Adanya tren selebrasi baru di kalangan remaja dan anak-anak ternyata dianggap positif oleh pelatih Timnas U-19. Bagaimana tidak, sekarang setiap membobolkan gawang lawan, anak-anak pasti langsung sujud syukur.
Banyak yang menilai, anak-anak maupun remaja juga mengikuti gaya Timnas U-19 yang selalu sujud syukur usai pertandingan. Menanggapi hal tersebut, Coach Indra Sjafri selaku pelatih Timnas U-19 mengaku sangat senang.
"Tapi ini bukan hal luar biasa. Sujud syukur ini cuma tanda kita bersyukur. Memang saya yang meminta pada anak-anak, tapi kita nggak memaksa karena itu hal sederhana. Kan sebagai muslim, kita sudah diajarkan kalau diberikan berkah seperti rejeki kita harus bersyukur. Nah tanda bersyukur itu sujud syukur," kata Indra.
Sekarang masalahnya, lanjut Indra, kebiasaan sujud syukur ini sudah tidak ada lagi. "Saya saja pernah lihat Paus sujud kok sewaktu dia turun dari pesawat pertanda dia selamat sampai tempai tujuan. Masa kita sebagai muslim nggak sujud syukur ketika kita dapat keberhasilan, apa malu ?".
"Untuk yang non-muslim juga saya minta anak-anak berdoa. Bersyukur dalam doa. Satu hal lagi, saya merasa terkejut ketika melihat anak SD bertanding beberapa waktu lalu, saya lihat mereka antusias sujud syukur dan mulai meniru sekarang," jelasnya.
Indra mengatakan, hal ini mungkin bisa dibilang sebagai dakwah yang tanpa perlu banyak bicara.
"Kenapa sih setiap gol buka baju atau joget? Ini pengaruh budaya asing. Tapi ini masalahnya, kita mau apa nggak untuk mengangkat nilai-nilai budaya kita sendiri. Kan nggak ada hal istimewa yang kita lakukan. Cuma sujud syukur dan masyarakat merasa ini istimewa," katanya.
(Fit/Abd)
Banyak yang menilai, anak-anak maupun remaja juga mengikuti gaya Timnas U-19 yang selalu sujud syukur usai pertandingan. Menanggapi hal tersebut, Coach Indra Sjafri selaku pelatih Timnas U-19 mengaku sangat senang.
"Tapi ini bukan hal luar biasa. Sujud syukur ini cuma tanda kita bersyukur. Memang saya yang meminta pada anak-anak, tapi kita nggak memaksa karena itu hal sederhana. Kan sebagai muslim, kita sudah diajarkan kalau diberikan berkah seperti rejeki kita harus bersyukur. Nah tanda bersyukur itu sujud syukur," kata Indra.
Sekarang masalahnya, lanjut Indra, kebiasaan sujud syukur ini sudah tidak ada lagi. "Saya saja pernah lihat Paus sujud kok sewaktu dia turun dari pesawat pertanda dia selamat sampai tempai tujuan. Masa kita sebagai muslim nggak sujud syukur ketika kita dapat keberhasilan, apa malu ?".
"Untuk yang non-muslim juga saya minta anak-anak berdoa. Bersyukur dalam doa. Satu hal lagi, saya merasa terkejut ketika melihat anak SD bertanding beberapa waktu lalu, saya lihat mereka antusias sujud syukur dan mulai meniru sekarang," jelasnya.
Indra mengatakan, hal ini mungkin bisa dibilang sebagai dakwah yang tanpa perlu banyak bicara.
"Kenapa sih setiap gol buka baju atau joget? Ini pengaruh budaya asing. Tapi ini masalahnya, kita mau apa nggak untuk mengangkat nilai-nilai budaya kita sendiri. Kan nggak ada hal istimewa yang kita lakukan. Cuma sujud syukur dan masyarakat merasa ini istimewa," katanya.
(Fit/Abd)