Aryo Ondrio jadi berubah sejak dinobatkan jadi Green Ambassador HiLo 2013. Untungnya perubahan itu positif dan membuat dirinya lebih sehat dan peduli lingkungan.
Sebelum dinobatkan sebagai juara pertama dalam ajang Green Ambassador HiLo 2013, ia terlebih dulu menjalani karantina selama 10 hari di 2 kota yang berbeda, yaitu Jakarta dan Kalimantan. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapatnya, salah satunya gaya hidup sehat.
Semenjak saat itulah, Arya yang awalnya hanya senang berolahraga futsal, kini berusaha untuk berlatih di pusat kebugaran, dan bertekad untuk membentuk tubuh lebih bagus lagi.
"Sekarang nge-gym, dan berusaha untuk mengubah pola makan menjadi jauh lebih sehat. Banyak hal yang mampu memotivasi saya," kata M. Arya Ondrio.
Ini diungkapkan remaja kelahiran 02 April 1993 kepada tim Health Liputan6.com, saat berkunjung ke gedung SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2013)
Dulu, Arya mengaku kalau ia sangat menyukai makanan yang digoreng, terlebih gorengan. Tapi sekarang, Arya mencoba untuk menghentikan kebiasaan buruknya dalam mengonsumsi gorengan.
Arya sadar, makanan seperti itu tidaklah menyehatkan untuknya. Terlebih, banyak kegiatan yang akan dilakukannya selama menjabat sebagai Green Ambassador HiLo 2013 dalam waktu 1 tahun ke depan.
"Sekarang berusaha untuk makan sehat. Dan tahu, kalau makanan sehat itu yang punya nilai karbohidratnya sekian, dan proteinnya sekian. Kini, awareness-nya lebih kebangun. Itu yang saya dapatkan selama di karantina selama 10 hari," tambah dia.
Arya juga mengaku mendapatkan pemahaman mengenai betapa baiknya bila membawa tempat minum sendiri setiap bepergian, ketimbang harus membeli air mineral botolan.
"Dulu saya ke kampus kalau haus tinggal beli air mineral seharga Rp 2 ribu. Dapat botol, lalu dibuang. Sekarang, lebih termotivasi untuk membawa tempat minum sendiri. Itu lebih efektif dan efisien," jelas anak pertama pasangan Ondrio dan Sukma ini.
Hal semacam ini tidak ia gunakan seorang diri. Arya berusaha untuk mengajak teman-teman kampusnya, agar mengikuti hal yang sama, seperti apa yang dilakukan finalis I-SWEEEP Olimpiade di Texas Amerikat Serikat ini.
"Sekarang saya coba untuk tularkan ke teman-teman saya. Saya bilang ke mereka, 'Yuk, kita bawa tumbler sendiri. Dan yuk, kita mulai makan sehat'," cerita Arya ketika menyampaikan ke teman-temannya.
Untuk makanan sendiri, remaja yang masuk dalam kategori peneliti terinovatif se-Asia Tenggara SSYS Olimpiade Malaysia ini mengatakan, ada baiknya untuk makan di tempat bila ia harus membeli makanannya di warung makan. Ini dilakukan, agar tidak banyak sampah bekas tempat yang digunakan untuk makan.
"Sebenarnya, banyak hal yang dapat diubah. Semoga semuanya dapat saya jalani," tutup dia.
(Adt/Igw)
Sebelum dinobatkan sebagai juara pertama dalam ajang Green Ambassador HiLo 2013, ia terlebih dulu menjalani karantina selama 10 hari di 2 kota yang berbeda, yaitu Jakarta dan Kalimantan. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapatnya, salah satunya gaya hidup sehat.
Semenjak saat itulah, Arya yang awalnya hanya senang berolahraga futsal, kini berusaha untuk berlatih di pusat kebugaran, dan bertekad untuk membentuk tubuh lebih bagus lagi.
"Sekarang nge-gym, dan berusaha untuk mengubah pola makan menjadi jauh lebih sehat. Banyak hal yang mampu memotivasi saya," kata M. Arya Ondrio.
Ini diungkapkan remaja kelahiran 02 April 1993 kepada tim Health Liputan6.com, saat berkunjung ke gedung SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2013)
Dulu, Arya mengaku kalau ia sangat menyukai makanan yang digoreng, terlebih gorengan. Tapi sekarang, Arya mencoba untuk menghentikan kebiasaan buruknya dalam mengonsumsi gorengan.
Arya sadar, makanan seperti itu tidaklah menyehatkan untuknya. Terlebih, banyak kegiatan yang akan dilakukannya selama menjabat sebagai Green Ambassador HiLo 2013 dalam waktu 1 tahun ke depan.
"Sekarang berusaha untuk makan sehat. Dan tahu, kalau makanan sehat itu yang punya nilai karbohidratnya sekian, dan proteinnya sekian. Kini, awareness-nya lebih kebangun. Itu yang saya dapatkan selama di karantina selama 10 hari," tambah dia.
Arya juga mengaku mendapatkan pemahaman mengenai betapa baiknya bila membawa tempat minum sendiri setiap bepergian, ketimbang harus membeli air mineral botolan.
"Dulu saya ke kampus kalau haus tinggal beli air mineral seharga Rp 2 ribu. Dapat botol, lalu dibuang. Sekarang, lebih termotivasi untuk membawa tempat minum sendiri. Itu lebih efektif dan efisien," jelas anak pertama pasangan Ondrio dan Sukma ini.
Hal semacam ini tidak ia gunakan seorang diri. Arya berusaha untuk mengajak teman-teman kampusnya, agar mengikuti hal yang sama, seperti apa yang dilakukan finalis I-SWEEEP Olimpiade di Texas Amerikat Serikat ini.
"Sekarang saya coba untuk tularkan ke teman-teman saya. Saya bilang ke mereka, 'Yuk, kita bawa tumbler sendiri. Dan yuk, kita mulai makan sehat'," cerita Arya ketika menyampaikan ke teman-temannya.
Untuk makanan sendiri, remaja yang masuk dalam kategori peneliti terinovatif se-Asia Tenggara SSYS Olimpiade Malaysia ini mengatakan, ada baiknya untuk makan di tempat bila ia harus membeli makanannya di warung makan. Ini dilakukan, agar tidak banyak sampah bekas tempat yang digunakan untuk makan.
"Sebenarnya, banyak hal yang dapat diubah. Semoga semuanya dapat saya jalani," tutup dia.
(Adt/Igw)