Shen, seorang wanita kaya raya dari Shenyang, China, ingin putrinya menjadi pribadi mandiri dan belajar giat di sekolahnya. Cara yang dipilihnya dengan membohongi putrinya selama 13 tahun.
Shen mengatakan ke putrinya Cheng Cheng bahwa ia bukan ibu kandungnya karena ibu Cheng Cheng yang sebenarnya sudah meninggal. Shen memberitahukan itu semua pada saat Cheng Cheng masuk kelas empat.
Shen memilih berbohong karena ia khawatir kekayaan suaminya akan membuat putrinya Cheng Cheng menjadi manja dan sombong.
Saat menceritakan Shen bukan ibu kandungnya, ia juga menjelaskan ke putrinya bahwa ia dan suaminya hanya menyediakan pendidikan ke Cheng Cheng hingga perguruan tinggi.
Awalnya, Cheng Cheng tidak percaya dengan ucapan sang ibu. Ia terkejut dan bingung. Namun lama-lama Cheng Cheng menunjukkan prestasi yang baik di sekolahnya. Ia termasuk anak yang cerdas dan patuh.
Seperti diberitakan The South China Morning Post, Cheng Cheng kabarnya juga memilih sekolah asrama agar lebih mandiri sebelum pergi ke Dalian Jiatong University. Di sana, ia lulus dengan nilai tertinggi.
Cheng Cheng memang menunjukkan prestasi yang gemilang. Kini ia baru saja bekerja di sebuah perusahaan software di Shanghai.
Shen baru membongkar kebenaran semuanya setelah anaknya sukses. Ia mengungkapkan sebenarnya dia adalah ibu kandungnya. Meski sudah berbohong selama 13 tahun, Shen kepada Shenyang Evening News mengaku tak pernah menyesal melakukan kebohongan.
"Putriku cantik, ia memiliki karir yang sukses dengan berpenghasilan lebih dari 6.000 Yuan per bulan," jelas Shen seperti dikutip Dailymail, Sabtu (14/6/2013).
"Mungkin ada orang yang tak setuju dengan metode saya, tapi saya menceritakan kebenaran, dia akan puas dengan lingkungan yang ada dan tak akan pernah memiliki prosepek seperti sekarang," jelas Shen.
Namun, gaya pengasuhan Shen mendapat kritikan. Menurut Psikolog Huang Yu, membohongi putrinya bisa memberikan konsekuensi serius untuk Cheng Cheng di kemudian hari.
"Memang penting untuk mengajarkan anak nilai kemandirian," ujar Yu.
"Tapi...kita juga perlu memperhatikan pertumbuhan rohani anak-anak, bukan hanya prestasi akademik anak," tegas Yu.
(Mel)
Shen mengatakan ke putrinya Cheng Cheng bahwa ia bukan ibu kandungnya karena ibu Cheng Cheng yang sebenarnya sudah meninggal. Shen memberitahukan itu semua pada saat Cheng Cheng masuk kelas empat.
Shen memilih berbohong karena ia khawatir kekayaan suaminya akan membuat putrinya Cheng Cheng menjadi manja dan sombong.
Saat menceritakan Shen bukan ibu kandungnya, ia juga menjelaskan ke putrinya bahwa ia dan suaminya hanya menyediakan pendidikan ke Cheng Cheng hingga perguruan tinggi.
Awalnya, Cheng Cheng tidak percaya dengan ucapan sang ibu. Ia terkejut dan bingung. Namun lama-lama Cheng Cheng menunjukkan prestasi yang baik di sekolahnya. Ia termasuk anak yang cerdas dan patuh.
Seperti diberitakan The South China Morning Post, Cheng Cheng kabarnya juga memilih sekolah asrama agar lebih mandiri sebelum pergi ke Dalian Jiatong University. Di sana, ia lulus dengan nilai tertinggi.
Cheng Cheng memang menunjukkan prestasi yang gemilang. Kini ia baru saja bekerja di sebuah perusahaan software di Shanghai.
Shen baru membongkar kebenaran semuanya setelah anaknya sukses. Ia mengungkapkan sebenarnya dia adalah ibu kandungnya. Meski sudah berbohong selama 13 tahun, Shen kepada Shenyang Evening News mengaku tak pernah menyesal melakukan kebohongan.
"Putriku cantik, ia memiliki karir yang sukses dengan berpenghasilan lebih dari 6.000 Yuan per bulan," jelas Shen seperti dikutip Dailymail, Sabtu (14/6/2013).
"Mungkin ada orang yang tak setuju dengan metode saya, tapi saya menceritakan kebenaran, dia akan puas dengan lingkungan yang ada dan tak akan pernah memiliki prosepek seperti sekarang," jelas Shen.
Namun, gaya pengasuhan Shen mendapat kritikan. Menurut Psikolog Huang Yu, membohongi putrinya bisa memberikan konsekuensi serius untuk Cheng Cheng di kemudian hari.
"Memang penting untuk mengajarkan anak nilai kemandirian," ujar Yu.
"Tapi...kita juga perlu memperhatikan pertumbuhan rohani anak-anak, bukan hanya prestasi akademik anak," tegas Yu.
(Mel)