahli patologi wicara agar dapat belajar berbicara meskipun tidak ada kotak suara.
- Operasi untuk menghilangkan semua bagian dari tenggorokan (pharyngectomy): Jika Anda melakukan jenis pembedahan ini, biasanya kotak suara Anda juga akan dihilangkan. Dokter akan merekonstruksi tenggorokan Anda supaya Anda bisa tetap menelan makanan.
- Pembedahan untuk mengangkat kanker kelenjar getah bening (diseksi leher): Jika sel kanker telah menyebar jauh hingga ke dalam leher, mungkin dokter akan merekomendasikan jenis pembedahan ini di mana sebagian atau seluruh kelenjar getah bening akan dihilangkan. Setelah itu, dokter akan melihat apakah kelenjar getah bening Anda mengandung sel-sel kanker.
- Kemoterapi: Pada jenis pengobatan ini, dokter akan menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi sering digunakan bersama dengan terapi radiasi untuk mengobati kanker tenggorokan. Namun, beberapa obat yang digunakan pada kemoterapi dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap terapi radiasi. Selain itu, penggabungan dua jenis pengobatan ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
- Terapi obat yang ditargetkan: Cetuximab (Erbitux) adalah salah satu jenis terapi target yang telah disetujui untuk mengobati kanker tenggorokan dalam situasi tertentu. Cetuximab dapat menghentikan aksi dari protein yang ditemukan di banyak jenis sel yang sehat, tetapi lebih umum di beberapa jenis sel kanker tenggorokan. Jenis obat ini juga dapat dikombinasikan dengan kemoterapi ataupun terapi radiasi.
- Berhenti merokok: Perokok lebih berisiko tinggi mengalami kanker tenggorokan. Hentikan kebiasaan buruk itu sekarang.
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol: Alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan, terlebih jika Anda mengkombinasikannya dengan rokok atau mengunyah tembakau.
- Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran: Vitamin dan antioksidan yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker tenggorokan. Maka dari itu, perbanyak mengkonsumsi buah dan sayuran.
- Lindungi diri Anda dari HPV: Salah satu faktor yang turut memicu timbulnya kanker tenggorokan adalah infeksi menular seksual. Anda dapat mengurangi risiko tersebut dengan membatasi pasangan seksual dan menggunakan alat kontrasepsi setiap kali berhubungan seks.
(Mel/*)