Serat, Banyak Jenisnya Lho, Apa Saja?

Berdasar jenis kelarutannya, serat dapat digolongkan menjadi dua, serat tidak larut dalam air dan serat yang larut dalam air.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 03 Okt 2013, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2013, 10:00 WIB
sayuran-serat-cegah-stroke-130404b.jpg
Serat merupakan zat non gizi yang berguna bagi tubuh. Para ahli mengelompokkan serat makanan sebagai salah satu jenis polisakarida yang lebih lazim disebut karbohidrat kompleks. Karbohidrat ini terbentuk dari beberapa gugusan gula sederhana yang bergabung menjadi satu membentuk rantai kimia panjang. Akibatnya, rantai kimia ini sulit dicerna oleh enzim pencernaan.

Serat makanan tidak dapat diserap dinding usus halus dan tidak dapat masuk dalam sirkulasi darah. serat akan lewat ussu besar dengan gerakan peristaltic usus. Bila tersisa dalam usus, serat tidak membahayakan, justru memberi efek positif asal jumlahnya tidak berlebih.

Berdasar jenis kelarutannya, serat dapat digolongkan menjadi dua, serat tidak larut dalam air dan serat yang larut dalam air. Sifat kelarutan ini sangat menentukan pengaruh fisiologis serat dalam pencernaan dan metabolisme zat gizi.



Serat tidak larut dalam air
Selulosa
Dalam tanaman, selulosa berfungsi memperkuat dinding sel tanaman. Dalam pencernaan, berperan mengikat air, meski jenis serat ini tidak larut dalam air. Dalam kolon, selulosa akan memengaruhi masa feses. Sayuran dan buah-buahan paling banyak mengandung selulosa dan akan mengalami perubahan tekstur pada proses penyimpanan dan pengolahan.contoh bahan; kulit padi, kacang polong, kubis dan apel

Hemiselulosa
Seperti selulosa, hemiselulosa berfungsi memperkuat dinding sel tanaman dan sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Sifatnya sama dengan selulosa juga yakni mengikat air. Jenis ini banyak ditemukan pada bahan makanan serealia, sayur-sayuran dan buah-buahan. Selama proses penyimpanan dan pengolahan, kandungan hemiselulosa yang terdapat dalam bahanmakanan mudah mengalami perbahan tekstur. Contoh bahan makanan; kulit padi dan gandum

Lignin
Bersama holoselulosa (selulosa dan hemiselulosa) berfungsi membentuk jaringan tanaman, terutama menguatkan sel-sel kayu. Ikatan dengan serat lain menyebabkan lignin sulit difermentasi bakteri kolon. Kandungan lignin pada setiap tanaman berbeda satu sama lain, tergantung jenis dan umur. Serealia dan kacang-kacangan merupakan bahan makanan sumber serat lignin. wortel, gandum dan arbei


Serat larut dalam air
Pektin
Terdapat dalam dinding sel primer tanaman dan berfungsi sebagai perekat antara dinding sel tanaman. Sifatnya membentuk gel sehingga dapat memengaruhi metabolisme gizi. Kandungan pectin pada buah, mempertahankan kadar air buah selain memberi ketebelan pada kulit. Semakin matang buah, kandungan pektinnya dan kemampuan membentuk gel semakin berkurang. apel arbei, dan jeruk

Musilase
Ditemukan dalam lapisan endosperm biji tanaman. Struktur menyerupai hemiselulosa. Musilase mampumengikat air sehingga kadar air dalam biji tanaman tetap bertahan. Selain itu, musilase juga mampu membentuk gel yang memengaruhi metabolisme dalam tubuh. Serat jenis ini banyak ditemukan pada serealia dan kacang-kacangan, guar.

Gum
Terdapat pada bagian lamella tengah atau dinding sel tanaman. Komposisinya lebih sedikit dibanding dengan jenis serat yang lain. Berfungsi sebagai pentutup danpelindung bagian tanaman yang luka. Karena memiliki molekul hidrofilik yang berkombinasi dengan air, menyebabkan gum mampu membentuk gel.

Gum juga terbentuk dari turunan pati dan selulosa. Jenis gum ini banyak ditemukan pada kacang-kacangan, sayuran dan buah buahan. Gum dapat juga ditemukan pada batang akasia. Gum pada tanaman akasia dikenal sebagai gum arabik yang mengandung molekul arabinosa, rhamnosa, galaktosa, dan asam glukoronat. Gum jenis ini biasanya tidak untuk diet tetapi sebagai bahan tambahan pembuatan makanan.

(Abd)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya