Dekstrometorfan Makin Membahayakan Bila Dicampur dengan Ini

Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid mengatakan dekstrometorfaan sediaan tunggal memiliki efek mematikan bila digunakan melebihi dosis.

oleh Kusmiyati diperbarui 03 Okt 2013, 19:59 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2013, 19:59 WIB
obat-tewas-130926c.jpg

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid mengatakan dekstrometorfaan sediaan tunggal memiliki efek mematikan bila digunakan melebihi dosis.

"Bila dikonsumsi 10 butir atau 1000 mg maka berisiko kematian, maka itu kami (BPOM) menariknya dari peredaran," ujar Retno.

Selain perlu diwaspadai konsumsi dekstrometorfan tunggal, dikutip drug, Kamis (3/10/2013) bahan kimia ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan inhibitor MAO dan zat-zat lain.

Bila Anda sedang menggunakan inhibitor MAO seperti isocarboxazid (Marplan), phenelzine (Nardil) , rasagiline (Azilect), selegiline (Eldepryl, Emsam), atau tranylcypromine (Parnate) dalam 14 hari terakhir jangan mengonsumsi pil dekstro.

Selain itu celecoxib (Celebrex), cinacalcet (Sensipar), darifenacin (Enablex), imatinib (Gleevec), quinidine (Quinaglute,Quinidex), Ranolazine (Ranexa), ritonavir (ritonavir), sibutramine (Meridia), terbinafine (Lamisil), dan obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau obat antidepresan.

Obat antidepresan seperti amitriptyline (Elavil,Etrafon ), bupropion (Wellbutrin, Zyban), fluoxetine (Prozac,Sarafem), fluvoxamine (Luvox), imipramine (Janimine,Tofranil), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), dan lain-lain.

Bila pil dekstro tetap digunakan maka berisiko mengancam jiwa, terlebih jika inhibitor MAO belum dibersihkan dari tubuh.

Dekstrometorfan merupakan obat yang sifatnya Over The Counter (OTC) atau  obat bebas terbatas. Untuk obat dengan sifat OTC sebaiknya meminta resep dokter atau apoteker, mulai membiasakan membaca label terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat.

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza, BPOM RI, Dra. Retno Tyas Utami, Apt. M.Epid kerap memperingatkan membaca label sebelum mengonsumsi obat.

"Kami (BPOM) saat menerima obat dari industri farmasi selalu menuliskan efek sampingnya pada label, maka dari itu selalu membaca label agar tidak terjadi efek negatif," tutur Retno.

Dekstrometorfan dapat membahayakan bayi yang belum lahir, konsultasi dengan dokter jika Anda sedang hamil atau merencanakan untuk hamil selama pengobatan yang menggunakan dekstrometorfan.

DMP dapat masuk ke dalam ASI dan dapat membahayakan bayi menyusui sehingga sebaiknya hindari penggunaan obat ini ketika masih dalam tahap menyusui.

"Minumlah obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan atau sesuai dengan resep dokter atau apoteker, karena ada beberapa obat yang memang membutuhkan pengawasan khusus," terang Retno.

Selain menghindari bahan-bahan tersebut, sebaiknya juga  hindari minum alkohol karena dapat meningkatkan beberapa efek samping dari dekstrometorfan bereaksi pada otak sehingga mengganggu pikiran. Selain itu jangan mengonsumsi pil diet, pil kafein, atau stimulan lainnya (seperti obat ADHD) tanpa saran dokter Anda.

(Mia/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya