Berhenti dari merokok bukan hal yang mudah bagi perokok. Berbagai cara sudah ditempuh agar kebiasaan tidak sehatnya itu berakhir.
Bisakah seorang perokok berhenti dari kebiasaannya itu? Berikut komentar dari beberapa pria kepada Liputan6.com tentang kebiasaan merokoknya.
1. ADI MAULANA, SINGLE, 25 TAHUN
'Anak akan mencontoh apa yang dilihatnya' tampaknya terjadi pada bujang satu ini untuk urusan rokok. Ya, Adi mengungkapkan, dirinya merokok karena mencontoh orang dewasa yang ada di sekitarnya.
"Sebetulnya sih, lebih mecontoh orang yang dewasa. Awalnya waktu kecil, sering lihat orangtua, jadi ingin saja," kata Adi.
Jika dihitung kasar, dalam sebulan Adi mampu menghisap dan menghabiskan 500 batang rokok. Karena dalam sehari, pria satu ini mampu menghisap 20 batang rokok.
"Kalau sehari sih, paling rata-rata sebungkus sehari. 20 batang sehari," jelas Adi.
Capek? Tak dirasa oleh Adi. Bangkrut? Jelas, menurut Adi!
Dari lubuk hatinya, Adi sangat ingin dapat meghentikan kebiasaannya yang tidak sehat ini. Tapi, itu belum dapat dilakukannya, karena Adi sendiri belum mendapatkan dampak buruk dari rokok, yang sering digembar-gemborkan banyak orang.
"Kalau berhenti pasti ingin. Cuma kadang, dampak buruk dari ngerokok itu nggak dirasain, Jadi, relatif juga, sih," kata Adi.
Merokok sudah menjadi kebiasaan bagi Adi. Untuk itu, ia sangat susah untuk menghentikan kebiasaannya ini. "Sudah jadi kebiasaan sih. Susah, apalagi kalau habis makan sambil ngopi," tambahnya.
Anak tampaknya satu-satunya alasan yang membuat Adi kelak dapat berhenti merokok.
"Kayaknya nanti kalau punya anak, ya," tambahnya.
2. AZWIN, SINGLE, 32 TAHUN
Menurut pria berkepala pelontos satu ini, dengan merokok, seorang pria dapat menghilangkan masalah yang tengah dihadapinya.
"Kalau buat cowok sih, biasanya lebih ke gentle. Kalau generally, itu bisa bikin hilangin masalah, bikin sparkling," kata Azwin
Dari dulu sampai sekarang, seorang Azwin dapat menghabiskan 60 batang rokok dalam sehari.
"Kalau dulu itu, sehari bisa tiga bungkus. Kalau sekarang, sama, paling 3 bungkus," tambahnya.
Tapi, semua itu belum tentu habis oleh Azwin. Yang tersisa hanya 6 sampai 7 batang setiap harinya.
Azwin mengaku, dirinya saat ini memang belum berhenti merokok 100 persen. Hanya saja, dirinya dapat menempatkan situasi untuk tidak merokok.
"Ini sekarang lagi berhenti ngerokok. Kalau sama cewek, berhenti ngerokok. Tergantung situasi tapinya. Kalau dihadapin situasi nggak boleh ngerokok, gw nggak ngerokok. Misalnya ada bayi, ada anak kecil, gw memilih keluar 10 menit untuk ngerokok," jelasnya.
Sama seperti Adi, anak tampaknya satu-satunya alasan yang membuat Azwin bakal berhenti merokok.
3. SUPARNO, MARRIED, 54 TAHUN
Iseng menjadi alasan bagi Suparno untuk mencoba rokok. Dalam sehari, dirinya mampu menghabiskan setenga bungkus rokok.
Untuk berhenti, Suparno pun sempat terpikirkan untuk melakukannya, hanya saja hal tersebut susah dilakukannya.
"Kadang-kadang pernah, tapi susah . Ada juga teman yang ngajarain, 'Sudah berhenti saja Pak Parno', tapi susah asem saja gitu," terang pria berbadan kurus ini.
Meskipun banyak teman-temannya menyarankannya untuk berhenti merokok, tapi hal itu susah untuk dilakukannya. Padahal, teman-temannya sudah mencontohkan, dengan berhenti merokok, badan temannya itu menjadi gemuk.
"Kadang-kadang teman dekat juga ngasih tahu, 'Berhenti saja Pak Parno. Lihat ini Pak Parno, badan saya gemuk kan, karena berhenti merokok'. Tapi ya itu tadi, susah," tutupnya
(Adt/Mel)
Bisakah seorang perokok berhenti dari kebiasaannya itu? Berikut komentar dari beberapa pria kepada Liputan6.com tentang kebiasaan merokoknya.
1. ADI MAULANA, SINGLE, 25 TAHUN
'Anak akan mencontoh apa yang dilihatnya' tampaknya terjadi pada bujang satu ini untuk urusan rokok. Ya, Adi mengungkapkan, dirinya merokok karena mencontoh orang dewasa yang ada di sekitarnya.
"Sebetulnya sih, lebih mecontoh orang yang dewasa. Awalnya waktu kecil, sering lihat orangtua, jadi ingin saja," kata Adi.
Jika dihitung kasar, dalam sebulan Adi mampu menghisap dan menghabiskan 500 batang rokok. Karena dalam sehari, pria satu ini mampu menghisap 20 batang rokok.
"Kalau sehari sih, paling rata-rata sebungkus sehari. 20 batang sehari," jelas Adi.
Capek? Tak dirasa oleh Adi. Bangkrut? Jelas, menurut Adi!
Dari lubuk hatinya, Adi sangat ingin dapat meghentikan kebiasaannya yang tidak sehat ini. Tapi, itu belum dapat dilakukannya, karena Adi sendiri belum mendapatkan dampak buruk dari rokok, yang sering digembar-gemborkan banyak orang.
"Kalau berhenti pasti ingin. Cuma kadang, dampak buruk dari ngerokok itu nggak dirasain, Jadi, relatif juga, sih," kata Adi.
Merokok sudah menjadi kebiasaan bagi Adi. Untuk itu, ia sangat susah untuk menghentikan kebiasaannya ini. "Sudah jadi kebiasaan sih. Susah, apalagi kalau habis makan sambil ngopi," tambahnya.
Anak tampaknya satu-satunya alasan yang membuat Adi kelak dapat berhenti merokok.
"Kayaknya nanti kalau punya anak, ya," tambahnya.
2. AZWIN, SINGLE, 32 TAHUN
Menurut pria berkepala pelontos satu ini, dengan merokok, seorang pria dapat menghilangkan masalah yang tengah dihadapinya.
"Kalau buat cowok sih, biasanya lebih ke gentle. Kalau generally, itu bisa bikin hilangin masalah, bikin sparkling," kata Azwin
Dari dulu sampai sekarang, seorang Azwin dapat menghabiskan 60 batang rokok dalam sehari.
"Kalau dulu itu, sehari bisa tiga bungkus. Kalau sekarang, sama, paling 3 bungkus," tambahnya.
Tapi, semua itu belum tentu habis oleh Azwin. Yang tersisa hanya 6 sampai 7 batang setiap harinya.
Azwin mengaku, dirinya saat ini memang belum berhenti merokok 100 persen. Hanya saja, dirinya dapat menempatkan situasi untuk tidak merokok.
"Ini sekarang lagi berhenti ngerokok. Kalau sama cewek, berhenti ngerokok. Tergantung situasi tapinya. Kalau dihadapin situasi nggak boleh ngerokok, gw nggak ngerokok. Misalnya ada bayi, ada anak kecil, gw memilih keluar 10 menit untuk ngerokok," jelasnya.
Sama seperti Adi, anak tampaknya satu-satunya alasan yang membuat Azwin bakal berhenti merokok.
3. SUPARNO, MARRIED, 54 TAHUN
Iseng menjadi alasan bagi Suparno untuk mencoba rokok. Dalam sehari, dirinya mampu menghabiskan setenga bungkus rokok.
Untuk berhenti, Suparno pun sempat terpikirkan untuk melakukannya, hanya saja hal tersebut susah dilakukannya.
"Kadang-kadang pernah, tapi susah . Ada juga teman yang ngajarain, 'Sudah berhenti saja Pak Parno', tapi susah asem saja gitu," terang pria berbadan kurus ini.
Meskipun banyak teman-temannya menyarankannya untuk berhenti merokok, tapi hal itu susah untuk dilakukannya. Padahal, teman-temannya sudah mencontohkan, dengan berhenti merokok, badan temannya itu menjadi gemuk.
"Kadang-kadang teman dekat juga ngasih tahu, 'Berhenti saja Pak Parno. Lihat ini Pak Parno, badan saya gemuk kan, karena berhenti merokok'. Tapi ya itu tadi, susah," tutupnya
(Adt/Mel)