Penyakit pneumonia bisa menyebabkan kematian. Buktinya masih banyak balita yang meninggal akibat pneumonia. Selain karena vaksin yang mahal, kebiasaan warga yang tak benar mencuci tangan menjadi faktor penyebab penyakit itu.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2007 menunjukkan, angka kematian akibat penyakit ini pada bayi mencapai 23,8 persen dan balita 15,5 persen. Data dari WHO juga menunjukkan, setiap jamnya 230 anak meninggal karena pneumonia.
"Banyak juga faktor penyebabnya selain belum meratanya pemberian vaksinasi, di antaranya saat batuk atau bersin sebaiknya ditutup, biasakan mencuci tangan yang benar, pola makan sehat, jauhi merokok, cukup istirahat, dan olahraga," kata Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, Msc. ,Sp.A (K)., PhD dari UKK Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-UNPAD/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan ditulis Minggu (10/11/2013).
Dr. Cissy mengharapkan para ibu perlu melakukan pencegahan sedini mungkin. "Para ibu usahakan memberikan ASI ekslusif dan anak mendapatkan gizi sesuai kebutuhan. Kenali dan lawan pneumonia," ujarnya.
(Mia/Mel)
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2007 menunjukkan, angka kematian akibat penyakit ini pada bayi mencapai 23,8 persen dan balita 15,5 persen. Data dari WHO juga menunjukkan, setiap jamnya 230 anak meninggal karena pneumonia.
"Banyak juga faktor penyebabnya selain belum meratanya pemberian vaksinasi, di antaranya saat batuk atau bersin sebaiknya ditutup, biasakan mencuci tangan yang benar, pola makan sehat, jauhi merokok, cukup istirahat, dan olahraga," kata Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, Msc. ,Sp.A (K)., PhD dari UKK Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-UNPAD/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan ditulis Minggu (10/11/2013).
Dr. Cissy mengharapkan para ibu perlu melakukan pencegahan sedini mungkin. "Para ibu usahakan memberikan ASI ekslusif dan anak mendapatkan gizi sesuai kebutuhan. Kenali dan lawan pneumonia," ujarnya.
(Mia/Mel)